Tag: Semakin

10 Guru Besar Dikukuhkan, Rektor : UNIB Semakin Cemerlang

ACARA pengukuhan 10 Guru Besar di Gedung Serba Guna (GSG) UNIB, Kamis (14/12/2023), berlangsung tertib dan hikmat, tanpa kendala berarti. Selain mendengarkan orasi ilmiah yang disampaikan masing-masing Guru Besar, pada acara ini juga mendengarkan sambutan Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc yang memberikan apresiasi kepada Guru Besar yang dikukuhkan.

Rektor, Ketua Senat beserta 10 Guru Besar yang akan dikukuhkan memasuki GSG UNIB.(foto:hms1)

Mengawali pidatonya, Rektor berpantun “Ke pantai melihat lumba lumba, Cuaca panas sangat lah gerah; Hari ini, saya sangat berbahagia, guru besar kampus kita makin bertambah,” ucap Dr. Retno Agustina Ekaputri.

Dikatakan Rektor, kita semua sivitas akademika UNIB patut bersyukur, sebab hari ini kita tidak hanya merayakan pengukuhan Guru Besar, tetapi juga merayakan bersama keberhasilan kolektif dalam meningkatkan martabat akademik, intelektual, dan prestasi, yang menjadikan Universitas Bengkulu semakin cemerlang di panggung nasional dan internasional.

Rektor menyampaikan pidato dan memberikan apresiasi kepada 10 Guru Besar yang dikukuhkan.(hms1)

Kemudian, dengan penuh hormat dan bangga, Rektor mengucapkan terima kasih kepada para Profesor yang dikukuhkan hari ini. Sebab, mereka adalah pilar-pilar ilmu pengetahuan yang tumbuh dan berkembang di Universitas Bengkulu. Gelar Profesor bukanlah semata kata, melainkan simbol dari perjalanan panjang, pengorbanan tanpa batas, dan ketekunan yang mengantarkan mereka pada puncak keilmuan.

“Karena itu, kita patut berbangga memiliki sepuluh sosok luar biasa yang hari ini mengukuhkan diri sebagai Guru Besar, menorehkan prestasi gemilang dalam perjalanan akademik mereka. Selamat kepada para Guru Besar atas pencapaian gemilang ini,” tutur Dr. Retno Agustina Ekaputri.

Rektor didampingi Ketua Senat Universitas mengucapkan kata-kata pengukuhan Guru Besar.(hms1)

Rektor juga menjelaskan, pengukuhan Guru Besar adalah momen yang penuh makna, bukan sekadar upacara formal. “Hari ini, kita bersukacita merayakan capaian gemilang Universitas Bengkulu yang telah melahirkan sejumlah ahli berdedikasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Dengan kehadiran sepuluh Guru Besar baru ini kata Rektor, Universitas Bengkulu semakin berkilau, mencapai prestasi luar biasa dengan 68 Profesor yang tak hanya menggenggam gelar akademis tertinggi, tetapi juga memimpin dengan visi positif yang menginspirasi.

Rektor ketika menyampaikan makna pengukuhan Guru Besar. (foto:hms1)

Dijelaskan, puncak perjalanan seorang dosen tampak dalam dua simbol penting : gelar Doktor sebagai prestasi pendidikan tertinggi dan pangkat Profesor sebagai puncak keilmuan. Kesepuluh profesor yang dikukuhkan hari ini telah membuktikan dedikasi melalui penelitian mendalam dan pengabdian masyarakat.

“Kita penuh harap menyambut kehadiran Guru Besar baru, yang tidak hanya membawa cahaya baru dalam dunia akademik, tetapi juga menjadi sumber inspirasi tak terhingga bagi mahasiswa, serta pendorong pertumbuhan intelektual yang membanggakan di kampus ini,” papar Dr. Retno.

Kemudian kata Rektor, kepada para Guru Besar yang baru, harapan kami ialah agar ilmu pengetahuan yang kalian miliki tak sekadar menjadi kekayaan pribadi, melainkan menjadi sumber kontribusi yang nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan, lingkungan, dan masyarakat.

Rektor ketika menyampaikan harapan kepada para Guru Besar yang dikukuhkan.(foto:hms1)

Dengan penuh keyakinan, mari kita bersama-sama merealisasikan visi dan misi Universitas Bengkulu, menjadi pusat keunggulan ilmu pengetahuan yang memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Sebagai insan akademik, tanggung jawab besar kita adalah berbakti pada masyarakat.

Keberhasilan seorang Guru Besar tak hanya dinilai dari jumlah artikel atau penelitian, tetapi juga dari dampak positif yang dihasilkan untuk kemajuan masyarakat. Oleh karena itu, mari bersama-sama kita persembahkan kontribusi terbaik kita untuk mengatasi tantangan zaman dan memberikan solusi demi keberlanjutan ilmu pengetahuan.

“Izinkan saya membagikan kata mutiara yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi kita semua, Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat digunakan untuk mengubah dunia, kata Nelson Mandela. Semoga semangat ini mendorong kita semua untuk menjunjung tinggi nilai pendidikan dan terus berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan,” ucap Dr. Retno Agustina Ekaputri, seraya menutup sambutannya dengan sebuah pantun :

“Terbang ke Irian jaya, Transit di Palu, Ke Puncak Jaya, jalannya panjang dan berliku. Selamat dikukuhkannya, para guru besar yang baru, Tetap berkarya, membangun Universitas Bengkulu,” demikian Rektor.

Rektor dan Ketua Senat foto bersama dengan 10 Guru Besar yang telah dikukuhkan.(foto:hms1)

Diberitkan sebelumnya, Universitas Bengkulu telah menambah 10 Guru Besar sehingga whole Guru Besar di UNIB saat ini sebanyak 68 profesor. Ke 10 Guru Besar baru ini merupakan sosok-sosok inspiratif yang mewakili keberagaman dan keunggulan di berbagai bidang ilmu di Universitas Bengkulu.

Rektor dan Ketua Senat menutup rangkaian acara dengan foto bersama dengan seluruh undangan.(hms1)

Kesepuluh Guru Besar yang dikukuhkan yaitu : Prof. Ashar Muda Lubis, S.Si, M.Sc, Ph.D, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Fisika Kebumian pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA); Prof. Dr. Dra. Muria Herlina, M.Kes, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP); dan Prof. Dr. Ir. Dwatmadji, M.Sc, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Ternak Potong Fakultas Pertanian (FP);

Foto bersama dengan Prof. Ashar Muda Lubis dan istri, serta Prof. Muria Herlina dan suami.(foto:hms1)

Berikutnya, Prof. Dr. Roosemarina Anggraini Rambe, S.E, M.M, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB); Prof. Agustin Zarkani, S.P, M.Si, Ph.D, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hama Tanaman (Entomologi) Fakultas Pertanian (FP); dan Prof. Dr. Dra. Dian Eka Chandra, M.Pd, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP);

Foto bersama dengan Prof. Dwatmadji dan istri, serta Prof. Roosemarina beserta suami dan anak.(hms1)

Selanjutnya, Prof. Dr. Drs. Rizwar, M.S, dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Biologi Lingkungan (Ekologi) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA); Prof. Drs. Agus Susanta, M.Ed, Ph.D, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP); Prof. Dr. Ir. Reny Herawati, M.P, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Bioteknologi Tanaman Fakultas Pertanian (FP); dan Prof. Dr. Marlin, M.Sc, yang juga dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Bioteknologi Tanaman Fakultas Pertanian (FP). Selamat ! [Penulis : Purna Herawan/Humas].

Foto bersama dengan Prof. Agustin Zarkani dan istri, serta Prof. Dian Eka Chanra dan suami.(foto:hms1)
Foto dengan Prof. Rizwar beserta istri dan anak-anak, serta Prof. Agus Susanta beserta keluarga.(foto:hms1)
Foto dengan Prof. Reny Herawati beserta suami dan anak-anak, serta Prof. Marlin dan suami.(hms1)

Konferensi Internasional BMEB di UNIB, Bukti Nyata ISEI Semakin ABG

DARI tahun ke tahun sejak 2007, Konferensi Internasional Bulletin of Financial Economics and Banking (BMEB) dan Name for Papers yang menjadi rangkaian Sidang Pleno Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) selalu diselenggarakan di hotel-hotel berbintang. Kali ini, untuk pertama kalinya konferensi bertarap internasional yang bergengsi tersebut dilaksanakan di dalam kampus, yaitu di Universitas Bengkulu (UNIB).

Ketua Pengurus Pusat ISEI, Dr. Perry Warjiyo ketika memberikan sambutan konferensi internasional MBEB.

Bagi UNIB tentu hal ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri, sebab kampus paling terkemuka di Bengkulu ini bukan saja sukses menjadi tuan rumah Sidang Pleno dan Seminar ISEI tahun 2023, tapi juga mencatatkan sejarah baru dalam gelaran konferensi internasional BMEB. Lalu bagi ISEI, pelaksanaan konferensi internasional di dalam kampus ini semakin menguatkan manifesto atau pernyataan sikap bersama bahwa ISEI merupakan organisasi yang bergerak dengan kekuatan dari tiga unsur penting untuk mendorong kemajuan ekonomi Indonesia dan daerah. Ketiga unsur tersebut merupakan kolaborasi dan sinergisitas antara Akademisi, Bisnis (pelaku usaha) dan Authorities (pemerintah) yang disebut ABG.

“Iya, hari ini kita untuk pertama melaksanakan Konferensi Internasional BMEB dan Name for Papers di dalam kampus, yaitu di Universitas Bengkulu (UNIB). Hal ini bukan tanpa makna dan tujuan. Hal ini untuk membuktikan bahwa organisasi kita, ISEI, semakin ABG,” ujar Ketua Pengurus Pusat ISEI yang juga Gubernur Financial institution Indonesia, Dr. Perry Warjiyo, ketika membuka Konferensi Internasional BMEB dan Name for Papers ke-17 di Gedung Serba Guna (GSG) UNIB, Sabtu (16/9/2023).

Ditambahkan Bos Financial institution Indonesia ini, dengan terjalinnya sinergisitas, kerjasama dan kolaborasi yang kuat antara akademisi, bisnis dan authorities/pemerintahan, ke depan ISEI akan semakin optimum berkontribusi bagi kemajuan perekonomian Indonesia. “Terimakasih UNIB, hari ini di kampus ini telah tercatat tonggak sejarah baru bagi organisasi ISEI, bahwa sekarang ini ISEI semakin ABG,” ujarnya.

Para ekonom dari berbagai wilayah se Indonesia Sabtu siang mengikuti konferensi BMEB.(foto:hms1)

Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc sebagai Ketua Panitia Pelaksana Tingkat Daerah Sidang Pleno ISEI XXIII dan Seminar tahun 2023, mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pengurus Pusat ISEI yang telah memberikan kepercayaan kepada UNIB sebagai tuan rumah discussion board ekonom bergengsi ini.

“Bagi UNIB, menjadi tuan rumah Sidang Pleno ISEI dan seminar tahun 2023 ini merupakan suatu hal yang luar biasa dan patut disyukuri. Sebab dengan suksesnya kegiatan ini maka semakin menguatkan posisi UNIB pada organisasi ISEI dan hal ini tentu berdampak positif bagi upaya-upaya menjadikan UNIB sebagai perguruan tinggi Unggul dan mampu sejajar dengan perguruan tinggi terkemuka lainnya,” ujarnya.

Koordinator ISEI Wilayah Barat Dr. Retno Agustina dan Sekretaris Pengurus Pusat ISEI sedang memberikan arahan tentang optimalisasi kinerja organisasi.(foto:hms1)

Dijelaskan Dr. Retno, UNIB bukan hanya lembaga pendidikan, melainkan juga pusat inovasi dan riset yang mendorong perubahan positif. Beberapa hasil penelitian dan inovasi dari UNIB telah mencapai pencapaian luar biasa, serta hasil pengabdian yang memberikan dampak positif pada masyarakat. Namun, semua pencapaian ini hanyalah awal dari perjalanan yang lebih besar. Sebab sivitas akademika UNIB meyakini bahwa pendidikan adalah kunci untuk membentuk masa depan ekonomi yang lebih baik dan berkelanjutan.

“Kami terus memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak yang hal itu sangat relevan dengan program Kemendikbudristek yang meluncurkan beberapa episode MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Kami juga terus berinvestasi dalam bidang peningkatan sumber daya manusia, mengambil langkah berani dan strategis untuk memastikan bahwa kami dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan ekonomi yang berdampak nyata bagi masyarakat di wilayah ini,” ujarnya.

UNIB juga tambah Dr. Retno, terus menegaskan komitmen terhadap standar kualitas dalam pendidikan tinggi. Salah satu upaya untuk menegaskan komitmen tersebut adalah melakukan akreditas internasional terhadap sebagian besar dari 82 Program Studi di Universitas Bengkulu. Akreditasi internasional yang dilaksanakan UNIB baru-baru ini adalah akreditasi yang dilakukan oleh ACQUIN dari Eropa, sebuah lembaga akreditasi yang diakui oleh Kemendikbudristek.

Tak hanya itu, UNIB juga terus menekankan pentingnya keberlanjutan lingkungan dengan menjadikan kampus ini sebagai contoh dalam konservasi lingkungan. Hal ini merupakan bagian dari tanggungjawab sosial UNIB serta komitmen terhadap keberlanjutan ekonomi dan lingkungan. Dan semuanya itu dilakukan untuk mewujudkan visi UNIB yaitu “Universitas Bengkulu Unggul dalam Kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Berdaya Saing Internasional.

Menampilkan Karya Tulis Terbaik dari 19 Negara

Konferensi internasional Bulletin of Financial Economics and Banking (BMEB) dan Name for Papers ke-17 di Gedung Serba Guna (GSG) UNIB merupakan hasil kerjasama Financial institution Indonesia dengan berbagai pihak terkait yaitu Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), The Asia-Pacific Utilized Economics Affiliation (APAEA), dan 6 (enam) Perguruan Tinggi di Indonesia, terdiri dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Istitut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga, dan Universitas Bengkulu (UNIB).

Konferensi internasional ini menampilkan hasil penelitian dari kalangan akademisi, tidak saja di Indonesia namun juga dari berbagai negara lainnya. Pada konferensi internasional di UNIB tahun ini, mempresentasikan 42 dari 198 karya tulis ilmiah terbaik di bidang ekonomi, moneter dan keuangan, baik dalam maupun luar negeri yang akan diterbitkan di BMEB dan beberapa jurnal terindeks internasional lainnya. Karya tulis terbaik tersebut berasal dari 19 negara yaitu Indonesia, Australia, Bangladesh, Brunei Darussalam, Tiongkok, Amerika, India, Kamerun, Malaysia, Inggris, Iran, Japan, Maroko, Perancis, Nigeria, Pakistan, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Pengurus Pusat ISEI dan Pengurus ISEI Provinsi Bengkulu kompak.(foto:hms1)

Tema yang diusung pada konferensi ini adalah “Synergy and Improvements in Strengthening Resilence and Financial Revival.” Tema ini sejalan dengan pentingnya sinergi dan inovasi sebagai kunci dalam penguatan kebijakan guna mempercepat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Bagi Financial institution Indonesia, konferensi ini merupakan salah satu kontribusi kepada dunia akademisi guna menjembatani dan menstimulus pemikiran-pemikiran yang lebih inovatif dan menjadi pioneer dalam perumusan kebijakan yang lebih baik.[Penulis : Purna Herawan/Humas/Rilis BI].