Tag: Secara

Warek III Ingatkan, Bantuan Modal Wirausaha Harus Digunakan Secara Baik

WAKIL Rektor III UNIB Bidang Kemahasiswaan, Prof. Dr. Candra Irawan, S.H, M.Hum mengingatkan kepada para mahasiswa penerima Bantuan Modal Wirausaha (BMW) agar dapat memanfaatkan fasilitas tersebut secara baik, benar-benar untuk kebutuhan pembukaan dan pengembangan usahanya.

Suasana workshop Kewirausahaan di ruang rapat utama gedung rektorat UNIB.(foto:hms1)

“Kita terus dorong peningkatan jumlah wirausaha mahasiswa, melatih dan membina pengembangan usahaanya. Hal ini untuk berkontribusi memenuhi kebutuhan jumlah wirausaha di Indonesia yang masih jauh tertinggal jumlahnya dengan negara-negara lain. Banyaknya jumlah wirausaha akan menjadi penentu bagi kemajuan suatu Negara,” ujar Prof. Candra Irawan, ketika membuka Workshop Pengelolaan Wirausaha Mahasiswa yang diselenggarakan UPT Pengembangan Kompetensi Mahasiswa (PKM) UNIB, di gedung rektorat, Senin (26/9/2023).

Dorongan UNIB untuk meningkatkan intrepreneurship kata Prof. Candra Irawan yaitu dengan memberikan Bantuan Modal Wirausaha yang jumlahnya cukup pantastis, mencapai 1 (satu) Miliar Rupiah pada tahun 2022 dan 0,5 (setengah) Miliar pada tahun 2023 ini. “Dua tahun ini, whole sudah 1,5 M Rupiah kita alokasikan untuk Program BMW,” ujarnya.

Warek III UNIB Prof. Candra Irawan ketika memberikan arahan dan membuka workshop.(foto:hms1)

Selain itu, juga dilaksanakan kegiatan-kegiatan pelatihan dan workshop untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi mahasiswa wirausaha. “Seperti yang kita laksanakan sekarang. Workshop ini adalah untuk membekali kemampuan adik-adik mahasiswa dalam berwirausaha dan meningkatkan semangat untuk bekerja keras dalam mengembangkan usaha yang ditekuninya,” papar Prof. Candra Irawan.

Kepada para mahasiswa yang telah menerima dana BMW, Prof. Candra Irawan mengingatkan, agar dana tersebut dapat dipergunakan sebaik-baiknya untuk keperluan berwirausaha. “Jangan sia-siakan kesempatan baik ini, gunakan dana BMW itu murni untuk berwirausaha. Kembangkan terus usahanya sehingga bisa naik kelas menjadi usaha menengah bahkan usaha tingkat atas. Memang tidak mudah dan butuh proses untuk menjadi orang sukses, maka tekunilah dan uletlah dalam berusaha,” tuturnya, seraya membuka acara workshop.

Kepala UPT PKM UNIB ketika menyampaiakan sambutan dan laporan.(foto:hms1)

Sebelumnya, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Kompetensi Mahasiswa (UPT PKM) UNIB, Muhammad Khairul Amri Rosa, ST, MT menjelaskan, kegiatan workshop ini merupakan suatu rangkaian dalam rangka mensukseskan program Bantuan Modal Wirausaha (BMW) yang digulirkan UNIB kepada para mahasiswa.

“Ada kemauan dan ada modal saja tentu tidak cukup untuk berwirausaha, kendati ada juga orang sukses berwirausaha dengan cara otodidak. Maka, untuk menambah kemampuan dan keterampilan para mahasiswa berwirausaha, kita laksanakan pelatihan-pelatihan dan workshop tentang bagaimana mengelola usaha yang baik,” ujarnya, seraya berharap melalui workshop ini semakin menambah gairah dan semangat bagi mahasiswa mengembangkan usahanya.

Foto bersama pimpinan UNIB (Wakil Rektor III), pemateri dan peserta workshop.(foto:hms1)

Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam berwirausaha yang baik kepada mahasiswa, pada workshop ini UPT PKM menghadirkan seorang Monetary Planner dan Mentor UMKM Berpengalaman yang juga sebagai alumni Universitas Bengkulu (2004-2009) Jurusan Teknologi Pertanian. Dia adalah Pasmai Denta, S.TP, AWP dari Coach Affiliate LD Universitas Indonesia.

Disamping aktif dalam edukasi wirausaha mahasiswa dan melakukan private teaching pengembangan usaha serta pengelolaan keuangan bagi pelaku UMKM, Pasmai Denta merupakan salah satu alumni UNIB berprestasi. Torehan prestasinya antara lain sebagai Juara 3 Bisnis Inspiratif Tingkat Nasional tahun 2021 dan Juara Favorit Lomba Ide Bisnis Tingkat Nasional tahun 2021. Dia juga tercatat sebagai Dosen Praktisi Universitas Ngudi Waluyo Semrang, Jawa Tengah dan memiliki usaha berbadan hukum di bawah naungan CV. Mago Prima Perkasa.

“Galilah sebanyak-banyaknya pengetahuan dan pengelaman dari kakak kita ini dan sebagai alumni UNIB tentu Saudara Pasmai Denta dengan senang hati dapat berbagi banyak hal kepada adik-adik mahasiswa wirausaha UNIB tentang bagaimana memulai dan selalu menumbuhkan semangat dalam mengelola dan mengembangkan usaha,” pungkas M. Khairul Amri Rosa.[Penulis : Purna Herawan/Humas].

Ada Wacana Ospek Tahun ini Dilakukan Secara On-line. Jika Benar, ini 4 Hal yang Mungkin Terjadi

Ketika hampir semua aktivitas manusia dilakukan serba on-line, sepertinya kita juga harus bersiap kalau semua rencana atau agenda tahunan di depan terpaksa harus dirombak habis-habisan. Sebentar lagi tahun ajaran baru tiba. Semua sekolah termasuk perguruan tinggi bakal menerima murid dan mahasiswa baru. Sebelum memulai proses belajar mengajar, biasanya mereka akan melalui satu kegiatan yang namanya MOS atau ospek. Tujuannya sebagai ajang pengenalan sekolah atau kampus, perkenalan antarsiswa, sampai memberikan “panggung” bagi senior untuk marah-marah nggak jelas.

Namun, dalam kondisi seperti sekarang, ada kemungkinan kalau ospek tahun ini bakal diadakan secara on-line. Setidaknya wacana itu sudah disampaikan sendiri oleh rektor UGM dan ITS. Mereka sedang dalam proses merumuskan kegiatan ospek daring sebagai antisipasi kalau situasi Covid-19 di Indonesia belum juga mereda. Perbedaan penyelenggaraan ini tentu aja bakal mengubah banyak hal, salah satunya nggak akan ada lagi senior yang bentak-bentak junior dengan dalih mendisiplinkan. Selain itu, apa saja ya yang berubah? Mari kita bareng-bareng membayangkan skenarionya~

1. Ospek identik dengan atribut aneh-aneh, mulai dari topi caping, kalung dari barang-barang aneh, sampai tas yang dibuat dari kardus bekas. Kalau ospek jadi dilakukan on-line, kayaknya rada nggak mungkin ada pemandangan begitu

Pakai topi caping through ugm.ac.id

Salah satu yang bikin ospek seru adalah atribut-atribut aneh yang diminta panitia untuk dipakai para maba. Biasanya kalau nggak topi caping, kalung segeda gaban, atau tas dari kardus bekas. Ada juga yang disuruh pakai tas dari karung goni atau karung beras. Nah, dengan perubahan format ospek dari offline ke on-line, kemungkinan pemandangan kayak gitu nggak akan ada lagi. Eh, bisa aja ding, maba disuruh pakai topi caping pas video name. Atau kalau misal ospek digelar di aplikasi Zoom, para maba bakal diminta mengganti background videonya dengan gambar-gambar lucu. Hmm.. bisa jadi~

2. Pengenalan kampus yang biasanya dilakukan dengan jalan-jalan santuy, kemungkinan bakal diganti dengan video dan dibagikan lewat share display

Pengenalan kampus through atmajaya.ac.id

Ospek pada umumnya dilakukan dengan mengajak para maba keliling kampus untuk pengenalan. Tapi karena harus dilakukan on-line, mungkin pengenalan kampus akan terasa lebih membosankan karena cuma bisa dilakukan lewat presentasi atau video yang ditampilkan lewat fitur share display. Maba bakal diminta memperhatikan setiap detil PPT atau video itu, dan mungkin setelahnya akan diberi tugas menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait materi yang disampaikan.

3. Saat ospek dilakukan on-line, nggak akan ada lagi kakak tingkat yang marahin adek-adek tingkatnya cuma gara-gara mereka lelet. Ya kali lagi video name marah-marah, memangnya situ mau direkam dan jadi viral? Hehe…

Bye senioritas through siksakampus.com

Kegiatan marah-marahin adek tingkat tanpa alasan yang jelas apalagi cuma buat menunjukkan senioritas memang nggak bisa dibenarkan sama sekali. Tapi nyatanya sampai tahun kemarin pun lagak senioritas ini masih aja sering dijumpai. Nah kalau tahun ini ospek jadi dilakukan secara daring, kemungkinan kakak-kakak senior itu nggak akan punya kesempatan bentak-bentar juniornya lagi. Memangnya mereka nggak takut bakal direkam terus videonya pas marah-marah malah nyasar di akun lambe-lambe gosip? Hihi…

4. Kegiatan ospek biasanya ditutup dengan acara foto bersama. Tapi mungkin kalau dilakukan through daring, seksi dokumentasi akan mengadaptasi fenomena digital photoshoot yang banyak dilakukan pengguna Instagram~

Sesi foto bersama through www.e-kabari.com

Masa pandemi seperti sekarang ini nampaknya nggak membuat orang kehabisan ide kreatif. Jika biasanya sesi foto dilakukan di studio, sekarang jadi dilakukan secara on-line. Makanya ada istilah digital photoshoot. Hasilnya pun keren-keren lo. Mungkin kalau memang jadi ada ospek on-line, seksi dokumentasi bakal memakai cara tersebut untuk mengumpulkan foto maba-maba baru. Tapi karena jumlah peserta yang mungkin ada ratusan, bisa jadi sesi foto dilakukan tanpa maba sadari. Maksudnya candid gitu lo~

Itulah sederet skenario yang mungkin terjadi jika ospek jadi dilakukan on-line. Bagaimana pun bentuknya, semoga esensi atau tujuan ospek tetap bisa tercapai ya!