DARI tahun ke tahun sejak 2007, Konferensi Internasional Bulletin of Financial Economics and Banking (BMEB) dan Name for Papers yang menjadi rangkaian Sidang Pleno Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) selalu diselenggarakan di hotel-hotel berbintang. Kali ini, untuk pertama kalinya konferensi bertarap internasional yang bergengsi tersebut dilaksanakan di dalam kampus, yaitu di Universitas Bengkulu (UNIB).

Ketua Pengurus Pusat ISEI, Dr. Perry Warjiyo ketika memberikan sambutan konferensi internasional MBEB.

Bagi UNIB tentu hal ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri, sebab kampus paling terkemuka di Bengkulu ini bukan saja sukses menjadi tuan rumah Sidang Pleno dan Seminar ISEI tahun 2023, tapi juga mencatatkan sejarah baru dalam gelaran konferensi internasional BMEB. Lalu bagi ISEI, pelaksanaan konferensi internasional di dalam kampus ini semakin menguatkan manifesto atau pernyataan sikap bersama bahwa ISEI merupakan organisasi yang bergerak dengan kekuatan dari tiga unsur penting untuk mendorong kemajuan ekonomi Indonesia dan daerah. Ketiga unsur tersebut merupakan kolaborasi dan sinergisitas antara Akademisi, Bisnis (pelaku usaha) dan Authorities (pemerintah) yang disebut ABG.

“Iya, hari ini kita untuk pertama melaksanakan Konferensi Internasional BMEB dan Name for Papers di dalam kampus, yaitu di Universitas Bengkulu (UNIB). Hal ini bukan tanpa makna dan tujuan. Hal ini untuk membuktikan bahwa organisasi kita, ISEI, semakin ABG,” ujar Ketua Pengurus Pusat ISEI yang juga Gubernur Financial institution Indonesia, Dr. Perry Warjiyo, ketika membuka Konferensi Internasional BMEB dan Name for Papers ke-17 di Gedung Serba Guna (GSG) UNIB, Sabtu (16/9/2023).

Ditambahkan Bos Financial institution Indonesia ini, dengan terjalinnya sinergisitas, kerjasama dan kolaborasi yang kuat antara akademisi, bisnis dan authorities/pemerintahan, ke depan ISEI akan semakin optimum berkontribusi bagi kemajuan perekonomian Indonesia. “Terimakasih UNIB, hari ini di kampus ini telah tercatat tonggak sejarah baru bagi organisasi ISEI, bahwa sekarang ini ISEI semakin ABG,” ujarnya.

Para ekonom dari berbagai wilayah se Indonesia Sabtu siang mengikuti konferensi BMEB.(foto:hms1)

Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc sebagai Ketua Panitia Pelaksana Tingkat Daerah Sidang Pleno ISEI XXIII dan Seminar tahun 2023, mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pengurus Pusat ISEI yang telah memberikan kepercayaan kepada UNIB sebagai tuan rumah discussion board ekonom bergengsi ini.

“Bagi UNIB, menjadi tuan rumah Sidang Pleno ISEI dan seminar tahun 2023 ini merupakan suatu hal yang luar biasa dan patut disyukuri. Sebab dengan suksesnya kegiatan ini maka semakin menguatkan posisi UNIB pada organisasi ISEI dan hal ini tentu berdampak positif bagi upaya-upaya menjadikan UNIB sebagai perguruan tinggi Unggul dan mampu sejajar dengan perguruan tinggi terkemuka lainnya,” ujarnya.

Koordinator ISEI Wilayah Barat Dr. Retno Agustina dan Sekretaris Pengurus Pusat ISEI sedang memberikan arahan tentang optimalisasi kinerja organisasi.(foto:hms1)

Dijelaskan Dr. Retno, UNIB bukan hanya lembaga pendidikan, melainkan juga pusat inovasi dan riset yang mendorong perubahan positif. Beberapa hasil penelitian dan inovasi dari UNIB telah mencapai pencapaian luar biasa, serta hasil pengabdian yang memberikan dampak positif pada masyarakat. Namun, semua pencapaian ini hanyalah awal dari perjalanan yang lebih besar. Sebab sivitas akademika UNIB meyakini bahwa pendidikan adalah kunci untuk membentuk masa depan ekonomi yang lebih baik dan berkelanjutan.

“Kami terus memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak yang hal itu sangat relevan dengan program Kemendikbudristek yang meluncurkan beberapa episode MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Kami juga terus berinvestasi dalam bidang peningkatan sumber daya manusia, mengambil langkah berani dan strategis untuk memastikan bahwa kami dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan ekonomi yang berdampak nyata bagi masyarakat di wilayah ini,” ujarnya.

UNIB juga tambah Dr. Retno, terus menegaskan komitmen terhadap standar kualitas dalam pendidikan tinggi. Salah satu upaya untuk menegaskan komitmen tersebut adalah melakukan akreditas internasional terhadap sebagian besar dari 82 Program Studi di Universitas Bengkulu. Akreditasi internasional yang dilaksanakan UNIB baru-baru ini adalah akreditasi yang dilakukan oleh ACQUIN dari Eropa, sebuah lembaga akreditasi yang diakui oleh Kemendikbudristek.

Tak hanya itu, UNIB juga terus menekankan pentingnya keberlanjutan lingkungan dengan menjadikan kampus ini sebagai contoh dalam konservasi lingkungan. Hal ini merupakan bagian dari tanggungjawab sosial UNIB serta komitmen terhadap keberlanjutan ekonomi dan lingkungan. Dan semuanya itu dilakukan untuk mewujudkan visi UNIB yaitu “Universitas Bengkulu Unggul dalam Kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Berdaya Saing Internasional.

Menampilkan Karya Tulis Terbaik dari 19 Negara

Konferensi internasional Bulletin of Financial Economics and Banking (BMEB) dan Name for Papers ke-17 di Gedung Serba Guna (GSG) UNIB merupakan hasil kerjasama Financial institution Indonesia dengan berbagai pihak terkait yaitu Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), The Asia-Pacific Utilized Economics Affiliation (APAEA), dan 6 (enam) Perguruan Tinggi di Indonesia, terdiri dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Istitut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga, dan Universitas Bengkulu (UNIB).

Konferensi internasional ini menampilkan hasil penelitian dari kalangan akademisi, tidak saja di Indonesia namun juga dari berbagai negara lainnya. Pada konferensi internasional di UNIB tahun ini, mempresentasikan 42 dari 198 karya tulis ilmiah terbaik di bidang ekonomi, moneter dan keuangan, baik dalam maupun luar negeri yang akan diterbitkan di BMEB dan beberapa jurnal terindeks internasional lainnya. Karya tulis terbaik tersebut berasal dari 19 negara yaitu Indonesia, Australia, Bangladesh, Brunei Darussalam, Tiongkok, Amerika, India, Kamerun, Malaysia, Inggris, Iran, Japan, Maroko, Perancis, Nigeria, Pakistan, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Pengurus Pusat ISEI dan Pengurus ISEI Provinsi Bengkulu kompak.(foto:hms1)

Tema yang diusung pada konferensi ini adalah “Synergy and Improvements in Strengthening Resilence and Financial Revival.” Tema ini sejalan dengan pentingnya sinergi dan inovasi sebagai kunci dalam penguatan kebijakan guna mempercepat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Bagi Financial institution Indonesia, konferensi ini merupakan salah satu kontribusi kepada dunia akademisi guna menjembatani dan menstimulus pemikiran-pemikiran yang lebih inovatif dan menjadi pioneer dalam perumusan kebijakan yang lebih baik.[Penulis : Purna Herawan/Humas/Rilis BI].