Tag: Negeri

5 Dosen Luar Negeri Mengajar di Jurusan Kimia FMIPA UNIB

UNTUK mengakselerasi capaian visi dan misi UNIB menjadi universitas kelas dunia pada 2025, berbagai kegiatan penelitian dan pembelajaran bertaraf internasional terus digencarkan oleh Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNIB. Terbaru, 5 (lima) dosen dari luar negeri diundang secara daring dan luring untuk melakukan perkuliahan kepada mahasiswa.

Kegiatan Worldwide Lecturer Mengajar yang dilaksanakan tanggal 25 – 29 September 2023 ini juga sekaligus sebagai implementasi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) yang didapatkan oleh Program Studi S1 Kimia, Jurusan Kimia FMIPA UNIB.

Dalam rilis yang disampaikan kepada Tim Humas UNIB, Penanggungjawab Kegiatan Worldwide Lecturer Mengajar pada Jurusan Kimia FMIPA UNIB, Prof. Dr. Sal Prima Yudha S, S.Si, M.Si menjelaskan, dari kelima dosen luar negeri tersebut, tiga melakukan perkuliahan secara daring (dalam jaringan) through aplikasi zoom assembly. Mereka adalah Assoc. Prof. Hira Khalid dari Forman Christian Faculty (FCC) Pakistan, Asst. Prof. Subhan Salaeh dari Prince of Songkla College (PSU) Thailand, dan Assoc. Prof. Satria Zulkarnaen Bisri dari Tokyo College of Agriculture and Know-how (TUAT) Jepang.

Suasana perkuliahan luring Prof. Mohsin Kazi di ruang GLT UNIB.(ist)

Kemudian, dua Worldwide Lecturer melakukan pembelajaran secara luring (luar jaringan) yang bertatap muka dan berinteraksi secara langsung dengan para mahasiswa di ruang kelas, yaitu Prof. Mohsin Kazi dari King Saud College (KSU) Saudi Arabia dan Assoc. Prof. Noor Haida Mohd Kaus dari Universiti Sains Malaysia (USM) Malaysia. Perkuliahan luring dilaksanakan di Gedung Leyanan Terpadu (GLT) UNIB dan ruang rapat gedung FMIPA UNIB, tanggal 25-29 September lalu.

Kelima dosen dari luar negeri itu berkolaborasi dengan dosen-dosen inside FMIPA UNIB dalam menyampaikan perkuliahan yang relevan dengan mata kuliah yang diampunya. Assoc. Prof. Hira Khalid mengampu bersama Prof. Dr. Morina Adfa (dosen inside S1 Kimia) pada mata kuliah Mekanisme Reaksi Organik. Kemudian, Asst. Prof. Subhan Salaeh mengampu mata kuliah bersama Prof. Irfan Gustian pada mata kuliah Polimer, dan Assoc. Prof. Satria Zulkarnaen mengampu bersama Dr. Evi Maryanti pada mata kuliah Nanoteknologi.

Perkuliahan luring oleh Assoc. Prof. Noor Haida Mohd Kaus.(ist)

Selanjutnya, Prof. Mohsin Kazi mengampu bersama Dr. Dwita Oktiarni, M.Si dan Apt. Yona Harianti Putri, S.Farm, M.Farm pada mata kuliah Biokimia Lanjut dan Kimia Medisinal. Dan, Assoc. Prof. Noor Haida Mohd Kaus mengampu bersama Prof. Sal Prima Yudha S pada mata kuliah Mekanisme Reaksi Anorganik.

Dua orang dosen dari luar negeri melakukan interaksi langsung menggunakan Bahasa Inggris dan memancing mahasiswa S1 Kimia dan S1 Farmasi untuk berinteraksi secara aktif. Atmosfer akademik internasional sangat terasa di dalam ruangan perkuliahan.

Dua dosen dari luar negeri saat berdiskusi dengan para dosen FMIPA UNIB.(ist)

Mahasiswa melatih Bahasa Inggris pasif (sebagai pendengar) juga mencoba berinteraksi secara aktif dengan melalui kegiatan bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh dosen internasioanal tersebut.

Para mahasiswa sangat antusias mengikuti pembelajaran baik secara luring maupun daring dengan dosen-dosen internasional tersebut, walaupun masih ditemui beberapa kendala teknis, seperti kemampuan Bahasa Inggris yang masih harus ditingkatkan secara berkelanjutan.

Pemberian cindera mata dari Dekan FMIPA UNIB kepada dua dosen dari luar negeri.(ist)

Kehadiran dua dosen dari luar negeri secara luring di FMIPA UNIB tidak hanya melaksanakan program pembelajaran kepada para mahasiswa, tapi juga melakukan diskusi dengan beberapa dosen FMIPA UNIB tentang kemungkinan pengembangan kerjasama dan kolaborasi, baik kolaborasi dalam kegiatan penelitian maupun pengajaran.

“Kita berdiskusi tentang kemungkinan tindaklanjut pengembangan kerjasama dan kolaborasi antara FMIPA UNIB dengan KSU Saudi Arabia dan USM Malaysia. Harapan kita, ke depannya peningkatan kerjasama dapat direalisasikan,” papar Prof. Sal Prima Yudha dalam rilisnya.[Editor : Purna Herawan/Humas].

Perkuliahan daring oleh Asst. Prof. Subhan Salaeh kepada mahasiswa FMIPA UNIB.(ist)
Perkuliahan daring oleh Assoc.Prof. Hira Khalid kepada mahasiswa FMIPA UNIB.(ist)
Perkuliahan daring oleh Assoc.Prof. Satria Zulkarnaen dari kepada mahasiswa FMIPA UNIB.(ist)

Melacak Perjalanan Ekonomi Negeri Kepulauan: Tantangan dan Harapan Indonesia di Tengah Ketidakpastian World – Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Melacak Perjalanan Ekonomi Negeri Kepulauan: Tantangan dan Harapan Indonesia di Tengah Ketidakpastian World

Oleh: Alum Kusumah, Ph.D

 

Sebagai salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan kepulauan yang luas dan populasi yang beragam, Indonesia telah mengalami tantangan sekaligus keberhasilan dalam pembangunan ekonominya selama beberapa dekade. Dalam tulisan ini, kami akan menganalisis kondisi perekonomian Indonesia saat ini dan mengeksplorasi prospek perkembangannya di masa mendatang.

Kondisi Ekonomi Terkini

Ekonomi Indonesia tengah dalam fase pemulihan dan pertumbuhan. Pada 2022, pertumbuhan PDB diproyeksikan mencapai 5,1 persen, didukung oleh faktor-faktor seperti ekspor komoditas yang meningkat dan kebijakan akomodatif (Financial institution Dunia, n.d). Pertumbuhan ini mencerminkan ketahanan ekonomi Indonesia, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi world.

Investasi Sumber Daya Manusia

Salah satu faktor kunci yang berkontribusi pada potensi pertumbuhan Indonesia adalah investasinya dalam sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia dipandang sebagai langkah penting dalam memperkuat daya saing ekonomi di pasar world (Financial institution Dunia, n.d). Investasi lebih lanjut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan, sehingga lebih banyak tenaga kerja dapat diserap di berbagai sektor industri (Financial institution Dunia, n.d). Penekanan pada sumber daya manusia ini sejalan dengan kecenderungan world yang mengakui pentingnya tenaga kerja terdidik dan terampil bagi pembangunan ekonomi.

Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi

Untuk memahami trajektori perekonomian Indonesia, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang berkontribusi pada pertumbuhannya. Salah satu aspek kritikal adalah peningkatan Whole Issue Productiveness (TFP), yang telah memainkan peran signifikan dalam perkembangan ekonomi Indonesia (Van der Eng, 2006). Pertumbuhan TFP mencerminkan efisiensi dan inovasi dalam perekonomian, dan kemajuan Indonesia dalam hal ini cukup mengesankan.

Tantangan dan Peluang

Meski telah membuat kemajuan dalam pertumbuhan ekonomi, Indonesia menghadapi sejumlah tantangan dan peluang. Prospek ekonomi Indonesia untuk 2023 digambarkan sebagai “titik terang di Asia”, namun terdapat pertimbangan mengenai strategi kebijakan dan kondisi ekonomi di masa depan (PwC, 2023). Menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan keberlanjutan dan mengatasi isu seperti ketimpangan pendapatan merupakan tantangan yang terus berlanjut.

Prospek Pertumbuhan Moderat

Dalam jangka pendek, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan moderat. Pada 2023, laju pertumbuhan PDB diproyeksikan mencapai 4,8 persen, dengan peningkatan lebih lanjut menjadi 5 persen pada 2024 (ADB, 2023). Moderasi ini disebabkan faktor-faktor seperti surutnya increase komoditas dan normalisasi permintaan domestik (ADB, 2023). Penting dicatat bahwa pertumbuhan moderat dapat menandakan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.

Potensi Jangka Panjang

Potensi ekonomi Indonesia tetap menjanjikan dalam jangka panjang. Indonesia diuntungkan oleh berbagai tren positif, antara lain lokasi strategisnya di Asia dan urbanisasi yang terus berlangsung (McKinsey, n.d). Urbanisasi membawa peluang untuk peningkatan produktivitas dan perkembangan ekonomi seiring lebih banyak penduduk berpindah ke perkotaan dan terlibat dalam beragam aktivitas ekonomi.

Inisiatif dan Tantangan Pemerintah

Peran kebijakan dan inisiatif pemerintah sangat krusial dalam membentuk arah pembangunan ekonomi Indonesia. Langkah-langkah pemerintah untuk memperbaiki elementary ekonomi makro, berinvestasi dalam infrastruktur, dan mendorong inovasi akan berperan penting dalam mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi (PwC, 2023). Namun, tantangan seperti korupsi, birokrasi yang tidak efisien, dan kebutuhan reformasi regulasi juga perlu ditangani untuk menjamin iklim usaha dan investasi yang kondusif.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia berada di jalur pemulihan dan pertumbuhan moderat dalam jangka pendek, dengan potensi jangka panjang yang menjanjikan yang didorong oleh faktor-faktor seperti investasi SDM dan urbanisasi. Komitmen Indonesia untuk meningkatkan Whole Issue Productiveness (TFP) dan mengatasi berbagai tantangan ekonomi akan sangat penting dalam mewujudkan tujuan pembangunannya. Selama Indonesia melaju di jalur ekonominya, negara ini akan terus menjadi pemain utama di kawasan Asia Tenggara dan kontributor penting bagi perekonomian world.

 

Referensi
Asian Growth Financial institution. (2023). Indonesia’s Financial Progress to Average in 2023, 2024.
McKinsey. (n.d.). The archipelago economic system: Unleashing Indonesia’s potential.
PwC. (2023). How ought to Indonesia navigate 2023’s financial challenges?.
Van der Eng, P. (2006). Accounting for Indonesia’s financial progress. Indonesian Journal of Economics and Enterprise, 21(4).
World Financial institution. (n.d.). Indonesia Overview: Growth information, analysis, information.