Tag: Merdeka

Rektor UNIB Sambut Baik Peluncuran Merdeka Belajar Episode Ke-26

SEHARI menjelang dilakukannya peluncuran Merdeka Belajar Episode Ke-26 bertajuk “Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi” oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pada tanggal 29 Agustus 2023, Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, telah menyatakan sambutan positif dan dukungan terhadap peluncuran tersebut.

Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc di ruang kerjanya.(foto:hms1)

Sambutan positif dan dukungan terhadap kebijakan Merdeka Belajar Episode Ke-26 diungkapkan Rektor UNIB melalui video testimoni yang dikirimkan ke Kemendikbudritek, Senin (28/8/2023). Tak hanya Rektor, dosen dan mahasiswa UNIB juga sangat antusias serta sangat mengapresiasi dilaksanakannya transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan tinggi oleh Kemendikbudristek.

“Kami menyambut baik, antusias dan bersemengat sekali atas transformasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Akreditasi Pendidikan Tinggi yang menjadi tajuk Merdeka Belajar Episode Ke-26. Bagi UNIB, transformasi ini sangat relevan untuk mewujudkan visi dan misi UNIB. Kita bisa lebih fleksibel dalam mengarahkan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi sesuai dengan kondisi potensi lokal dan kekhususan yang dimiliki yaitu hutan tropis dan pengelolaan daerah kawasan pesisir pantai,” ujar Dr. Retno Agustina.

Rektor UNIB bersemangat menyambut peluncuran Merdeka Belajar Episode Ke-26.(foto:hms1)

Lalu, dengan dilakukannya transformasi standar akreditasi perguruan tinggi dimana beban pembiayaannya ditanggung oleh Pemerintah, tentu bagi UNIB yang memiliki 82 program studi, hal ini sangat menguntungkan karena beban administrasi berkurang drastis dan dosen-dosen bisa lebih fokus pada penyiapan mutu pembelajaran dan mutu lulusan dalam rangka menyiapkan Sumber Daya Manusia Unggul masa depan.

“Sebanyak 82 program studi yang ada di UNIB tentu akan merasakan manfaatnya dalam hal efesiensi pembiayaan akreditasi, karena biaya akreditasi dalam kebijakan Merdeka Belajar Efisode Ke-26 ini menjadi beban pemerintah. Pengelola program studi dan fakultas bisa lebih leluasa dan lebih fokus dalam peningkatan mutu pembelajaran dan mutu lulusan,” papar Dr. Retno Agustina Ekaputri.

Dua Hal Elementary Dalam Merdeka Belajar Episode Ke-26

Dikutif dari Siaran Pers Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Sekretriat Jenderal Kemendikbudristek yang dilansir laman https://merdekabelajar.kemdikbud.go.id tanggal 29 Agustus 2023, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim hari ini meluncurkan Merdeka Belajar Episode Ke-26 yang bertajuk Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi.

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim meluncurkan Merdeka Belajar Ke-26.(ist.humas diktiristek)

Peluncuran ini menandakan bahwa sejak dihadirkannya berbagai kebijakan Merdeka Belajar pada tahun 2019, 10 dari 26 episode Merdeka Belajar berfokus kepada transformasi pendidikan tinggi.

“Pendidikan tinggi memiliki peran penting sebagai pendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, persiapan SDM unggul, dan sebagai tulang punggung inovasi. Selain itu, pendidikan tinggi adalah jenjang yang paling dekat dengan dunia kerja dan masyarakat; lulusan perguruan tinggi dituntut untuk dapat berkontribusi dengan baik. Itu mengapa kami meletakkan titik berat pada transformasi jenjang pendidikan tinggi, ” jelas Mendikbudristek.

Episode Merdeka Belajar kali ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

“Ada dua hal basic dari kebijakan ini yang memungkinkan transformasi pendidikan tinggi melaju lebih cepat lagi. Pertama, Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang lebih memerdekakan, di mana Standar Nasional kini berfungsi sebagai pengaturan framework dan tidak lagi bersifat preskriptif dan element, diantaranya terkait pengaturan tugas akhir mahasiswa. Kedua, sistem akreditasi pendidikan tinggi yang meringankan beban administrasi dan finansial perguruan tinggi,” terang Mendikbudristek.

Merdeka Belajar Episode Ke-26 memudahkan perguruan tinggi untuk lebih fokus dalam meningkatkan mutu Tridharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian masyarakat.

Sebelumnya, Standar Nasional Pendidikan Tinggi bersifat kaku dan rinci sehingga perguruan tinggi kurang leluasa merancang proses dan bentuk pembelajaran sesuai kebutuhan keilmuan dan perkembangan teknologi. Misalnya saja, syarat kelulusan yang tidak relevan dengan zaman dan alokasi waktu yang diatur sampai per menit per minggu dalam satu satuan kredit semester (sks).

Contoh transformasi terkait Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang lebih memerdekakan dijabarkan Menteri Nadiem pada acara peluncuran. Salah satunya terkait standar penelitian dan standar pengabdian. “Beberapa perubahan adalah penyederhanaan lingkup standar penelitian dan standar pengabdian kepada masyarakat dari delapan standar menjadi tiga standar ; penyederhanaan pada standar kompetensi lulusan; dan penyederhanaan pada standar proses pembelajaran dan penilaian,” kata Mendikbudristek.

Lebih lanjut Mendikbudristek mencontohkan transformasi terkait Sistem Akreditasi Pendidikan Tinggi. “Beberapa pokok perubahan terkait sistem akreditasi pendidikan tinggi adalah standing  akreditasi yang disederhanakan; biaya akreditasi wajib sekarang ditanggung pemerintah; dan proses akreditasi dapat dilakukan pada tingkat unit pengelola program studi,” terangnya.

Pada bagian lain Siaran Pers ini, terdapat informasi tentang penyederhanaan standar kompetensi lulusan karena tidak lagi dijabarkan secara rinci dan kaku, serta memberikan otonomi yang lebih kepada perguruan tinggi. Misalnya saja tugas akhir mahasiswa yang tidak hanya skripsi, tesis dan disertasi, tetapi dapat berbentuk prototipe, proyek, atau bentuk lainnya.

Penyederhanaan tugas akhir ini akan meningkatkan mutu lulusan. Jika program studi sarjana atau sarjana terapan sudah menerapkan kurikulum berbasis proyek atau bentuk lain yang sejenis, maka tugas akhir dapat dihapus atau tidak lagi bersifat wajib.

Sementara itu, mahasiswa program magister atau magister terapan dan doktor atau doktor terapan wajib diberikan tugas akhir (tesis dan disertasi), namun tidak perlu diterbitkan di jurnal. Berbagai opsi tersedia bagi perguruan tinggi untuk menentukan penilaian terhadap mahasiswa.[Penulis : Purna Herawan/Humas dan kutifan Siaran Pers].

UNIB Lepas 118 Mahasiswa Ikut Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

SELAIN menerima 74 mahasiswa dari 44 perguruan tinggi luar Pulau Sumatera (inbound), pada Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka atau PMM 3 tahun 2023 Universitas Bengkulu (UNIB) juga mengirimkan 118 mahasiswa untuk melaksanakan pertukaran ke 39 perguruan tinggi yang berada di luar Pulau Sumatera. Acara pelepasan mahasiswa PMM 3 (outbound) UNIB telah dilaksanakan pada Senin 31 Juli 2023 di Gedung Layanan Terpadu (GLT) UNIB.

Ketua LPMPP UNIB Dr. Yulian Fauzi ketika menjelaskan tentang program PMM 3.(foto:hms1)

Jadi, selain menerima mahasiswa dari perguruan tinggi di luar Sumatera, kita juga mengirim mahasiswa peserta PMM 3 ke 39 perguruan tinggi di luar Sumatera. Complete ada sebanyak 118 mahasiswa yang menjadi peserta PMM 3 (outbound) UNIB yang keberangkatannya telah dilepas oleh Rektor UNIB tanggal 31 Juli lalu,” ujar Ketua Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) UNIB, Dr. Yulian Fauzi, S.Si, M.Si.

Yulian Fauzi merupakan Koordinator Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) UNIB. Dia menjelaskan, Program PMM adalah bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.

Universitas Bengkulu sendiri sudah 3 tahun berturut-turut ditetapkan sebagai perguruan tinggi penerima dan pengirim mahasiswa program PMM, mulai dari PMM 1 Tahun 2021 (On-line), PMM 2 Tahun 2022 (Offline) dan PMM 3 Tahun 2023 (Offline).

Dr. Yulian Fauzi menjelasakan pimpinan dan civitas akademika UNIB dukung program PMM.(foto:hms1)

Dalam program ini, mahasiswa melaksanakan pertukaran dalam negeri selama 1 (satu) semester dari perguruan tinggi di satu klaster pulau ke perguruan tinggi di klaster pulau lainnya. Orientasinya adalah untuk memberikan pengalaman kebinekaan melalui keikutsertaan dalam berbagai aktivitas terkait kegiatan Modul Nusantara untuk memupuk semangat persatuan dan nasionalisme Indonesia dan berbagai mata kuliah lain.

Perguruan tinggi pengirim melakukan pengakuan Satuan Kredit Semester (SKS) mata kuliah hingga 20 (dua puluh) SKS yang mana di dalamnya terdapat 4 (empat) SKS Modul Nusantara untuk memupuk semangat persatuan dan nasionalisme Indonesia.

Minat mahasiswa UNIB mengikuti program ini sangat tinggi, menyebabkan persaingan sangat ketat ketika dilakukan proses seleksi. Oleh sebab itu, Dr. Yulian Fauzi mengucapkan selamat kepada 118 mahasiswa UNIB yang terpilih dan mengimbau agar para mahasiswa memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya dengan tetap menjaga nama baik diri sendiri dan nama baik almamater Universitas Bengkulu.

Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc dalam acara pelepasan mahasiswa PMM 3 (outbound) UNIB mengatakan, ke 118 mahasiswa ini adalah duta UNIB yang akan melaksanakan program pertukaran di 39 kampus yang berada di luar Pulau Sumatera. Karena itu Rektor menekankan agar para mahasiswa dapat mengikuti program ini secara baik dan senantiasa menjaga nama baik almamater UNIB kapanpun dan dimanapun berada.

“Kita segenap pimpinan dan sivitas akademika UNIB sangat mendukung program PMM yang merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dilaksanakan Kemendikbudristek. Semoga dengan mengikuti program ini adik-adik mahasiswa semakin luas pengetahuan dan pengalamannya tentang nasionalisme Indonesia serta dapat memenuhi kebutuhan studi 20 SKS,” tutur Dr. Retno Agustina Ekaputri.

Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri sangat mengapresiasi PMM outbound dan inbound UNIB.

Information dihimpun Tim Humas UNIB, ke 118 mahasiswa peserta PMM 3 (outbound) UNIB berasal dari 7 fakultas selingkung UNIB, dengan rincian dari Fakultas Pertanian (FP) 29 orang, dari Fakultas Teknik (FT) 14 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) 26 orang, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 20 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 12 orang, Fakultas Hukum (FH) 13 orang dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) 4 orang.

Ke 118 mahasiswa (outbound) UNIB tersebut akan melaksanakan PMM 3 di 39 perguruan tinggi di luar Pulau Sumatera. Untuk 26 mahasiswa FKIP UNIB akan mengikuti PMM di Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ibnu Khaldun, Prodi Bahasa Inggris Universitas Slamet Riyadi, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sebelas Maret, dan Prodi Bahasa Inggris Universitas Pendidikan Ganesha.

Berikutnya, mahasiswa FKIP UNIB juga melaksanakan PMM ke Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Gorontalo, Prodi Bahasa Inggris IKIP Budi Utomo, Prodi Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia, Prodi Pendidikan Biologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Prodi Pendidikan Biologi Universitas Lambung Mangkurat, Prodi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Yogyakarta, PGSD Universitas Trunojoyo, PGSD Universitas Negeri Semarang, Prodi Pendidikan Nonformal ke Universitas Ibnu Khaldun, dan Prodi Bimbingan Konseling Universitas Muria Kudus.

Kemudian untuk 29 mahasiswa Fakultas Pertanian UNIB, mereka melaksanakan PMM 3 di Program Studi Kehutanan Universitas Khairun, Prodi Kehutanan Universitas Sam Ratulangi, Prodi Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat, Prodi Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Prodi Peternakan Universitas Islam Malang, Prodi Ilmu Tanah Universitas Lambung Mangkurat, Prodi Ilmu Tanah Universitas Sebelas Maret, Prodi Ilmu Tanah Universitas Mataram, dan Prodi Teknologi Industri Pertanian Universitas Tribhuwana Tungga Dewi.

Rektor UNIB didampingi para Wakil Rektor dan Ketua LPMPP UNIB ketika menerima cinderamata dari peserta PMM 3 (inbound) UNIB.(foto:hms1)

Selanjutnya, di Prodi Teknologi Industri Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Prodi Teknologi Industri Pertanian Universitas Sam Ratulangi, Prodi Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman, Prodi Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Prodi Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Prodi Agroekoteknologi Universitas Jenderal Soedirman, Prodi Agroekoteknologi Institut Pertanian Bogor dan Prodi Agroekoteknologi Universitas Jember.

Lalu untuk 20 mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNIB, mereka melaksanakan PMM 3 di Prodi Matematika Universitas Mataram, Prodi Matematika Universitas Lambung Mangkurat, Prodi Kimia Universitas Jember, Prodi Kimia Universitas Negeri Malang, Prodi Kimia Institut Teknologi Bandung, Prodi Kimia Universitas Gadjah Mada, Prodi Kimia Universitas Padjadjaran, Prodi Fisika Universitas Padjadjaran, Prodi Fisika Universitas Mataram, Prodi Fisika Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Prodi Biologi Universitas Tadulako, Prodi Biologi Universitas Jenderal Soedirman, Prodi Biologi Universitas Jember, Prodi Geofisika Universitas Brawijaya, Prodi Giofisika Universitas Negeri Makassar, dan Prodi Geofisika Universitas Tadulako.

Sebanyak 14 mahasiswa Fakultas Teknik (FT) UNIB mengikuti PMM 3 di Prodi Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Prodi Teknik Sipil Universitas Pendidikan Indonesia, Prodi Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung, Prodi Teknik Elektro Universitas Khairun, Prodi Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung, Prodi Teknik Elektro Universitas Muria Kudus, Prodi Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Malang, Prodi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang, dan Prodi Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Malang.

Untuk 13 mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UNIB, mereka mengikuti PMM 3 di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Fakultas Hukum Universitas Bosowa, Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Fakultas Hukum Universitas Pamulang, Fakultas Hukum Universitas Pendidikan Muhammadiyah, Fakultas Hukum Universitas Kuningan, dan Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Sedangkan 12 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNIB, mengikuti PMM 3 di Prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Prodi Manajemen Universitas Padjadjaran, Prodi Manajemen Universitas Fajar, Prodi Manajemen Universitas Negeri Gorontalo, Prodi Manajemen Universitas Sebelas Maret, Prodi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Magelang, dan Prodi Akuntansi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Dan untuk 4 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNIB, mengikuti PMM 3 di Prodi Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran, Prodi Jurnalistik Universitas Islam Bandung dan Prodi Sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia.[Penulis : Purna Herawan/Humas].

UNIB Sambut 74 Mahasiswa Merdeka dari 44 Perguruan Tinggi

REKTOR Universitas Bengkulu (UNIB) Dr. Retno Agustina EKaputri, S.E, M.Sc, didampingi para Wakil Rektor, para Dekan dan pimpinan lembaga selingkung UNIB, menyambut baik kehadiran 74 mahasiswa dari 44 perguruan tinggi yang menjadi peserta inbound Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) ke 3 tahun 2023 di UNIB. Acara penyambutan berlangsung di Gedung Layanan Terpadu (GLT) UNIB, Jumat (11/8/2023).

Penampilan Tari Sekapur Sirih dan Tari Rampak Sayak sambut mahasiswa PMM ke-3.(foto:hms1)

Acara ini dimeriahkan dengan penampilan tari Sekapur Sirih dan tari Rampak Sayak yang diiringi atraksi dol (alat musik tradisional Bengkulu) oleh UKM Tari UNIB. Penampilan ini sekaligus untuk memperkenalkan salah satu keragaman budaya dan kesenianan yang ada di Bengkulu kepada 74 mahasiswa yang berasal dari luar Pulau Sumatera tersebut.

Dalam sambutannya, Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri mengucapkan selamat datang di Bumi Rafflesia kepada 74 mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) ke 3 tahun 2023. Rektor sangat mengapresiasi program ini dan berharap melalui program ini selain memenuhi dan meningkatkan kualitas studi para mahasiswa, juga dapat memberikan pengalaman yang berharga sebagai bekal dalam meniti kehidupan di masa akan datang.

Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri ketika menyampaikan sambutan.(foto:hms1)

“Selamat datang di kampus almamater biru UNIB, selamat datang di Bumi Rafflesia. Selamat kepada adik-adik mahasiswa yang telah terpilih untuk mengikuti program ini. Sebab kita tahu, tingkat keketatan dalam proses seleksi ini sangat ketat sekali. Jalanilah program ini dengan baik untuk memenuhi kebutuhan studi dan silahkan eksplor keragaman sejarah, budaya dan wisata di Bengkulu yang ada di Modul Nusantara untuk menambah wawasan dan pengembangan cakrawala berpikir yang nanti akan bermanfaat dalam kehidupan di masa yang akan datang,” ujar Dr. Retno Agustina Ekaputri.

Rektor menambahkan, seluruh pimpinan dan segenap civitas akademika UNIB sangat mendukung Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang saat ini sudah memasuki periode ke 3. Dukungan ini bukan hanya untuk mengimplementasikan komitmen yang tinggi terhadap program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), tapi juga untuk meningkatkan atmosfer akademik dalam rangka mendorong terwujudnya UNIB Unggul untuk Indonesia Optimis.

Peserta PMM dari berbagai almamater tampak antusias mendengar pengarahan Rektor.(foto:hms1)

“Dengan kehadiran mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ini tentu akan menimbulkan intraksi positif antar mahasiswa dan antar mahasiswa dengan dosen, saling bertukar pengalaman dan saling menyesuaikan diri dalam kehidupan akademik maupun kehidupan sehari-hari. Penguatan rasa persatuan dan kesatuan, sikap tolerasi dalam keberagaman dan saling menguatkan antara satu dengan lainnya tentu adalah tujuan yang diharapkan dari program ini dalam menciptakan generasi muda Indonesia yang unggul. Karena itu, kami segenap pimpinan dan sivitas akademika UNIB sangat mendukung program ini,” papar Dr. Retno Agustina Ekaputri, seraya memperkenalkan satu persatu Wakil Rektor, Dekan dan pimpinan lembaga selingkung UNIB.

Sebelumnya, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) UNIB, Dr. Yulian Fauzi, S.Si, M.Si sebagai Koordinator Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) UNIB, menjelaskan, Program PMM merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.

Sambutan Koordinator PMM UNIB Dr. Yulian Fauzi dan Kepala Suku Mahasiswa PMM.(foto:hms1)

Dalam program ini, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di bawah naungan Kemendikbudristek melaksanakan pertukaran dalam negeri selama 1 (satu) semester dari perguruan tinggi di satu klaster pulau ke perguruan tinggi di klaster pulau lainnya. Orientasinya adalah untuk memberikan pengalaman kebinekaan melalui keikutsertaan dalam berbagai aktivitas terkait kegiatan Modul Nusantara untuk memupuk semangat persatuan dan nasionalisme Indonesia dan berbagai mata kuliah lain.

Perguruan tinggi pengirim melakukan pengakuan Satuan Kredit Semester (SKS) mata kuliah hingga 20 (dua puluh) SKS yang mana di dalamnya terdapat 4 (empat) SKS Modul Nusantara untuk memupuk semangat persatuan dan nasionalisme Indonesia.

Universitas Bengkulu sendiri sudah 3 tahun berturut-turut ditetapkan sebagai perguruan tinggi penerima program PMM mulai dari PMM 1 Tahun 2021 (On-line), PMM 2 Tahun 2022 (Offline) dan PMM 3 Tahun 2023 (Offline).

“Peserta (inbound) UNIB tahun 2023 ini sebanyak 74 mahasiswa dari 44 perguruan tinggi. Mereka akan melaksanakan program pertukaran dengan tinggal dan belajar di Bengkulu selama 4 bulan, mulai tanggal 10 Agustus hingga 18 Desember 2023,” ujar Dr. Yulian Fauzi.

Peserta PMM ke 3 UNIB foto bersama dengan Rektor, para Wakil Rektor dan para Dekan.(foto:hms1)

Dijelaskan Dr. Yulian, ke 74 mahasiswa dari 44 perguruan tinggi ini merupakan hasil seleksi dengan tingkat keketatan persaingan yang sangat tinggi. Sebab, jumlah pendaftar inbound ke UNIB sebanyak 956 orang dari 216 perguruan tinggi.

“Sangat tinggi persaingannya. Akhirnya, berdasarkan hasil seleksi maka ditetapkan 74 mahasiswa dari 44 PT yang kita terima. Ke 74 mahasiswa ini terdiri dari 14 orang laki-laki dan 58 perempuan,” ujar Dr. Yulian Fauzi, seraya mengucapkan selamat datang kepada peserta PMM ke 3 UNIB.

Berdasarkan knowledge dihimpun Tim Humas UNIB, ke 74 mahasiswa dari 44 perguruan tinggi tersebut dapat dirinci sebagai berikut : Sebanyak 8 orang dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; 4 orang dari Universitas Halu Oleo; 4 orang dari Universitas Majalengka; 3 orang dari Universitas Jember; 3 orang dari Universitas Singaperbangsa Karawang; 2 orang dari Universitas Negeri Malang; 2 orang dari Universitas Pattimura; 2 orang dari Universitas Buana Perjuangan Karawang; 2 orang dari Universitas Mulawarman; dan 2 orang dari Universitas Komputer Indonesia.

Foto bersama Peserta PMM Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Fakultas MIPA.(foto:hms1)

Berikutnya; 2 orang dari Universitas Lambung Mangkurat; 2 orang dari Universitas Ahmad Dahlan; 2 orang dari Universitas Katolik Widya Mandiri Kupang; 2 orang dari Universitas Pendidikan Indonesia; 2 orang dari Universitas Esa Unggul; 2 orang dari Universitas Tadulako; 2 orang dari Universitas Tidar; 1 orang dari Universitas Hasanuddin; 1 orang dari Universitas Mataram; dan 1 orang dari Universitas Brawijaya.

Kemudian; 1 orang dari Universitas Negeri Jakarta; 1 orang dari Universitas Negeri Makassar; 1 orang dari Universitas Sebelas Maret; 1 orang dari Universitas Negeri Manado; 1 orang dari Universitas Negeri Yogyakarta; 1 orang dari Universitas Nusa Cendana; 1 orang dari Universitas Sam Ratulangi; 1 orang dari Universitas Trunojoyo; 1 orang dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur; dan 1 orang dari Universitas Khairun.

Foto bersama peserta PMM Fakultas Pertanian dan Fakultas KIP. (foto:hms1)

Dan sebanyak 1 orang dari Universitas Sulawesi Barat; 1 orang dari Universitas Gunung Rinjani; 1 orang dari Universitas Bina Sarana Informatika; 1 orang dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mandala; 1 orang dari Institut Pendidikan dan Bahasa Invada; 1 orang dari Universitas Muslim Indonesia; 1 orang dari Universitas Terbuka; 1 orang dari Universitas Pancasila; 1 orang dari Universitas Tribhuwana Tungga Dewi; 1 orang dari Universitas Al-Irsyad Cilacap; 1 orang dari Universitas Veteran Bangun Nusantara; 1 orang dari Universitas Wahid Hasyim; 1 orang dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya; serta 1 orang dari Universitas Yayasan Pendidikan Imam Bonjol Majalengka.

Berdasarkan fakultas, jumlah peserta sebagai berikut : 18 orang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP); 10 orang Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB); 11 orang Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP); 11 orang Fakultas Hukum (FH); 11 orang Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA); 10 orang Fakultas Pertanian (FP) dan 1 orang Fakultas Teknik (FT).

Foto bersama Peserta PMM Fakultas ISIP, Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik.(foto:hms1)

Mereka tersebar di 28 Program Studi (Prodi), antara lain Prodi S1 Akutansi, S1 Manajemen, S1 Ilmu Komunikasi, S1 Ilmu Perpustakaan, S1 Sosiologi, S1 Bimbingan Konseling, S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, S1 Pendidikan Bahasa Inggris, S1 Biologi, S1 Farmasi, S1 Hukum, S1 Agribisnis, S1 Ilmu Kelautan, S1 Teknik Sipil dan lainnya.

Selama melaksanakan PMM di UNIB, para mahasiswa ditempatkan di Asrama Putri PGSD kawasan kampus utama UNIB di Jalan WR Supratman Kandang Limun, Visitor Home UNIB, Asrama PGSD UNIB di kawasan Cimanuk, dan Kost di Gang Tiga.

Rektor dan para Wakil Rektor serta Ketua LPMPP UNIB foto bersama dengan seluruh peserta PMM.(hms1)

Program Modul Nusantara yang dilaksanakan antara lain, Jejak Sang Proklamator, Kunjungan ke Benteng Fort Marlborough, Pengenalan Alat Musik tradisional Dol, Belajar Bahasa dan tulisan daerah Kaganga, Makanan Khas Bengkulu, Wisata Alam Bukit Kaba dan Pulau Tikus, Pengelolaan desa wisata Belitar Seberang, dan Konservasi Bunga Rafflesia dan konservasi wilayah pesisir dan hutan tropis.

“Selamat belajar bersama dan selamat memburu pengalaman sebanyak-banyaknya di Bumi Rafflesia bagi adik-adik mahasiswa nusantara merdeka. Kami segenap sivitas akademika UNIB akan mensupport secara maksimal program MBKM ini,” tukas Dr. Yulian Fauzi.[Penulis : Purna Herawan/Humas].