HARU dan bahagia menyelimuti ruang rapat tiga gedung rektorat UNIB, Rabu pagi (6/12/2023). Pasalnya, Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc yang baru pulang dari kunjungan kerja ke Jerman mengumumkan hasil akreditasi internasional oleh lembaga ACQUIN terhadap 69 program studi selingkung Universitas Bengkulu.

Rektor dan para Wakil Rektor menjelaskan hasil kunjungannya ke kantor ACQUIN di Jerman.(foto:hms1)

“Kita tahu, sejak November 2022 lalu kita selalu menunggu-nunggu apa dan bagaimana hasil akreditasi internasional ACQUIN terhadap 69 program studi di UNIB. Karena itu, Saya beserta para Wakil Rektor melakukan kunjungan kerja ke Jerman minggu lalu dan hasilnya, saat ini kami telah membawa pulang 69 Sertifikat Akreditasi Internasional ACQUIN untuk UNIB,” ujar Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, seraya menunjukkan tumpukan sertifikat di hadapannya.

Mendengar pernyataan Rektor itu, seketika suasana tepuk tangan bergemuruh disertai ucapan syukur salaing bersahut-sahutan dari para dekan dan para ketua-ketua lembaga selingkung UNIB yang diundang pada rapat pimpinan tersebut. “Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah, UNIB mantap, UNIB Unggul !,” ujar para peserta rapat.

Rektor mengumumkan 68 sertifikat program studi ditambah 1 sertifikat institusi telah diterima.(hms1)

Melanjutkan penjelasannya, Rektor mengungkapkan, dalam kunjungannya ke kantor manajemen AQCUIN di Jerman, dirinya tidak sendiri tapi didampingi oleh para Wakil Rektor, yakni Wakil Rektor I Prof. Dr. Mochamad Lutfi Firdaus, S.Si, M.Sc, Wakil Rektor II Yefriza, S.E, MPPM, Ph.D dan Wakil Rektor III Prof. Dr. Candra Irawan, S.H, M.Hum.

“Setelah kami berkoordinasi dengan pihak ACQUIN, akhirnya kita diperkenankan membawa pulang 69 Sertifikat ACQUIN. Ke 69 sertifikat ini, yaitu untuk akreditasi internasional program studi sebanyak 68 sertifikat dan 1 sertifikat akreditasi internasional untuk institusi. Sertifikat ini akan berlaku hingga 6 tahun ke depan,” ujar Dr. Retno.  

Rektor menjelaskan bahwa sertifikat akreditasi internasional ACQUIN ini berlaku 6 tahun.(foto:hms1)

Jadi, tambah Rektor, dengan mendapatkan 69 Sertifikat ACQUIN ini, maka saat ini UNIB satu-satunya institusi perguruan tinggi di Indonesia yang telah terakreditasi internasional ACQUIN, disamping memecahkan rekor sebagai perguruan tinggi yang terbanyak program studinya terakreditasi ACQUIN.

“Alhamdulillah kita berhasil. Ini adalah keberhasilan kita semuanya. Karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semuanya dan hari Senin nanti kita minta seluruh dekan untuk mengundang seluruh program studi beserta seluruh job pressure akreditasi ACQUIN untuk berkumpul di Gedung Serba Guna (GSG) UNIB dalam acara penyerahan sertifikat ini kepada masing-masing program studi,” papar Dr. Retno Agustina Ekaputri.

Para dekan dan ketua-ketua lembaga selingkung UNIB sangat senang dan bersyukur atas keberhasilan akreditasi internasional ACQUIN.(foto:hms1)

Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, ACQUIN (The Accreditation, Certification and High quality Assurance Institute) adalah asosiasi terdaftar pada EQAR (European High quality Assurance Register for Larger Schooling). Lembaga ini berkantor pusat di Bayreuth – Jerman.

EQAR merupakan lembaga akreditasi, sertifikasi, dan penjaminan mutu bertaraf internasional yang diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 83/P/2020 Tanggal 24 Januari 2020.

ACQUIN bertujuan untuk mengakreditasi program sarjana dan magister di semua disiplin ilmu dan di semua jenis universitas untuk memastikan program gelar berkualitas tinggi, menciptakan transparansi pasar, meningkatkan daya tarik universitas bagi mahasiswa asing dan mempromosikan perbandingan gelar akademik. Keanggotaan ACQUIN sudah lebih dari 150 universitas di Jerman, Swiss, Austria, Amerika Serikat, Liechtenstein, Mesir, Mongolia, dan Lebanon.

Untuk medorong terwujudnya visi sebagai universitas bertaraf internasional dan meningkatkan capaian IKU (Indikator Kinerja Utama), pada tahun 2022 lalu UNIB melakukan akreditasi internasional ini terhadap seluruh program studi strata satu (S1) dan program pascasarjana (S2 dan S3), serta akreditasi institusi, sehingga totalnya 70 akreditasi. Namun karena satu program pascasarjana (S3) di Fakultas Pertanian gagal, maka sebanyak 69 Sertifikat Akreditasi Internasional ACQUIN yang didapatkan.

Dengan penuh kegembiraan para pimpinan UNIB foto bersama menunjukan sertifikat ACQUIN.(hms1)

Puncak dari proses akreditasi internasional ini terjadi di bulan November 2022, dimana Tim Manajemen ACQUIN melakukan kunjungan langsung ke kampus UNIB untuk meninjau sarana dan prasarana serta berbagai fasilitas yang relevan. Tim ACQUIN juga memfasilitasi evaluation oleh Kelompok Ahli (Knowledgeable) yang terkoneksi melalui digital zoom assembly dan aplikasi daring lainnya.

Dalam catatan Tim Humas UNIB, para knowledgeable yang melakukan penilaian tersebut merupakan para akademisi dari berbagai universitas di luar negeri. Kelompok knowledgeable yang menilai program studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), misalnya terdapat nama Prof. Dr. Tibor Gyalog (College of Utilized Sciences & Arts Northwestern Switzerland); Prof. Dr. Carl Winsløw (College of Copenhagen); Prof. Dr. Dirk Krüger (Freie Universitat Berlin); Prof. Dr. Andreas Borowski (College of Potsdam); Prof. Dr. Timm Wilke (Friedrich-Schiller-Universitat Jena); Prof. Dr. Sebastian Habig (Friedrich-Alexander-Universitat Erlangen-Nurnberg); dan Professor Linda Evans (College of Manchester).

Kemudian kelompok knowledgeable yang menilai Fakultas Teknik, antara lain Professor Hans Edin (KTH Royal Institute of Expertise); Prof.magazine.arch. Wolfgang Grillitsch (College of Utilized Sciences Karnten); Professor Kari T. Koskinen (Tampere College); Prof. Dr. Ulrike Lechner (College of the German Federal Armed Forces in Munich); Professor Thomas Asmus Pedersen (College of Southern Denmark); dan Professor Dr. Thomas Richter (Rhine-Waal College of Utilized Sciences).

Untuk kelompok knowledgeable yang menilai Fakultas Hukum dilakukan Prof. Dr. Mathias Schmoeckel (College of Bonn); dan Prof. Dr. Thomas Schomerus (College of Lueneburg). Lalu untuk menilai Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ada nama Prof. Dr. Mike Geppert (Friedrich-Schiller-Universitat Jena); Prof. Dr. Surender Munjal (College of Leeds); Prof. Almas Heshmati (Jőnkőping College); dan Prof Dr. Ulrike Stefani (College of Konstanz). Dan masih banyak knowledgeable lainnya, sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing.[Penulis : Purna Herawan/Humas].