Rektor UNIB Jadi Panelis Debat Cawapres Besok

REKTOR Universitas Bengkulu (UNIB) Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc menjadi salah satu tokoh akademisi di Indonesia yang dipilih dan ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia sebagai panelis dalam debat Calon Wakil Presiden (Cawapres). Debat ini akan dilaksanakan besok, 22 Desember 2023, di Jakarta Conference Middle (JCC).

Rektor UNIB bersama Tim PPID UNIB ketika menuju ke tempat acara Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2023 di kompleks Istana Wakil Presiden RI, Jakarta.(foto:hms1)

Sebagaimana dilansir berbagai media massa lokal dan nasional, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari mengatakan, jumlah panelis pada debat Cawapres sebanyak 11 orang. Kesebelas panelis tersebut terdiri dari para akademisi, birokrat, ekonom dan perwakilan dari organisasi non pemerintah.

KPU RI telah mengumumkan nama-nama kesebelas panelis dimaksud, yaitu 1. Alamsyah Saragih (Anggota Ombudsman RI Periode 2016-2020); 2. Adhitya Wardhono (Ekonom dan Pengajar FEB Universitas Jember); 3. Agustinus Prasetyantoko (Ekonom dan Rektor Universitas Katolik Atma Jaya 2015-aja2023); 4. Fauzan Ali Rasyid (Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung); 5. Hendri Saparini (Pendiri dan Ekonom CORE Indonesia); dan 6. Hyronimus Rowa (Wakil Rektor bidang Akademik dan Inovasi IPDN).

Selanjutnya; 7. Poppy Ismalina (Affiliate Professor di Departemen Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM); 8. Retno Agustina Ekaputri (Rektor Universitas Bengkulu 2021-2025); 9. Suharnomo (Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro); 10. Tauhid Ahmad (Direktur Eksekutif INDEF dan Dosen FEB Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta); serta 11. Yosa Rizal Damuri (Direktur Eksekutif Middle for Strategic and Worldwide Research/CSIS.

Kesebelas panelis ini akan menjadi tim penyusun pertanyaan untuk debat calon wakil presiden, dengan tema “Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.”

Debat ini sendiri akan diikuti Cawapres Nomor Urut 1 Muhaimin Iskandar, Cawapres Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka, dan Cawapres Nomor Urut 3 Mahfud MD.

Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri usai menerima penghargaan Badan Publik Perguruan Tinggi Kualifikasi Informatif dari Komisi Informasi Pusat, di kompleks Istana Wakil Presiden RI.(foto:hms1)

Menanggapi soal penetapan dirinya sebagai salah satu panelis, Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri mengaku siap melaksanakan kepercayaan yang diberikan KPU RI. Bahkan menurutnya, penetapan ini merupakan suatu kehormatan bagi Universitas Bengkulu karena telah diberikan kesempatan untuk tampil dan berkontribusi dalam pesta demokrasi pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2024.

“Iya, kita anggap ini suatu kehormatan, karena KPU RI telah memberikan kesempatan kepada UNIB untuk tampil dan berkontribusi di kancah nasional khususnya dalam perhelatan debat Cawapres sebagai rangkaian pesta demokrasi pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2024,” ujarnya kepada Tim Humas UNIB di sela-sela kegiatan menerima anugerah Keterbukaan Informasi Publik Kualifikasi Informatif dari Komisi Pemilihan Umum Pusat di Istana Wakil Presiden, Selasa (19/12/2023).

Ketika ditanya bagaimana dan pertanyaan apa yang akan diajukan kepada ketiga Cawapres dan apakah ada pertanyaan khusus yang berkaitan dengan perekonomian di Provinsi Bengkulu, Dr. Retno Agustina enggan menjelaskan.

“Nah kalau pertanyaannya untuk Cawapres apa, tentu tidak bisa saya sebutkan saat ini. Yang jelas, pertanyaan sesuai tema. Lebih jelasnya, silahkan nanti tonton dan saksikan saja debatnya,” ujarnya.[Penulis : Purna Herawan/Humas].

UNIB Terima Anugerah KIP Kualifikasi Informatif di Istana Wakil Presiden

KADO terindah akhir tahun kembali diterima Universitas Bengkulu (UNIB). Kali ini, untuk pertama kalinya universitas kebanggaan masyarakat Bengkulu ini berhasil menerima penghargaan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dengan Kualifikasi Informatif, di Istana Wakil Presiden Republik Indonesia, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2023).

Rektor UNIB ketika menerima Piagam dan Ketua PPID Pelaksana yang juga Wakil Rektor II UNIB menerima Piala Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Kualifikasi Informatif.(foto:ist/hms1)

Kualifikasi Informatif merupakan predikat tertinggi dalam ajang pemeringkatan Anugerah Keterbukaan Informasi Publik yang dilaksanakan Komisi Informasi (KI) Pusat. Hal ini berdasarkan hasil monitoring dan eveluasi (Monev) terhadap implementasi keterbukaan informasi publik di Badan Publik (BP) bersangkutan. Sedangkan predikat di bawahnya yaitu kualifikasi Menuju Informatif, Cukup Informatif, Kurang Informatif, dan Tidak Informatif.

Penghargaan sebagai BP Perguruan Tinggi Informatif diterima langsung oleh Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc dari Ketua Komisi Informasi Pusat, Dr. Ir. Donny Yoesgiantoro, M.M, M.P.A, disaksikan Wakil Presiden RI Okay.H. Ma’ruf Amin, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, serta pejabat tinggi lainnya.

Suasana di Istana Wakil Presiden saat dilakukan pembagian piala anugerah KIP.(foto:hms1)

UNIB sendiri merupakan Badan Publik Perguruan Tinggi Kualifikasi Informatif peringkat ke 11 dari 34 BP Perguruan Tinggi Informatif. Hal ini merupakan capaian yang sangat signifikan, setelah pada tahun-tahun sebelumnya UNIB hanya mampu meraih Kualifikasi Cukup Informatif pada tahun 2016, Kualifikasi Menuju Informatif pada tahun 2020 hingga tahun 2022 yang jika direratakan berada di posisi tengah dari universitas lainnya se Indoensia.

Berdasarkan laporan Ketua Komisi Informasi Pusat, Dr. Donny Yoesgiantoro, Monitoring dan Evaluasi (Monev) ini dilakukan kepada 369 badan publik yang terbagi menjadi 8 kategori yaitu Kementerian Lembaga Negara, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Lembaga Non Struktural, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah/Desa, Badan Usaha Milik Negara, Perguruan Tinggi Negeri dan Partai Politik.

Jumlah badan publik yang mendapat kualifikasi informatif tahun 2023 berjumlah 139 dari 369 badan publik yang berpartisipasi (37,7%). Jumlah ini meningkat signifikan dari tahun 2022 yakni 122 dari 372 badan publik. Selain itu, badan publik yang cukup informatif berjumlah 43 badan publik, cukup informatif berjumlah 13 badan publik, kurang informatif 27 badan publik, dan tidak informatif 147.

“Dengan 139 badan publik informatif, menunjukkan hasil kinerja di tahun 2023 telah melampaui goal rencana pembangunan jangka menengah nasional yakni 90 badan publik informatif,” ungkap Donny.

Piagam dan Piala Anugerah KIP Kualifikasi Informatif yang diterima UNIB.(foto:hms1)

Dari 139 badan publik Kualifikasi Informatif, 34 diantaranya badan publik perguruan tinggi. Dan dari 34 perguruan tinggi tersebut, secara berurutan berdasarkan penilaian sebagai berikut : Universitas Negeri Malang (99,29); Universitad Gadjah Mada (98,44); Universitas Brawijaya (98,30); Universitas Lampung (98,19); Universitas Bangka Belitung (98,13); Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang (98,10); Universitas Udayana (97,95); Universitas Airlangga (97,56); Universitas Sumatera Utara (96,93); dan Universitas Padjadjaran (96,40);

Berikutnya; Universitas Bengkulu (96,29); Universitas Mataram (96,20); Universitas Negeri Jakarta (96,14); Institut Teknologi Bandung (95,97); Universitas Tidar (95,91); Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung (95,83); Universitas Tanjungpura (95,43); Institut Teknologi Sepuluh September (95,24); Universitas Negeri Gorontalo (95,21); Universitas Negeri Yogyakarta (95,03); Universitas Pendidikan Ganesha (94,53); Institut Pertanian Bogor (94,08); Universitas Jenderal Soedirman (93,81); dan Universitas Indonesia (93,80);

Rektor UNIB dan Wakil Rektor II UNIB berfose menunjukkan piagam dan piala anugerah KIP.(foto:hms1)

Dan Kemudian; Universitas Negeri Padang (93,60); Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (93,52); Universitas Andalas (93,21); Universitas Negeri Surabaya (93,00); Universitas Hasanuddin (92,78); Universitas Syiah Kuala (92,23); Universitas Jember (91,76); Universitas Sriwijaya (91,69); Universitas Sebelas Maret (91,35); dan Universitas Negeri Makassar (90,25).

Wakil Presiden Republik Indonesia Okay.H. Ma’ruf Amin dalam sambutannya menyampaiakan, transparansi informasi bertujuan untuk merawat demokrasi demi kesejahteraan rakyat.

Berdasarkan survei PBB tahun 2020, Indonesia memeroleh skala 1 dari 0-1 terkait indeks keterbukaan knowledge pemerintah. Hal ini menjadikan Indonesia sejajar dengan negara maju dan berhasil menempatkan diri dalam grup indeks keterbukaan knowledge pemerintah yang sangat tinggi.

“Sejumlah capaian tersebut hendaknya menjadi pendorong dan penyemangat bagi kita untuk terus berbenah karena kebijakan terkait Keterbukaan Informasi Publik sebagaimana diamanatkan undang-undang harus dijalankan secara kolaboratif dan berkelanjutan tidak hanya di pusat tapi juga sampai di daerah,” ungkap Wakil Presiden RI.

Pentingnya transparansi informasi publik karena mengingat di period teknologi ini semakin banyak dijumpai sengketa informasi publik dan isu hoax yang marak terjadi di masyarakat. Permasalahan ini dipicu oleh perbedaan persepsi mengenai Informasi yang bersifat terbuka dan informasi yang penting dikecualikan. Karena itu, Wakil Presiden menghimbau perlunya ditingkatkan literasi masyarakat terkait keterbukaan informasi publik.

Tim PPID dan Tim Humas UNIB berfoto bersama menunjukan Piala KIP Kualifikasi Informatif.(foto:hms1)

Sejalan dengan himbauan Wakil Presiden, Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri mengatakan, sebagai wujud syukur atas anugerah kualifikasi informatif yang diterima UNIB, maka ke depan seluruh pimpinan dan sivitas akademika UNIB akan terus meningkatkan komitmen untuk melaksanakan keterbukaan informasi, serta melakukan berbagai inovasi dalam mengimplementasikan keterbukaan informasi sesuai tujuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Hal ini juga sejalan dengan misi institusi untuk mewujudkan tatakelola UNIB yang baik, transparan dan akuntabel dalam upaya mendorong UNIB Unggul dan tercapainya visi UNIB menjadi universitas bertaraf internasional pada tahun 2025.

“Pengelolaan dan pelayanan informasi akan terus dioptimalkan, pengembangan web site kita lakukan, serta intensitas dan kualitas informasi yang disampaikan ke publik terus di tingkatkan secara signifikan. Hal itu untuk melaksanakan undang-undang serta untuk mencapai UNIB Unggul dan UNIB menjadi universitas bertaraf internasional,” ujarnya.

Rektor dan Wakil Rektor II berfoto bersama dengan Tim PPID dan Tim Humas.(foto:hms1)

Ketua Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pelaksana UNIB yang juga Wakil Rektor II UNIB Bidang Sumberdaya, Yefriza, S.E, MPPM, Ph.D mengatakan, keberhasilan UNIB meraih kualifikasi Informatif merupakan prestasi yang membanggakan. Hasil ini bukan saja menunjukan komitmen yang tinggi dari pimpinan dan sivitas akademika UNIB terhadap keterbukaan informasi publik, tapi juga sebagai bukti bahwa kompetensi dan eksistensi UNIB saat ini sudah sejajar dengan perguruan tinggi terkemuka lainnya di Indonesia.

Alhamdulillah, anugerah keterbukaan informasi publik degan predikat tertinggi ini telah menambah kado terindah akhir tahun bagi UNIB. Melengkapi kebahagiaan kita, setelah awal Desember kemarin UNIB menerima 69 Sertifikat Akreditasi Internasional bagi program studi dan juga bagi institusi dari Lembaga AQCUIN, kemudian mendapat Gold Winner Sub Kategori Siaran Pers dalam ajang Anugerah Humas Diktiristek 2023 minggu lalu,” papar Yefriza penuh semangat bersama tim PPID dan Humas mendampingi Rektor ke Istana Wakil Presiden.

Rektor bersama Wakil Rektor II, Kepala Biro USD dan Wakil Ketua PPID UNIB, foto bersama di kantor Wakil Presiden Republik Indonesia.(foto:hms1)

Yefriza menambahkan, untuk meraih kualifikasi Informatif di ajang Anugerah Keterbukaan Informasi Publik ini tentu tidak mudah. Namun berkat kerja keras dan kerjasama yang kompak semua unit kerja mulai dari PPID, Tim Humas, Tim LPTIK dan unit-unit kerja lainnya, pada tahun ini UNIB mampu mencatatkan sejarah sebagai BP Perguruan Tinggi Informatif.

“Oleh sebab itu, terimakasih kami ucapkan kepada semua tim dan sivitas akademika UNIB. Mari kita pertahankan prestasi ini dan kita jadikan pengungkit semangat dan motivasi untuk meraih prestasi lebih banyak lagi ke depannya dalam upaya mewujudkan UNIB Unggul dan UNIB menjadi universitas bertaraf internasional,” ujarnya.[Penulis : Purna Herawan/Humas].

ITERA Benchmarking ke UNIB Tentang Akreditasi Internasional ACQUIN

SETELAH Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Salatiga Semarang yang melakukan studi banding ke Universitas Bengkulu (UNIB), kini menyusul Institut Teknologi Sumtera (ITERA) Lampung yang melakukan benchmarking untuk menggali informasi tentang akreditasi internasional oleh lembaga ACQUIN ke UNIB.

Suasana diskusi antara UNIB dan ITERA tentang akreditasi internasional lembaga ACQUIN.(ist)

Delegasi ITERA disambut baik oleh Wakil Rektor I UNIB Bidang Akademik, Prof. Dr. Mochamad Lutfi Firdaus, S.Si, M.Sc dan Wakil Rektor IV UNIB Bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Irfan Gustian, S.Si, M.Si, serta Ketua Lembaga Penjamin Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) UNIB, Dr. Yulian Fauzi, S.Si, M.Si beserta Process Power ACQUIN UNIB. Diskusi berlangsung penuh rasa kekeluargaan dan persahabatan di ruang rapat tiga gedung rektorat UNIB, Selasa (19/12/2023).

Pada diskusi itu, Prof. Mochamad Lutfi Firdaus menceritakan tentang langkah strategis yang cukup berani dilakukan UNIB dengan melakukan akreditasi internasional oleh lembaga The Accreditation, Certification and High quality Assurance Institute (ACQUIN).

ACQUIN sendiri merupakan lembaga yang berkantor pusat di Bayreuth, Jerman, dan terdaftar pada EQAR (European High quality Assurance Register for Greater Schooling) yang merupakan konsorsium yang menaungi berbagai lembaga akreditasi, sertifikasi, dan penjaminan mutu bertaraf internasional yang diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.

Foto bersama dengan delegasi ITERA usai diskusi tentang akreditasi internasional.(ist)

“Tujuannya adalah agar terjadi percepatan capaian IKU, mengimplementasikan visi dan misi institusi yaitu mewujudkan UNIB Unggul dan menjadikan UNIB sebagai universitas bertaraf internasional. Maka langkah berani ini kami lakukan dan hasilnya sangat menggembirakan,” ujar Prof. Mochamad Lutfi Firdaus, seraya menjelaskan UNIB di awal Desember lalu telah menerima 69 Sertifikat Akreditasi Internasinoal dari ACQUIN untuk program studi – program studi dan juga sertifikat akreditasi internasional untuk institusi.

Selain hal-hal bersifat teknis yang harus dipersiapkan secara matang, mengingat Lembaga ACQUIN melibatkan para Knowledgeable dari berbagai negara sebagai assesor, namun yang terpenting adalah komitmen dan penyamaan persepsi dari seluruh pimpinan dan segenap sivitas akademika.

“Kita dengan senang hati siap berbagi pengalaman dan informasi, hal-hal teknis sekalipun akan kita uraikan secara komprehensif, agar ke depan ITERA dan universitas-universitas lainnya dapat sukses melaksanakan akreditasi internasional khususnya akreditasi oleh lembaga ACQUIN,” papar Prof. Mochamad Lutfi Firdaus.[Penulis : Purna Herawan/Humas].

Satgas PPKS Universitas Trilogi Terima Penghargaan LLDikti Wilayah III

NUR RAMADHANI Mahasiswa Prodi Manajemen Angkatan 2022 sebagai perwakilan Satgas PPKS Universitas Trilogi menghadiri kegiatan “Peningkatan Kapasitas Satgas PPKS” yang dilaksanakan di Kampus F8 Universitas Gunadarma, Depok pada Senin (18/12/2023). Kegiatan ini juga dihadiri oleh anggota Satgas PPKS  lainnya secara daring melalui Zoom assembly.

 

Kegiatan ini merupakan wujud konkret Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III dan seluruh sivitas akademika untuk meningkatkan kesadaran tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus.

 

Pada kesempatan ini, LLDikti memberikan apresiasi  kepada perguruan tinggi, Lembaga dan profesi yang telah memiliki inisiatif dan komitmen dalam upaya pencegahan maupun penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus dan sebagai bekal bagi perguruan tinggi yang hadir untuk dapat memastikan perguruan tingginya menjadi tempat yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan seksual.

 

Dalam rangka menciptakan lingkungan yang kondusif, melalui kegiatan ini LLDikti Wilayah III memberikan penghargaan kepada 106 Perguruan Tinggi yang telah berhasil membentuk Satgas. Masing-masing perwakilan Satgas diundang secara simbolik menerima piagam penghargaan di hadapan seluruh peserta yang hadir.

 

 

Penghargaan juga diberikan kepada 13 Perguruan Tinggi yang telah menjadi Perguruan Tinggi Asuh. Dalam kesempatan ini, Universitas Trilogi  merupakan satu dari 13 Perguruan Tinggi Asuh yang turut hadir menerima penghargaan.

 

 

Kepala LLDIKTI Wilayah III, Bapak Prof Dr Toni Toharudin, S.Si.,M.Sc dalam kesempatan ini mengungkapkan bahwa secara regulatif, LLDikti Wilayah III menekankan pentingnya upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Dengan demikian, LLDikti Wilayah III berkomitmen untuk selalu mendorong seluruh perguruan tinggi membentuk Satgas PPKS dan menjalankan peran dan fungsinya sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.


UNIB Berikan Reward Ratusan Mahasiswa Berprestasi

RATUSAN mahasiswa berprestasi sepajang tahun 2023 mendapat reward berupa uang pembinaan dari institusi Universitas Bengkulu (UNIB). Pembagian reward dilaksanakan pada acara Malam Anugerah Mahasiswa Berprestasi yang dihelat di Gedung Serba Guna (GSG) UNIB, Sabtu malam (16/12/2023).

Rektor didampingi Wakil Rektor membagikan reward pada mahasiswa berprestasi.(hms1)

Penyerahan sertifikat mahasiswa berprestasi dan pembagian reward dilakukan langsung oleh Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, didampingi Wakil Rektor I hingga Wakil Rektor IV, Prof. Dr. Mochamad Lutfi Firdaus, S.Si, M.Si, Yefriza, S.E, MPPM, Ph.D, Prof. Dr. Candra Irawan, S.H, M.Hum, dan Prof. Dr. Irfan Gustian, S.Si, M.Sc.

Hadir juga para dekan dan wakil dekan selingkung UNIB, para ketua lembaga dan kepala unit pelaksana teknis, presiden mahasiswa dan wakil presiden mahasiswa BEM-KBM UNIB, serta para ketua organisasi mahasiswa (Ormawa) selingkung UNIB lainnya. Selain itu, acara ini juga disaksikan sivitas akademika UNIB lainnya secara daring karena disiarkan stay streaming di channel YouTube Universitas Bengkulu.

Para mahasiswa berprestasi sangat riang gembira mendapat reward dari Rektor.(foto:hms1)

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Prof. Candra Irawan, melalui Kepala Biro Perencanaan, Pengajaran dan Kemahasiswaan (PPK) UNIB Ir. Titin Rahmawati, M.Si sebagai panitia seleksi mahasiswa berprestasi tahun 2023, melaporkan bahwa setelah dilakukan verifikasi yang disesuaikan dengan regulasi, maka hanya terdapat 73 occasion perlombaan atau kompetisi di degree wilayah/provinsi, degree nasional dan internasional yang menghasilkan prestasi mahasiswa yang dinyatakan layak dan berhak mendapat reward.

“Sebetulnya cukup banyak occasion dan kompetisi yang diikuti mahasiswa sepanjang tahun 2023, yakni mencapai 217 kompetisi. Namun setelah diverifikasi, ada 30 medali emas, 7 medali perak, dan 2 medali perunggu tidak memiliki bukti dukung yang cukup dikarenakan banyak penyelenggara kompetisi hanya melalui aplikasi. Sehingga, dari 217 kompetisi yang diikuti, hanya 73 occasion yang dinyatakan layak mendapatkan penghargaan dan reward dari institusi berupa uang pembinaan yang totalnya sebesar Rp.115.462.500,-,” ujar Ir. Titin Rahmawati.

Kepala Biro PPK UNIB Ir. Titin Rahmawati ketika menyampaikan laporan hasil seleksi.(foto:hms1)

Dari 73 occasion itu, rinciannya sebanyak 34 kegiatan kompetisi degree provinsi/wilayah, 28 kompetisi degree nasional, dan 11 kompetisi degree internasional. Adapun dafar mahasiswa penerima penghargaan dan reward dimaksud, dapat dilihat pada daftar di bawah berita ini.

Pemberian reward ini merupakan bentuk apresiasi institusi kepada para mahasiswa yang telah berjuang mengukir prestasi dan mengharumkan nama UNIB pada event-event tingkat wilayah/regional, nasional dan internasional. “Harapannya agar menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya dan ke depan semakin banyak prestasi yang dihasilkan,” ujar Ir. Titin Rahmawati.

Sementara itu, Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, dalam sambutannya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada panitia seleksi mahasiswa berprestasi dalam rangka Rektor Award. Dengan kegiatan ini diharapkan setiap mahasiswa yang berprestasi dapat melaporkan prestasinya tersebut sehingga mendapat penghargaan dari institusi.

Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri menyampaikan sambutan dan memberikan apresiasi.(foto:hms1)

“Sekecil apapun prestasi yang mahasiswa raih segera laporkan ke Bagian Kemahasiswaan dan diikutsertakan dalam seleksi Rektor Award yang kita laksanakan setiap tahun. Sebab, sekecil apapun prestasi yang sudah diraih mahasiswa sangat besar artinya bagi kemajuan institusi,” ujarnya.

Kegiatan Rektor Award ini kata Rektor merupakan bentuk pengakuan dan apresiasi terhadap prestasi-prestasi yang telah ditorehkan oleh para mahasiswa. Prestasi yang telah diraih mahasiswa merupakan hasil perjuangan yang penuh semangat dan bukti kecintaan terhadap almamater, serta sebagai kontribusi nyata mahasiswa untuk kemajuan Universitas Bengkulu.

“Adik-adik ini menjadi teladan bagi mahasiswa lainnya dan kami sangat menghargai hasil perjuangan adik-adik mahasiswa,” ucap Dr. Retno Agustina Ekaputri.

Rektor mengucapkan selamat kepada seluruh mahasiswa berprestasi yang menerima reward, semoga dengan pemberian reward ini akan semakin meningkatkan semangat mahasiswa untuk meraih prestasi yang lebih banyak lagi.

“Selamat untuk adik-adik mahasiswa berprestasi, terus menginspirasi, dan berkontribusi secara positif bagi institusi yang kita cintai ini. Anda adalah kebanggaan institusi, jadilah teladan yang baik bagi mahasiswa lainnya dan semoga ke depan lebih banyak lagi prestasi yang ditorehkan,” tutur Dr. Retno.

Presiden dan Wakil Presiden BEM KBM UNIB mengucapkan terimakasih kepada pimpinan UNIB.(hms1)

Presiden Mahasiswa BEM-KBM UNIB 2023, Arca Wijaya didampingi Wakil Presiden Mahasiswa Raudhatul Hasna, mengucapkan terimakasih kepada pimpinan UNIB yang telah memberikan penghargaan dan reward kepada para mahasiswa berprestasi dan mengucapkan selamat kepada para mahasiswa yang telah medapat penghargaan tersebut.

“Terimkasih Bu Rektor yang sangat menghargai perjuangan dan prestasi kawan-kawan mahasiswa, dan terimakasih juga kepada Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, serta para dekan dan wakil dekan yang selama ini telah membimbing dan membina kami sehingga dalam kepengurusan BEM periode sekarang ini banyak prestasi yang telah ditorehkan,” ujarnya.

Foto bersama Rektor, Wakil Rektor, Dekan dan Wakil Dekan dengan para mahasiswa berprestasi.(hms1)

Dikatakan Arca Wijaya, selain ratusan prestasi yang telah diraih para mahasiswa baik secara individu maupun berkelompok, ada satu lagi prestasi cukup membanggakan ditorehkan BEM-KBM UNIB pada tahun 2023, yaitu berhasil mendapatkan 2 (dua) rekor yang diberikan Museum Rekor Indonesia (MURI).

“Saya pikir hanya kita (UNIB) dari perguruan tinggi negeri di Indonesia yang mendapat 2 Rekor MURI sekaligus dalam satu tahun ini. Tentu prestasi yang luar biasa dan membanggakan bagi kita semua. Harapan kami, prestasi ini terus dipertahankan dan ditingkatkan lagi ke depannya,” ujar Arca Wijaya yang sekaligus berpamitan karena akan mengakhiri jabatannya sebagai Presiden BEM-KBM UNIB.

Acara malam penganugerahan mahasiswa berprestasi atau Rektor Award tahun 2023 berlangsung meriah dengan penampilan tari kreasi dan solo tune. Kemeriahan acara ini diakhiri dengan swafoto bersama dan saling mengucapkan selamat antara mahasiswa yang satu dengan lainnya.[Penulis : Purna Herawan/Humas].

Daftar Mahasiswa Berprestasi Yang Mendapat Rektor Award 2023 :

Pengumuman Penerima Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Tahun 2023




Pengumuman Penerima Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Tahun 2023 | UNIVERSITAS BENGKULU






















  1. Berdasarkan hasil verifikasi knowledge peserta KIP Kuliah, kami umumkan Mahasiswa Baru Universitas Bengkulu Angkatan Tahun 2023 yang dinyatakan lolos seleksi sebagai penerima Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Pembiayaan Penuh (Bantuan Biaya Hidup dan Biaya Pendidikan) Tambahan Tahap III semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024 sebagai berikut:
    Unduh berkas di sini
  2. Sehubungan dengan adanya penambahan kuota Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Pembiayaan Penuh (Bantuan Biaya Hidup dan Biaya Pendidikan) dari Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, maka dengan ini kami membatalkan pengumuman Nomor 8666/UN30/KM/2023 tentang Peserta KIP Kuliah yang dinyatakan lolos seleksi sebagai penerima Kuota Biaya Pendidikan Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Semester Ganjil TA 2023/2024 Tanggal 04 Oktober 2023 dan pengumuman Nomor 10622/UN30/KM/2023 tentang Mahasiswa Baru Universitas Bengkulu Angkatan Tahun 2023 yang dinyatakan lolos seleksi sebagai penerima Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Biaya Pendidikan Tahap I Semester Ganjil TA 2023/2024 Tanggal 29 November 2023.
    Selanjutnya berdasarkan hasil verifikasi knowledge peserta KIP Kuliah, kami umumkan Mahasiswa Baru Universitas Bengkulu Angkatan Tahun 2023 yang dinyatakan lolos seleksi sebagai penerima Kuota Biaya Pendidikan Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024 sebagai berikut:
    Unduh berkas di sini
  3. Berdasarkan hasil verifikasi knowledge peserta KIP Kuliah, kami umumkan Mahasiswa On-going Universitas Bengkulu Angkatan Tahun 2021 dan 2022 yang dinyatakan lolos seleksi sebagai penerima Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Biaya Pendidikan semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024 sebagai berikut:
    Unduh berkas di sini
  4. Berdasarkan hasil verifikasi kembali knowledge peserta KIP Kuliah, berikut disampaikan REVISI Mahasiswa On-going Universitas Bengkulu Angkatan Tahun 2021 dan 2022 yang dinyatakan lolos seleksi sebagai penerima Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Pengganti semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024 sebagai berikut:
    Unduh berkas di sini

Skip to content material


Suadi : Tak Mau Dibilang Jarkoni

Tak lama lagi Direktur Sumber Daya Manusia, Suadi, S.Pi., M.Agr.Sc., Ph.D akan menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar UGM. Termasuk deretan Guru Besar di usia muda, dirinya merasa bersyukur pada akhirnya turut bisa berproses meraih puncak jabatan akademik tertinggi di Universitas Gadjah Mada.

Meski mencapai gelar itu, ia berpandangan sebagai Guru Besar sebenarnya bisa dicapai oleh semua dosen karena jenjang karier dosen ujungnya adalah guru besar.

“Karier dosen itu memang ke situ.  Jalurnya memang dari tenaga pengajar, Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala dan Guru Besar. Jenjangnya memang itu dan pasti akan menuju capaian itu. Sehingga kebanggaan itu justru kalau saya melihatnya ada di karya-karya selanjutnya,” ujar Suadi di Kampus UGM, Jumat (15/12).

Sayangnya tidak sedikit dosen enggan mengurus kenaikan pangkat jabatan termasuk proses menjadi Guru Besar karena membayangkan banyak dan panjangnya proses administrasi yang diselesaikan. Banyak hal yang harus dipenuhi, termasuk administrasi yang relatif beragam. Sebagai contoh, publikasi tidak hanya dengan kriteria baik yang dimuat pada pada jurnal bereputasi, tetapi bukti proses komunikasi sebelum karya  itu diterbitkan harus ada dan lengkap, dan itu dinilai sebagai syarat. .

“Bukti korespodensinya tidak pendek harus element, ada komentar dari reviernya. Jadi itu proses komunikasi, dan harus terdokumentasi dengan baik. Kadang-kadang sebagian mengalami kesulitan karena sudah lama sekali tidak ngurus jabatan, sehingga menjadikan dosen males,” terangnya.

Memiliki pengalaman di struktural fakultas dan universitas memudahkannya memahami persoalan-persoalan yang dihadapi dosen dalam berkarier. Menjadi Wakil Dekan Bidang Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Aset di Fakultas Pertanian UGM dan Direktur Sumber Daya Manusia UGM, Suadi menghadapi tantangan yang sama yaitu menjawab krisis Guru Besar di fakultas dan universitas sehingga menjawab masalah ini menjadi  prioritas.

Dalam ceritanya, ia merasa prihatin karena sudah hampir 15 tahun di Fakultas Pertanian UGM tidak lahir Guru Besar baru. Ia pun kemudian lantas memetakan seluruh persoalan dan menggandeng ahli IT untuk membuatkan template agar memudahkan para dosen di fakultas menginput dan melihat angka kredit yang telah diperoleh.

“Itu yang dibuat bersama teman-teman tenaga kependidikan di fakultas dan bersamaan dengan upaya itu telah ada usulan beberapa dosen mengajukan Guru Besar saat itu, diantaranya ada yang memanfaatkan template yang kami buat. Sangat membahagiakan sampai di akhir saya pindah ke Gedung Pusat UGM sebagai Direktur SDM maka kesembilan usulan tersebut telah keluar SK Guru Besarnya. Ada yang keluar di tahun lalu 2022 dan di tahun ini 2023,” jelasnya.

Berbekal pengalaman di fakultas, Suadi menghadapi persoalan yang sama saat menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia UGM. Ia dituntut turut menjawab akselerasi pencapaian Guru Besar di UGM. Krisis jumlah Guru besar telah dirasakan dan sering disebutkan semenjak kepemimpinan Rektor Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D.

Di saat kepemimpinan Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,Sp.OG(Okay)., Ph.D, tantangan menjawab krisis kembali disampaikan. Ia pun diharapkan bisa mendorong lahirnya 50 Guru Besar baru di tahun 2023 dan hal sama kemudian ia lakukan mirip seperti di saat masih di Fakultas Pertanian UGM.

“Kami bersama Direktorat Teknologi Informasi melakukan pemetaan capaian angka kredit dosen dengan memanfaatkan knowledge Simaster. Memang ada keinginan mempercepat kenaikan pangkat dan jabatan dosen. Kami ditarget untuk bisa menambah minimal 50 dan saya lihat kemungkinan itu bisa dicapai,” urainya.

Direktorat Sumber Daya Manusia bersama Direktorat Teknologi  Informasi pada akhirnya membuatkan dashboard untuk membantu memetakan capaian angka kredit dosen sehingga memudahkan kemunculan angka kredit yang diraih setiap dosen. Suadi menyebut semisal pada dashboard bisa melihat ada dosen yang sudah mencapai angka kredit lebih dari 900, tetapi tidak memproses untuk usulan Guru Besar  yang membutuhkan angka kredit hanya 850.

Setelah ditelusuri, katanya, dosen tersebut ternyata masih memiliki kekurangan pada syarat khusus, utamanya publikasi ilmiah. Selain pendataan di Simaster diperbaiki, program penelitian yang mendorong publikasi juga diperkuat.

“Alur pengelolaan kenaikan jabatan dosen kami rapikan dan lebih sederhana, sesuai ketentuan yang ada dan  dashboard membantu memetakan tahapan yang telah dilalui setiap usulan. Ini tentunya mempermudah bagi semuanya, walaupun dashboard tersebut belum sempurna. Hal yang penting juga yaitu, adanya aturan Kemenpan RB No 1 tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional yang memaksa dosen harus melaporkan seluruh karya atau capaian tri dharma. Peratuan ini memang menimbulkan banyak ”masalah” tetapi saya kira turut mendukung percepatan pencapaian guru besar di UGM,” terangnya.

Tak mau dibilang Jarkoni, iso berujar ora iso nglakoni, ia pun mulai melihat diri ke dalam dengan apa yang telah ia lakukan. Sekian lama meluangkan diri mengurus hal lain membuatnya lupa mengurus jabatan akademik sendiri.

“Mosok saya menyuruh orang untuk naik jabatan, saya sendiri tidak naik jabatan nanti dibilang jarkoni. Karenanya di tahun 2020, saya pun ngurus juga jabatan sebagai Lektor Kepala karena menjadi wakil dekan, setelah lama sekali tidak mengurus pangkat dan jabatan,” ujarnya.

Dengan aturan yang berlaku, ia pun  tahu bahwa untuk mengajukan kenaikan ke jenjang jabatan Guru Besar harus melalui Jabatan sebagai Lektor Kepala minimal dua tahun. Publikasi menjadi syarat penting untuk itu. Sekali pun menjabat, Suadi masih sempat melakukan penelitian, baik bersama kolega maupun dengan mahasiswa. Bersama kolega di di Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM dan perguruan tinggi lainnya, saat itu ada hibah penelitian bersama dari kementerian yang dilabeli dengan konsorsium maritim yang dikomandani oleh tim UGM.

Tim ini melakukan penelitian di Sulawesi Selatan di sebuah kepulauan di gugusan kepulauan Spermonde. Mendapat knowledge cukup bagus maka bersama dengan dosen yang lain ia pun menulis satu paper.

“Prosesnya 1 tahun, ini yang kadang menjadi persoalan dosen. Terkadang memiliki angka kredit yang telah memenuhi, namun harus menunggu karena lamanya paper keluar. 1 tahun lebih harus menunggu, proses revisi, perbaikan, kembali lagi ke jurnalnya. Papernya kebetulan revealed Desember lalu dan itulah yang salah satu saya pakai untuk memenuhi syarat-syarat pengajuan jabatan ke guru besar,” timpalnya.

Persoalan sumber daya ikan terutama bagaimana mengoptimalkannya untuk kesejahteraan masyarakat di pesisir mungkin pada akhirnya menjadi garis besar pidato pengukuhan yang akan ia sampaikan di akhir bulan Desember 2023 nanti. Ia memang sudah sejak lama fokus di bidang Manajeman Sumber Daya khususnya bidang sosial ekonomi.

Merunut ceritanya kenapa ia menjatuhkan pilihan di bidang perikanan, Suadi mengaku karena berlatar belakang dari pulau di Bima. Di daerah asalnya, rumah tinggal Suadi tidak terlalu jauh dari kehidupan pesisir dan laut. Tempat bermain dan wisata zaman sekolah pun umumnya di pantai. Secara kebetulan juga, gurunya di saat ia di SMA Negeri 1 Bima menyarankan dirinya untuk belajar tentang laut setelah lulus.

“Saya masih ingat betul pak Abdul Ghani guru sejarah saya. Saya tinggal di ujung timur pulau Sumbawa, Bima ya dekat-dekat lautlah kira-kira. Dua alasan itulah yang mendorong saya memilih jurusan perikanan dan memang pada akhirnya menjadi pilihan satu, tetapi saya masuk ke UGM di tahun kedua setelah lulus dari SMA,” terangnya.

Sejenak kilas balik ke masa lalu, Suadi merasa bersyukur karena setelah lulus dari Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian UGM, ia mendapat taawaran untuk melamar menjadi dosen di almamaternya. Ia pun menerima itu dan yang terbayang bisa melanjutkan studi ke luar negeri.

Benar saja, ternyata ia kesampaian melanjutkan studi S2 dan S3 di Jepang. Ia mengambil gelar grasp (S2) di Ibarakhi College dan Program Doktor (S3) di Tokyo College of Agriculture and Know-how pada program Agriculture Financial and Symbiotic Society bidang.

“Kebetulan saya berasal dari keluarga guru. Waktu lulus ditawari salah satu dosen, pak Heri Saksono. Dia meminta daftar jadi dosen saja, kebetulan pas saya lulus ada lowongan penerimaan dosen. Ya sudah saya daftar waktu itu, ikut ujian dan keterima gitu,” terangnya.

Penulis : Agung Nugroho

UNIB Tambah 10 Guru Besar, Dikukuhkan Serentak Oleh Rektor

JUMLAH Guru Besar bergelar professor di Universitas Bengkulu meningkat signifikan di penghujung tahun 2023 ini, menjadi whole 68 orang dengan berbagai spesialisasi keilmuan. Hal ini setelah UNIB melakukan pengukuhan 10 orang Guru Besar secara serentak, di Gedung Serba Guna (GSG) UNIB, Kamis (14/12/2023).

Ketua Senat Universitas Bengkulu Prof. Safnil, ketika membukan rapat terbuka.(foto:hms1)

Pengukuhan 10 Guru Besar baru ini dilaksanakan dalam rapat senat terbuka yang dibuka oleh Ketua Senat Universitas Bengkulu, Prof. Safnil, M.Pd, Ph.D, dan dihadiri ratusan undangan dari berbagai unsur, termasuk keluarga dan kolega para Guru Besar. Pengukuhan sendiri dilakukan langsung oleh Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, dan disiarkan secara lives streaming pada chanel Youtube Universitas Bengkulu.

Para Guru Besar yang dikukuhkan duduk sejajar dengan ketua senat dan rektor.(foto:hms1)

Ke 10 Guru Besar ini, yaitu  : Prof. Ashar Muda Lubis, S.Si, M.Sc, Ph.D, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Fisika Kebumian pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA); Prof. Dr. Dra. Muria Herlina, M.Kes, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP); dan Prof. Dr. Ir. Dwatmadji, M.Sc, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Ternak Potong Fakultas Pertanian (FP);

Prof. Ashar Muda Lubis dan Prof. Muria Herlina ketika menyampaikan orasi ilmiah.(foto:hms1)

Berikutnya, Prof. Dr. Roosemarina Anggraini Rambe, S.E, M.M, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB); Prof. Agustin Zarkani, S.P, M.Si, Ph.D, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hama Tanaman (Entomologi) Fakultas Pertanian (FP); dan Prof. Dr. Dra. Dian Eka Chandra, M.Pd, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP);

Prof. Dwatmadji dan Prof. Roosemarina Anggraini Rambe ketika menyampaikan orasi ilmiah.(foto:hms1)

Selanjutnya, Prof. Dr. Drs. Rizwar, M.S, dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Biologi Lingkungan (Ekologi) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA); Prof. Drs. Agus Susanta, M.Ed, Ph.D, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP); Prof. Dr. Ir. Reny Herawati, M.P, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Bioteknologi Tanaman Fakultas Pertanian (FP); dan Prof. Dr. Marlin, M.Sc, yang juga dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Bioteknologi Tanaman Fakultas Pertanian (FP).

Prof. Agustin Zarkani dan Prof. Dian Eka Chandra ketika menyampaikan orasi ilmiah.(foto:hms1)

Sebelum dikukuhkan, terlebih dulu dilakukan pengenalan singkat terhadap masing-masing Guru Besar dengan pembacaan curriculum vite para Guru Besar oleh dekan masing-masing fakultas yang terkait. Kemudian, pemutaran video singkat tentang perjalanan hidup masing-masing Guru Besar, serta penyampaian Orasi Ilmiah oleh para Guru Besar.

Prof. Rizwar dan Prof. Agus Susanta ketika menyampaikan orasi ilmiah.(foto:hms1)

Orasi Ilmiah pertama disampaikan Prof. Ashar Muda Lubis, dengan judul orasi “Peran Fisika Kebumian Dalam Ekplorasi Potensi Sumber Daya Alam Abiotik Di Daerah Again-ARC Basin Sumatera.” Berikutnya, orasi ilmiah oleh Prof. Muria Herlina, dengan judul “Kinerja Akademik Dan Lingkungan Sosial Remaja Perokok di Kota Bengkulu Indonesia : Pendekatan Combined Analysis.”

Prof. Reny Herawati dan Prof. Marlin ketika menyampaikan orasi ilmiah.(foto:hms1)

Kemudian, orasi ilmiah oleh Prof. Dwatmadji, dengan judul  “Sistem Integrasi Kelapa Sawit – Ternak (SISNAK) Untuk Meningkatkan Ketersediaan Daging Nasional Yang Berkelanjutan.” Disusul orasi olmiah oleh Prof. Roosemarina Anggraini Rambe, dengan judul “Efisiensi Belanja Pemerintah Daerah di Indonesia.”

Rektor ketika mengucapkan kata-kata pengukuhan kepada 10 Guru Besar UNIB yang baru.(foto:hms1)

Selanjutnya, orasi ilmiah disampaikan oleh Prof. Agustin Zarkani, dengan judul “Spesies Baru dan Spesies Rekam Baru Serangga Kutu Putih (Hemiptera: Pseudococcidae) di Indonesia.” Dilanjutkan orasi ilmiah oleh Prof. Dian Eka Chandra Wardhana, dengan judul “Merajut Bahasa Indonesia Untuk Bahasa Indonesia Di Masa Depan.” Dan Prof. Rizwar, dengan judul orasi “Kajian Gangguan Eksternal Pada Populasi Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Bengkulu Utara – Mukomuko dan Suaka Margasatwa Padang Sugihan Sumatera Selatan.

Didampingi Ketua Senat, Rektor memasangkan samir dan kalung kehormatan Guru Besar kepada Prof. Ashar Muda Lubis dan Prof. Muria Herlina.(foto:hms1)

Berikutnya lagi, orasi ilmiah oleh Prof. Agus Susanta, dengan judul “Activity Matematika Berbasis Konteks Lokal dalam Menunjang Kemampuan Literasi Siswa sebagai Tuntutan Abad 21.” Prof. Reny Herawati, menyampaikan orasi berjudul “Aplikasi Bioteknologi Dalam Perakitan Varietas Padi Gogo.” Serta, Prof. Marlin, menyampaikan orasi dengan judul “Pemanfaatan Marka Genomik dan Metabolomik dalam Perkaitan Benih Unggul Bawang Merah.”

Rektor memasangkan samir dan kalung guru besar kepada Prof. Dwatmadji dan Prof. Roosemarina.(hms1)

Setelah para Guru Besar menyampaikan orasi ilmiah yang masing-masing berdurasi 10-15 menit, baru kemudian pengukuhan dilakukan. Kata-kata pengukuhan diucapkan oleh Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri didampingi Ketua Senat UNIB Prof. Safnil, dilanjutkan pemasangan Samir dan Kalung Tanda Kehormatan Guru Besar kepada masing-masing professor.

Setelah dikukuhkan dan mengenakan atribut Guru Besar, ke 10 profesor menyanyikan lagu “Padamu Negeri” secara bersama-sama. Acara ini dikahiri dengan pemberian ucapan selamat dan swafoto bersama.[Penulis : Purna Herawan/Humas].

Rektor memasangkan samir dan kalung kepada Prof. Agustina Zarkani dan Prof. Dian Eka Chandra.(hms1)
Rektor memasangkan samir dan kalung kepada Prof. Rizwar dan Prof. Agus Susanta.(foto:hms1)
Rektor memasangkan samir dan kalung kepada Prof. Reny Herawati dan Prof. Marlin.(foto:hms1)
10 Guru Besar foto dengan Ketua Senat dan Rektor serta menyanyikan lagu Pada Mu Negeri.(hms1)
Ketua Senat Universitas Bengkulu ketika menutup Rapat Senat Paripurna Terbuka.(foto:hms1)
Rektor dan Ketua Senat foto bersama dengan para Guru Besar dan para undangan.(foto:hms1)

10 Guru Besar Dikukuhkan, Rektor : UNIB Semakin Cemerlang

ACARA pengukuhan 10 Guru Besar di Gedung Serba Guna (GSG) UNIB, Kamis (14/12/2023), berlangsung tertib dan hikmat, tanpa kendala berarti. Selain mendengarkan orasi ilmiah yang disampaikan masing-masing Guru Besar, pada acara ini juga mendengarkan sambutan Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc yang memberikan apresiasi kepada Guru Besar yang dikukuhkan.

Rektor, Ketua Senat beserta 10 Guru Besar yang akan dikukuhkan memasuki GSG UNIB.(foto:hms1)

Mengawali pidatonya, Rektor berpantun “Ke pantai melihat lumba lumba, Cuaca panas sangat lah gerah; Hari ini, saya sangat berbahagia, guru besar kampus kita makin bertambah,” ucap Dr. Retno Agustina Ekaputri.

Dikatakan Rektor, kita semua sivitas akademika UNIB patut bersyukur, sebab hari ini kita tidak hanya merayakan pengukuhan Guru Besar, tetapi juga merayakan bersama keberhasilan kolektif dalam meningkatkan martabat akademik, intelektual, dan prestasi, yang menjadikan Universitas Bengkulu semakin cemerlang di panggung nasional dan internasional.

Rektor menyampaikan pidato dan memberikan apresiasi kepada 10 Guru Besar yang dikukuhkan.(hms1)

Kemudian, dengan penuh hormat dan bangga, Rektor mengucapkan terima kasih kepada para Profesor yang dikukuhkan hari ini. Sebab, mereka adalah pilar-pilar ilmu pengetahuan yang tumbuh dan berkembang di Universitas Bengkulu. Gelar Profesor bukanlah semata kata, melainkan simbol dari perjalanan panjang, pengorbanan tanpa batas, dan ketekunan yang mengantarkan mereka pada puncak keilmuan.

“Karena itu, kita patut berbangga memiliki sepuluh sosok luar biasa yang hari ini mengukuhkan diri sebagai Guru Besar, menorehkan prestasi gemilang dalam perjalanan akademik mereka. Selamat kepada para Guru Besar atas pencapaian gemilang ini,” tutur Dr. Retno Agustina Ekaputri.

Rektor didampingi Ketua Senat Universitas mengucapkan kata-kata pengukuhan Guru Besar.(hms1)

Rektor juga menjelaskan, pengukuhan Guru Besar adalah momen yang penuh makna, bukan sekadar upacara formal. “Hari ini, kita bersukacita merayakan capaian gemilang Universitas Bengkulu yang telah melahirkan sejumlah ahli berdedikasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Dengan kehadiran sepuluh Guru Besar baru ini kata Rektor, Universitas Bengkulu semakin berkilau, mencapai prestasi luar biasa dengan 68 Profesor yang tak hanya menggenggam gelar akademis tertinggi, tetapi juga memimpin dengan visi positif yang menginspirasi.

Rektor ketika menyampaikan makna pengukuhan Guru Besar. (foto:hms1)

Dijelaskan, puncak perjalanan seorang dosen tampak dalam dua simbol penting : gelar Doktor sebagai prestasi pendidikan tertinggi dan pangkat Profesor sebagai puncak keilmuan. Kesepuluh profesor yang dikukuhkan hari ini telah membuktikan dedikasi melalui penelitian mendalam dan pengabdian masyarakat.

“Kita penuh harap menyambut kehadiran Guru Besar baru, yang tidak hanya membawa cahaya baru dalam dunia akademik, tetapi juga menjadi sumber inspirasi tak terhingga bagi mahasiswa, serta pendorong pertumbuhan intelektual yang membanggakan di kampus ini,” papar Dr. Retno.

Kemudian kata Rektor, kepada para Guru Besar yang baru, harapan kami ialah agar ilmu pengetahuan yang kalian miliki tak sekadar menjadi kekayaan pribadi, melainkan menjadi sumber kontribusi yang nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan, lingkungan, dan masyarakat.

Rektor ketika menyampaikan harapan kepada para Guru Besar yang dikukuhkan.(foto:hms1)

Dengan penuh keyakinan, mari kita bersama-sama merealisasikan visi dan misi Universitas Bengkulu, menjadi pusat keunggulan ilmu pengetahuan yang memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Sebagai insan akademik, tanggung jawab besar kita adalah berbakti pada masyarakat.

Keberhasilan seorang Guru Besar tak hanya dinilai dari jumlah artikel atau penelitian, tetapi juga dari dampak positif yang dihasilkan untuk kemajuan masyarakat. Oleh karena itu, mari bersama-sama kita persembahkan kontribusi terbaik kita untuk mengatasi tantangan zaman dan memberikan solusi demi keberlanjutan ilmu pengetahuan.

“Izinkan saya membagikan kata mutiara yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi kita semua, Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat digunakan untuk mengubah dunia, kata Nelson Mandela. Semoga semangat ini mendorong kita semua untuk menjunjung tinggi nilai pendidikan dan terus berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan,” ucap Dr. Retno Agustina Ekaputri, seraya menutup sambutannya dengan sebuah pantun :

“Terbang ke Irian jaya, Transit di Palu, Ke Puncak Jaya, jalannya panjang dan berliku. Selamat dikukuhkannya, para guru besar yang baru, Tetap berkarya, membangun Universitas Bengkulu,” demikian Rektor.

Rektor dan Ketua Senat foto bersama dengan 10 Guru Besar yang telah dikukuhkan.(foto:hms1)

Diberitkan sebelumnya, Universitas Bengkulu telah menambah 10 Guru Besar sehingga whole Guru Besar di UNIB saat ini sebanyak 68 profesor. Ke 10 Guru Besar baru ini merupakan sosok-sosok inspiratif yang mewakili keberagaman dan keunggulan di berbagai bidang ilmu di Universitas Bengkulu.

Rektor dan Ketua Senat menutup rangkaian acara dengan foto bersama dengan seluruh undangan.(hms1)

Kesepuluh Guru Besar yang dikukuhkan yaitu : Prof. Ashar Muda Lubis, S.Si, M.Sc, Ph.D, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Fisika Kebumian pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA); Prof. Dr. Dra. Muria Herlina, M.Kes, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP); dan Prof. Dr. Ir. Dwatmadji, M.Sc, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Ternak Potong Fakultas Pertanian (FP);

Foto bersama dengan Prof. Ashar Muda Lubis dan istri, serta Prof. Muria Herlina dan suami.(foto:hms1)

Berikutnya, Prof. Dr. Roosemarina Anggraini Rambe, S.E, M.M, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB); Prof. Agustin Zarkani, S.P, M.Si, Ph.D, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hama Tanaman (Entomologi) Fakultas Pertanian (FP); dan Prof. Dr. Dra. Dian Eka Chandra, M.Pd, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP);

Foto bersama dengan Prof. Dwatmadji dan istri, serta Prof. Roosemarina beserta suami dan anak.(hms1)

Selanjutnya, Prof. Dr. Drs. Rizwar, M.S, dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Biologi Lingkungan (Ekologi) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA); Prof. Drs. Agus Susanta, M.Ed, Ph.D, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP); Prof. Dr. Ir. Reny Herawati, M.P, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Bioteknologi Tanaman Fakultas Pertanian (FP); dan Prof. Dr. Marlin, M.Sc, yang juga dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Bioteknologi Tanaman Fakultas Pertanian (FP). Selamat ! [Penulis : Purna Herawan/Humas].

Foto bersama dengan Prof. Agustin Zarkani dan istri, serta Prof. Dian Eka Chanra dan suami.(foto:hms1)
Foto dengan Prof. Rizwar beserta istri dan anak-anak, serta Prof. Agus Susanta beserta keluarga.(foto:hms1)
Foto dengan Prof. Reny Herawati beserta suami dan anak-anak, serta Prof. Marlin dan suami.(hms1)

UNIB Terpilih Sebagai Pelaksana Terbaik 1 dan Terbaik 2 Program Hibah Belmawa Kemendikbudristek 2023

UNIVERSITAS Bengkulu (UNIB) kembali menorehkan prestasi membanggakan di penghujung tahun 2023 ini. Setelah menerima 69 sertifikat akreditasi internasional dari ACQUIN, mendapat Gold Winner pada Anugerah Humas Diktiristek dan penghargaan lainnya di Anugerah Diktiristek, kini UNIB juga terpilih dan mendapat penghargaan sebagai Pelaksana Terbaik 1 dan Terbaik 2 pada Program Hibah Belmawa Kemendikbudristek 2023.

Kabar gembira tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor I UNIB Bidang Akademik, Prof. Dr. Mochamad Lutfi Firdaus, S.Si, M.Si pada Rabu malam (13/12/2023).

Dijelaskan, pada tahun 2023 UNIB memperoleh 3 (tiga) hibah dari Belmawa Kemendikbudristek, yang diberi nama : 1. Hibah program Pengembangan dan Penyelenggaraan Pembelajaran Digital (P3D) Katagori 1, diperoleh Prodi S1 PGSD FKIP UNIB, dengan Ketua Panut Setiono, M.Si; 2. Program Pengembangan dan Penyelenggaraan Pembelajaran Digital (P3D) Katagori 2, yang diperoleh Prodi Pendidikan Fisika, diketuai Dr. Eko Risdianto, M.Pd; dan 3. Program Daring Kolaboratif (PDK) yang diperoleh Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNIB, dengan Ketua Dr. Iwan Setiawan, M.Si.

Dalam kegiatan Seminar Hasil yang telah dilaksanakan pada 6 – 12 Desember 2023 di Jakarta, UNIB terpilih dan mendapat penghargaan sebagai Perguruan Tinggi Pelaksana Terbaik 1 pada Program P3D Katagori 2 dan sebagai Perguruan Tinggi Pelaksana Terbaik 2 pada Program Daring Kolaboratif atau PDK.

Perwakilan UNIB Dr. Eko Risdianto ketika menerima piala/trophy program Hibah Belmawa.(ist).

Dengan penghargaan ini, membuktikan dan menjadi suatu bentuk pengakuan bahwa UNIB sudah mengintegrasikan modul Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) serta Pendidikan Anti Korupsi ke dalam Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) milik Kemendikbudristek.

Melalui program ini, setiap mahasiswa UNIB akan mendapatkan pengetahuan tambahan dalam hal PPKS dan Pendidikan Anti Korupsi, selain dari mata kuliah wajib yang mahasiswa dapatkan dari Program Studi masing-masing.

Suasana seminar hasil dan foto bersama peserta dan panitia penyelenggara.(foto:ist)

Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc melalui Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof. Dr. Mochamad Lutfi Firdaus, mengucapkan selamat dan memberikan apresiasi kepada para dosen pengelola Program P3D Katagori 2 yang terpilih sebagai Pelaksana Terbaik 1 dan pengelola Program Daring Kolaboratif atau PDK yang terpilih sebagai Terbaik 2.

“Selamat atas raihan penghargaan tertinggi ini, semoga bisa menjadi contoh dan motivasi juga untuk seluruh civitas dalam mewujudkan UNIB Unggul di masa yang akan datang,” ujarnya.[Penulis : Purna Herawan/Humas].