Tag: UGM

UGM Juara Umum PIMNAS 2023

Universitas Gadjah Mada sukses menjadi Juara Umum dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke-36 yang berlangsung pada 27-30 November  di Universitas Padjajaran Bandung.

Pada PIMNAS kali ini UGM berhasil mendominasi perolehan medali yaitu sebanyak 29 medali. Medali tersebut meliputi 11 emas, 9 perak, dan 9 perunggu.

Rektor UGM, Prof.dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG(Okay)., Ph.D., merasa bahagia dengan keberhasilan tim UGM yang berhasil membawa kembali piala bergilir juara umum PIMNAS.

“Selamat untuk kontingen UGM bisa meraih juara umum kembali,” ucapnya, Kamis (30/11) malam usai menerima Piala Bergilir Adhikarta Kertawidya di Universitas Padjajaran.

Ova menyebutkan bahwa capaian yang diraih tim UGM ini bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, PIMNAS merupakan kompetisi bergengsi di tanah air dengan tingkat persaingan yang semakin ketat dari tahun ke tahun.

“Dengan kemenangan ini artinya kualitas penelitian dan karya yang dihasilkan tim mahasiswa UGM semakin baik,” terangnya

Dalam PIMNAS ke-36 ini UGM berhasil meloloskan 62 tim yang melaju di babak closing dari 282 tim UGM yang lolos mendapatkan pendanaan pelaksaan program. Dari kontingen tersebut berhasil mendapatkan 5 emas, 5 perak, dan 5 perunggu dari kategori presentasi. Lalu, 6 emas, 4 perak, serta 4 perunggu dari kategori poster.

Selain itu dua mahasiswa UGM juga berhasil meraih penghargaan individu sebagai mahasiswa bertalenta. Penghargaan tersebut diperoleh Muhammad Jhony Fonsen kategori PKM PM 1 dan Seravin Afra Secunda kategori PKM Okay 4.

PIMNAS ke-36 merupakan kompetisi mahasiswa nasional tahunan yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti. Digelar sebagai ajang untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam pengembangan IPTEKS serta meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam menyampaikan karya intelektualnya.

Dalam penyelenggaraan PIMNAS ini diikuti sebanyak 525 kelompok Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari 106 perguruan tinggi di Indonesia. Ada sebanyak 2.411 peserta dan 77 juri yang terlibat dalam kegiatan kali ini.

 

Penulis: Ika

Foto: Donnie

 

UGM Lepas Tim Pimnas ke-36

UGM melepas sebanyak 62 tim mahasiswa menuju ajang Pimnas ke-36 di Universitas Padjajaran, Jatinangor, Bandung. Kontingen Pimnas UGM dilepas Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswa, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sudjito, S,Sos., M.Si, didampingi Direktur Kemahasiswaan, Dr. Sindung Tjahyadi, dekan dan wakil dekan, para dosen pembina dan pendamping di Balairung UGM, Jumat sore (24/11).

Sindung Tjahyadi menyampaikan jumlah tim lolos yang didanai mencapai 282 tim. Dari jumlah tersebut sebanyak 62 tim lolos menuju ajang Pimnas ke-36. “Tim lolos Pimnas kali ini dengan kekuatan 289 mahasiswa dengan melibatkan 41 dosen pendamping dan 35 dosen pembina,” ujarnya.

Sindung dalam kesempatan ini mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pimpinan universitas dan fakultas. Secara khusus apresiasi diberikan kepada para pimpinan fakultas karena hingga hari-hari terakhir persiapan tanpa lelah memberikan help penuh kepada para mahasiswa.

“Gladi kotor dan gladi bersih lancar terlaksana dengan baik, terima kasih kepada beberapa pimpinan fakultas yang telah  mempersilahkan rumahnya untuk dijadikan ajang gladi hingga tengah malam,” ucapnya.

Sebagai kesiapan lomba di Pimnas ke-36 di Unpad Jatinangor, Bandung, Sindung menyatakan UGM telah mempersiapkan 2 apartemen untuk menginap mahasiswa dan satu penginapan untuk para dosen pembina dan dosen pendamping. Sementara untuk kelancaran mobilitas selama lomba telah pula dipersiapkan 7 bus, 3 mobil niaga dan 3 sepeda motor serta posko di space kampus Unpad Bandung.

“Sekali lagi kita mohon kembali dukungannya untuk keseluruhan tim Pimnas UGM. Semoga dilancarkan untuk kegiatan Pimnas kali ini dan UGM bisa meraih kembali Juara Umum,”harapnya.

Arie Sujito merasa senang melihat wajah-wajah mahasiswa kontingen Pimnas ke-36 UGM yang akan berlaga di Unpad Jatinangor Bandung. Wajah-wajah ceria, wajah tersenyum dan bersinar, disebutnya sebagai wajah yang penuh optimisme untuk meraih kembali piala Juara Umum Kembali ke UGM.

“Saya senang berkumpul sore ini, melihat wajah-wajah ceria, tersenyum dan bersinar dari para mahasiswa, dan semoga nanti pulangnya juga begitu,” ujarnya.

Arie merasa bangga karena UGM kembali menjadi tim terbesar untuk Pimnas kali ini. Tercatat UGM berhasil meloloskan 282 tim didanai dan 62 diantaranya lolos menuju ajang Pimnas.

Baginya Pimnas adalah sebagai bagian ajang pertaruhan para mahasiswa. Pimnas merupakan ajang prestisius para mahasiswa unjuk prestasi.

“Saya senang karena perjuangan Anda sudah cukup lama berproses bersama para dosen pendamping dan dosen pembina. Dari proses nol, kita semua berharap nantinya akan menuju puncak,” ucapnya.

Ajang Pimnas merupakan ajang kerja keras yang hebat semua tim. Untuk itu para mahasiswa diharapkan memiliki ketahanan diri dan selalu menjaga kesehatan selama berkompetisi.

Menurut Arie, UGM memiliki tradisi cukup baik di ajang Pimnas karena selalu mengembangkan model-model yang dikembangkan para mahasiswa dan dosen yang pernah mengikuti ajang Pimnas sebelumnya. Oleh sebab itu, ia sangat berharap tim UGM tidak jumawa karena UGM selalu dianggap sebagai kompetitor unggul.

“Para mahasiswa dan dosen adalah delegasi UGM. Membawa nama baik UGM, jaga integritas, kompak, jaga soliditas, selalu semangat, tidak boleh jumawa, yakinlah dengan kekuatan dan doa ada jalan mencapai kesuksesan,” tandasnya.

Penulis : Agung Nugroho

Foto : Firsto

Duta Besar Inggris Kunjungi UGM

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic James Robert Jermey CVO OBE, melakukan kunjungan ke Universitas Gadjah Mada. Kunjungan diterima Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., dengan didampingi beberapa pimpinan fakultas di lingkungan UGM.

Turut serta dalam rombongan Duta Besar Inggris, Juliana Ritcher (Wakil Kepala Kota Kedua), Melisa Kusuma (Regional Outreach Supervisor Jawa Tengah & Yogyakarta), Faye Belnis (Juru Bicara), dan Bianka Syarief (Tim Media & Komunikasi).

Disamping memperkenalkan diri sebagai Duta Besar baru untuk Indonesia dan Timor Leste, kunjungan diisi dengan diskusi mengenai kerja sama yang ada dan kemungkinan memajukan pendidikan dan penelitian potensial antara universitas/institusi di Inggris dan UGM.

“UGM dan institusi-institusi di Inggris telah menjalin kerja sama cukup lama, dimulai sekitar tahun 2006. UGM telah mengembangkan kemitraan dengan berbagai jenis institusi, seperti universitas, lembaga penelitian, dan badan pemerintah, bahkan ikut serta dalam pembentukan Konsorsium Ilmu Interdisipliner Inggris-Indonesia (UKICIS) pada tahun 2020-2021,” ujar Dominic James Robert di Ruang Rektor UGM, Jumat (17/11).

Dia menuturkan UGM melalui para penelitinya juga rutin terlibat dalam penelitian bersama dengan universitas-universitas di Inggris dan menerima dana penelitian dari International Challenges Analysis Fund (GCRF), Analysis England, British Council’s Going International Partnerships, dan lain-lain.

Dominic mengakui pasca kunjungan Rektor ke Inggris pada Juni 2023, UGM dan beberapa perguruan tinggi penerima kunjungan delegasi telah bekerja sama melaksanakan rencana kegiatan seperti Double Diploma. Termasuk mencari pendanaan melalui LPDP, melakukan pertukaran pelajar, dosen tamu, serta melakukan penelitian bersama, mentoring dan lain-lain.

Pasca kunjungan ini, UGM akan mengirimkan dua delegasi yaitu Prof. Kuwat Triyana dan Prof. Gandes Retno Rahayu ke UK dalam rangka Indonesia Greater Schooling Discussion board atau Joint Working Group (JWG-UK) di Edinburgh pada 19-24 November 2023. Pada discussion board tersebut, Prof. Gandes akan menjadi pembicara salah satu sesi bertajuk Transnational Schooling (TNE) dengan menghadirkan kolaborasi riset UGM dan Anglia Ruskin College bertajuk “Transnational Schooling in Medical Competencies for Future Nurses in the UK and Indonesia (TNE Nurse UKIND)”, yang didanai oleh Going International British Council Hibah Kemitraan.

Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, mengatakan kunjungan Duta Besar Inggris  ke UGM dimaksudkan ingin memperkuat kerja sama yang telah berlangsung selama ini. Berbagai bentuk kerja sama telah dilakukan UGM dengan beberapa perguruan tinggi di Inggris.

“Salah satu yang dibahas dan kita perbincangkan menyangkut isu lingkungan. Bagaimanapun berbagai pemikiran dan penelitian-penelitian tentang lingkungan hidup sangat penting dan itu sesuai dengan renstra UGM,” ucapnya.

Wening menyatakan sebagai perguruan tinggi, UGM memiliki mandat untuk menjaga keberlangsungan tidak hanya manusia tetapi alam. Keberlanjutan antara manusia dan alam harus menjadi bagian dari pendidikan di UGM.

“Kalau alam dan manusia berkelanjutan maka hidup kita kan mengalami perbaikan dalam hal kualitas kehidupan. Wujud tawaran yang mencuat dalam perbincangan tadi adanya penelitian bersama. Utamanya dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi di Inggris,” imbuhnya.

Penulis : Agung Nugroho

Foto : Donnie

 

FMIPA UGM Buka Prodi S2 Elins

Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam  (FMIPA) UGM membuka program studi (prodi) magister baru yaitu Magister Elektronika dan Instrumentasi (Elins). Prodi ini telah mulai dibuka pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024 di bawah Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika (DIKE).

Dekan FMIPA UGM, Prof. Kuwat Triyana, menyatakan keputusan untuk membuka program studi baru ini sebagai upaya menanggapi permintaan dari alumni dan industri. Magister Elektronika dan Instrumentasi adalah program studi yang mencakup pembangunan dan pengembangan telaah-telaah arus lemah dalam pengembangan cyber-physical system, sistem tertanam, dan robotika untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan dunia nyata.

Ia optimis program studi baru ini bisa terus berkembang karena saat ini permintaan ahli di bidang cyber-physical system, sistem tertanam, dan robotika terus meningkat. Diharapkan Magister Elektronika dan Instrumentasi ke depan dapat memberikan kontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa di bidang ini dengan lulusan-lulusan grasp yang unggul.

“Selain itu juga bisa menghasilkan karya penelitian maupun pengabdian yang memberikan pengaruh dan manfaat yang besar bagi bangsa dan negara,”harapnya, Kamis (9/11).

Ketua Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika FMIPA UGM, Wahyono, Ph.D., mengungkapkan bahwa elektronika dan instrumentasi sudah menjadi salah satu program studi sarjana pada Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika. Karenanya bidang ilmu dan riset mengenai elektronika dan instrumentasi bukan sesuatu yang baru lagi.

“Sejauh ini kami sudah memiliki 3 Profesor di bidang elektronika dan instrumentasi, 1 Profesor di bidang Ilmu Komputer dan Elektronika, dan 1 Profesor di bidang Ilmu Komputer dan Jaringan. Complete terdapat 14 Doktor yang yang mendukung program studi ini,”urainya.

Ia menjelaskan bahwa pendirian program studi Magister Elektronika dan Instrumentasi didukung oleh kerja sama baik di degree nasional maupun internasional. Di degree nasional beberapa industri yang sudah bekerja sama diantaranya adalah Toyota, Pertamina, Stechoq, BMKG, BRIN, GoTo, YPTI, LEN, Tatonas, dan PGN. Sementara degree internasional terdapat peluang pupil change di beberapa perguruan tinggi di Malaysia, Taiwan, Belanda, Austria, maupun Inggris.

Sementara Ketua Program Studi Magister Elektronika dan Instrumentasi, Prof. Ahmad Ashari, menambahkan prodi ini memiliki berbagai infrastruktur terkini seperti infrastruktur cybersecurity ({Hardware} Safety Module), Robotic Manipulator dan miniatur pabrik standar industri, Automated Guided Automobile (AGV), UAV, Remotely Operated underwater Automobile (ROV), PCB maker 8 layer, dan tremendous komputer DGX A100.

Sedangkan lapangan pekerjaan lulusan prodi Magister Elektronika dan Instrumentasi tersedia di bidang akademik, industri, dan pemerintahan. Di bidang akademik, lulusan dapat menempati posisi sebagai pengajar dan peneliti. Lalu berbagai bidang industri, di antaranya bidang industri perminyakan dan fuel, transportasi, dan pertambangan, dibutuhkan lulusan untuk menempati posisi-posisi antara lain sebagai perekayasa senior, manajer perekayasa, instrumentation designer, digital instrumentation specialist, lead instrumentation designer, dan lead electronics designer. Di bidang pemerintahan, lulusan dapat menempati posisi pada jabatan fungsional perekayasa ahli pertama.

Ahmad Ashari menyebutkan prodi ini menerima baik mahasiswa yang reguler, by Analysis, dan juga membuka kelas akhir pekan (Sabtu). Program by analysis dapat dilakukan di tempat mahasiswa bekerja. Diharapkan berbagai alternatif ini dapat memberi kesempatan kepada akademisi dan praktisi industri yang masih terikat ikatan dinas atau bagi mereka yang tidak selalu dapat meninggalkan pekerjaannya.

Penerimaan mahasiswa baru prodi Magister Elektronika dan Instrumentasi pada semester genap tahun ajaran 2023/2024 dibagi dalam dua gelombang. Gelombang 1 telah berlangsung pada 25 Oktober-7 November 2023. Lalu pendaftaran gelombang 2  akan dibuka pada 19 Desember 2023-2 Januari 2024. Informasi lebih lanjut bisa diakses di http://mei.mipa.ugm.ac.id atau http://um.ugm.ac.id.

Penulis: Ika

Foto: Dok. FMIPA

 

 

Rektor UGM Sapa Alumni Lampung

Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (Ok)., Ph.D., menyambangi Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Lampung, Minggu (15/10) di Resort Horison Bandar Lampung. Ikut hadir dalam kegiatan temu alumni tersebut diantaranya Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, Wakil Ketua PP Kagama Pusat, Anwar Sanusi, dan  perwakilan Pengda Kagama Lampung, Ir. Suryono.

Ova Emilia menyebutkan hingga saat ini jumlah alumni UGM telah mencapai 500.000 orang. Alumni UGM sekarang tersebar di berbagai pelosok daerah hingga ke mancanegara yang bekerja dan mengabdi sesuai dengan dengan profesinya masing-masing. “UGM itu bukan sekedar institusi pendidikan tetapi dia adalah guru bangsa. Jadi, bukan hanya menghasilkan sarjana atau orang-orang yang berkompetensi. Dimanapun jejak lulusan UGM maka dia akan mengalirkan ruh-ruh kebangsaan,” tuturnya.

Ova menegaskan bahwa UGM terus berkomitmen untuk meningkatkan inklusivitas dengan bekerja sama dengan Pengda Kagama di seluruh Indonesia dalam pengembangan, perencanaan, melakukan kajian, dan inovasi. “Saya kira dengan kedekatan tersebut bisa saling menguntungkan. Apalagi jika berkolaborasi dengan kampus yang ada di sini (Lampung) misalnya Unila,” ujarnya.

Wakil Ketua II PP Kagama, Prof. Anwar Sanusi, Ph.D., mengatakan Kagama memiliki motto “Guyub, Rukun, Migunani” untuk merekatkan anggota organisasi. Menurutnya, motto inilah yang membuat Kagama selalu bisa keluar dari situasi sulit tanpa adanya perpecahan. “Para alumni UGM juga memiliki spirit dan pengalaman, suka maupun duka yang sama antar generasi yang mayoritas berasal dari kelompok masyarakat menengah bawah. Jadi, preventing spirit-nya luar biasa, yang juga membangun rasa solidaritas tinggi, itulah yang membuat kita semua bersaudara,” pungkasnya.

Mewakili Pengda Kagama Lampung, Suryono berharap pertemuan antara pimpinan kampus dengan para alumni  dapat menumbuhkan semangat kolaborasi yang kuat dalam membangun solidaritas, mengawal kesejahteraan bangsa, serta terus berkontribusi bagi kemajuan masyarakat dan negara. “Pengda Kagama Lampung terus berperan aktif tidak hanya untuk masyarakat tapi juga ikut meningkatkan kesejahteraan anggota melalui berbagai program dan revitalisasi kepengurusan di semua tingkatan,” pungkasnya.

Penulis : Gusti Grehenson

Foto      : Kagama.id

UGM Gelar Lomba Line Dance

Panitia Dies Natalis UGM ke-74 menggelar lomba line dance antar Direktorat, Unit dan Fakultas di lingkungan UGM yang berlangsung di gedung olahraga prodi Magister Manajemen FEB UGM, Kamis (21/9). Lomba olahraga line dance ini dibagi menjadi dua kategori yakni stage newbie dan intermediate. Sebanyak 13 kelompok peserta yang mengikuti lomba line dance yang umumnya berasal dari Fakultas dan Direktorat. Beberapa diantaranya adalah Fakultas MIPA, Sekretariat Universitas, FK-KMK, Biologi, Fakultas Peternakan, Pertanian, Kehutanan, Teknologi Pertanian, Filsafat, Teknik, Direktorat Penelitian dan Direktorat Perencanaan.

Ketua panitia Lomba Dance Dies UGM, Nurma Diani, menuturkan kegiatan lomba line dance bertujuan untuk memasyarakatkan olahraga senam ala dansa ini di kalangan civitas akademika UGM sekaligus ajang silaturahmi antar unit untuk memperkuat kebersamaan. “Kita ingin warga UGM semakin sehat dengan olahraga ini karena bisa mencegah kepikunan, minim risiko cedera dan bisa diikuti oleh kelompok usia,” kata Nurma dalam rilis yang dikirim Jumat (22/9).

Pada lomba yang berlangsung sehari tersebut, kata Nurma, setiap kelompok beranggotakan 5-10 peserta yang tampil secara bergiliran. Selanjutnya tim juri menilai dari irama langkah, kreativitas, kekompakan dan penampilan dari setiap masing-masing kelompok peserta.

Nurma menyebutkan lomba line dance kali ini diikuti peserta yang umumnya adalah wanita. Untuk kategori newbie, Direktorat SDM berhasil menjadi juara satu. Selanjutnya untuk juara dua dan tiga secara berturut-turut dirah oleh FK-KMK dan Direktorat Penelitian. Sedangkan untuk kategori intermediate, kelompok peserta lainnya dari FK-KMK berhasil menjadi juara pertama. “Para pemenang mendapat hadiah berupa trophy dan uang pembinaan,” katanya.

Seperti diketahui line dance merupakan salah satu jenis olahraga senam yang mengombinasikan unsur koreografi gerakan tari dan gerakan dansa seperti cha-cha dan rumba. Olahraga ini bermanfaat sebagai sarana bersosialisasi sekaligus menjaga kesehatan psychological, membantu meningkatkan keseimbangan tubuh dan menjaga kesehatan tubuh.

Penulis : Gusti Grehenson

Foto      : Firsto

UGM Cetak 50 Guru Besar Baru

Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mencetak 50 guru besar baru dari berbagai bidang selama periode Januari hingga Agustus 2023.

“Knowledge per Agustus 2023 ini ada penambahan 50 orang guru besar. Dengan begitu sampai saat ini terdapat 415 guru besar aktif di UGM,” jelas Direktur SDM UGM, Prof. Suadi, S.Pi., M.Agr.Sc., Ph.D., saat ditemui Jumat (18/8) di UGM.

Suadi menjelaskan 50 guru besar baru tersebut berasal dari 14 Fakultas di UGM. Sebaran guru besar tersebut menurut fakultas yaitu FEB (1), Farmasi (3),Fakultas Geografi (3), FIB (1), FISIPOl (1), FKG (2), FKH (3), FKKMK (4), Fakultas Kehutanan (4), FMIPA (3), Fakultas Pertanian (5), Fakultas Peternakan (2), FT (17), dan FTP (1).

Jumlah guru besar di UGM dikatakan Suadi mengalami pertambahan yang cukup signifikan sejak akhir tahun 2022 lalu. Sebelumnya di tahun 2021 ada 19 guru besar baru dan di 2022 ada 41 guru besar baru.

Jumlahnya saat ini akan terus bertambah. Sejauh ini yang masih berproses lebih lanjut, lebih dari 40 orang yang diharapkan bisa segera meraih guru besar di 2023,”ungkapnya.

Suadi menuturkan capaian tersebut tak lepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan UGM untuk mempercepat proses kenaikan pangkat/jabatan dosen. Secara inner UGM telah membangun dashboard untuk memetakan posisi capaian dosen terkait kinerja pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat (tridarma).

Selain itu, UGM melakukan perbaikan proses administrasi pengurusan Penilaian Angka Kredit (PAK) dan kerja kolektif antar dosen, departemen, fakultas, dan universitas. Penyelenggaraan workshop untuk pengerjaan berkas juga dilakukan guna mendukung proses tersebut. Kerja kolektif lintas unit mempercepat proses karena pertukaran informasi, pengetahuan , dan pengalaman terkait pengelolaan administrasi kenaikan pangkat jabatan dapat dilakukan dengan baik.

Berikutnya, UGM mengembangkan bagan alur proses penilaian angka kredit mulai dari pengajuan oleh dosen hingga persetujuan Senat Akademik.

“Kami coba komunikasikan service degree settlement untuk setiap proses pengajuan. Misal terkiat lama proses di fakultas, di validator dan lainnya. Ke depan UGM akan terus memfasilitasi kemudahan kenaikan pangkat jabatan dosen,”ucapnya.

Penambahan guru besar yang signifikan dikatakan Suadi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal khususnya adanya Permen PANRB No.1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional. Adanya Permen tersebut mendorong dosen untuk memeriksa capaian Angka Kredit, agar dapat dilakukan pengajuan kenaikan pangkat jabatan atau pengakuan angka kredit.

“Permen PANRB sekalipun menimbulkan “keriuhan”, juga telah mendorong dosen untuk segera mengurus pangkat agar tidak terkena dampak negatifnya. Hal ini diantaranya menjadi faktor penambahan guru besar baru yang signifikan di UGM. Dosen itu memiliki banyak karya tapi sering terkendala oleh masalah administrasi dalam mengurus jenjang karier mereka,” paparnya.

Suadi menyampaikan penambahan guru besar baru ini diharapkan mampu mempercepat rencana strategis (renstra) UGM untuk meningkatkan reputasi UGM. Berbagai kinerja akademik baik publikasi maupun inovasi yang dihasilkan harapannya dapat mendorong hilirisasi sehingga manfaatnya yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Dengan begitu keberadaan UGM dapat mengakar kuat di masyarakat,” katanya.

Penambahan guru besar ini menjadi bukti komitmen UGM dalam mewujudkan pendidikan berkualitas. Menciptakan pendidikan berkualitas ini sejalan dengan sasaran tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) khususnya no. 4 Pendidikan Berkualitas. Dengan peningkatan kualitas pendidikan nantinya akan mendorong pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan lainnya yakni meningkatkan indeks pembangunan manusia.

 

Penulis: Ika

Lulusan UGM Didominasi Perempuan – Universitas Gadjah Mada

Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (Okay)., Ph.D., menegaskan lulusan UGM sekarang ini lebih banyak didominasi oleh kaum perempuan dibanding laki-laki. Ia menyebutkan setiap upacara wisuda, rata-rata persentase lulusan perempuan mencapai 54 persen. Tingginya lulusan perempuan ini menurut Rektor sebagai bentuk bahwa penghargaan kesetaraan gender  di UGM sudah cukup baik dan kaum perempuan mendapat kesempatan yang begitu lebar untuk mengenyam dan mengakses pendidikan tinggi.

Rektor Universitas Gadjah Mada mengatakan adanya kesetaraan gender yang sangat dipegang satu prinsip yang patut diapresiasi kebijakan yang inklusif. “Di UGM sendiri setiap wisuda selalu banyak lulusan perempuan daripada lulusan laki-laki, jumlahnya selalu lebih dari 54 persen. Hal itu menunjukkan bahwa untuk mengenyam pendidikan  tinggi di UGM, gender perempuan semakin banyak. Kesempatan terbuka lebar untuk gender perempuan,” kata Ova yang Rektor perempuan kedua memimpin Kampus UGM saat memberi sambutan pada acara Srikandi BUMN Goes to Campus, Rabu (16/8) di Grha Sabha Pramana.

Menurut Rektor, penghargaan bangsa Indonesia pada kesetaraan gender ini menjadi perhatian dari negara luar. Rektor bercerita ia pernah diundang khusus ke Jepang untuk membicarakan kesetaraan gender di Indonesia. “Pihak Jepang mengundang kita karena kesetaraan  gender dianggap lebih tinggi dan lebih bagus karena kedudukan laki-laki dan perempuan sama. Berbeda dengan di Jepang, perempuan masih diberi reward lebih rendah dari laki-laki. Sementara kalau di kita,  sesuai memiliki kompetensi siapapun berhak lebih tinggi,” ujarnya.

Direktur Enterprise dan Enterprise Service Telkom Indonesia, Venusiana, mengatakan  BUMN menargetkan 25 persen goal kepemimpinan perempuan tercapai pada tahun 2023. “Di Telkom, 30 persen kepemimpinan perempuan sudah tercapai justru melebihi goal dari BUMN,” katanya.

Dalam kesempatan itu, ia mengajak para mahasiswa perempuan dari UGM untuk berkarya di BUMN terutama di Telkom. Ia menyebutkan BUMN ingin mencetak talenta digital sebanyak 120 ribu pada tahun 2023 dan menjadi 200 ribu talenta pada tahun 2024.

Direktur Keuangan PT. Perhutani, Dewi Fitrianingrum, menuturkan persentase jumlah karyawan milenial BUMN sekarang ini 65 persen dan menargetkan untuk mengisi tenaga kerja milenial mencapai 80 persen. Penambahan talenta dari generasi milenial ini dalam rangka mendukung Indonesia emas 2045.“Kita ingin transformasi BUMN ini bisa mendukung pembangunan ekonomi menuju Indonesia Emas tahun 2045 dengan mencetak expertise manufacturing unit dan meningkatkan daya saing BUMN,” pungkasnya.

Penulis : Gusti Grehenson

Foto      : Donnie Tristan