Page 3 of 24

Langkah Menuju Perubahan, FEB UMRI Lakukan Benchmarking Internasional – Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

PEKANBARU – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhamamdiyah Riau (FEB UMRI) melakukan kunjungan Worldwide Benchmarking ke dua perguruan tinggi di Malaysia pada Jumat (25/8/2023). Kunjungan tersebut ditujukan ke School Of Bussiness And Science Administration Kolej Universiti Islam Perlis (KUIPs) dan School Of Enterprise And Data Expertise Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMAM).

Tim benchmarking FEB UMRI yang diwakili oleh wakil dekan FEB, Alum Kusumah, Ph.D, mengatakan kunjungan ini bertujuan untuk berbagi pengalaman dalam meningkatkan tata kelola dan tata pamong di FEB UMRI. Selain itu, kunjungan ini juga membahas potensi kerja sama caturdharma perguruan tinggi khususnya di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada Masyarakat serta Al Islam & Kemuhamadiyahan.

“Kami ingin belajar dari pengalaman kedua fakultas tersebut dalam mengelola program studi bisnis dan ekonomi agar dapat diterapkan di FEB UMRI. Diskusi yang intensif juga dilakukan terkait potensi kolaborasi riset dan kolaborasi program pengabdian kepada masyarakat lintas negara,” ujar Rudi.

Selain itu, dalam kunjungan ke UMAM, FEB UMRI juga membahas potensi kerja sama dalam bidang pengembangan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Hal ini sejalan dengan visi UMRI untuk menjadi universitas Islam terkemuka dan berwawasan world.

“Kami ingin terus meningkatkan kualitas pendidikan di FEB UMRI agar dapat bersaing secara world. Melalui Worldwide Benchmarking seperti ini, kami bisa belajar dari universitas lain khususnya dalam pengembangan nilai-nilai Islam dan Muhammadiyah,” tutup Alum.

Kunjungan Worldwide Benchmarking ini diharapkan dapat semakin memajukan FEB UMRI dan UMRI pada umumnya. Dengan bekerja sama dan terus belajar dari yang lain, mutu pendidikan tinggi di UMRI terus ditingkatkan.

Inovasi, Rasa, dan Pengalaman Baru Ice Cream – Universitas Ciputra

Es krim telah menjadi camilan favorit di seluruh dunia selama berabad-abad, tetapi industri es krim terus berkembang dengan inovasi dan tren baru yang menarik. Dari rasa yang unik hingga pengalaman menyenangkan, artikel ini akan menjelajahi tren terkini dalam dunia es krim yang menggoda lidah dan menciptakan sensasi di kalangan para pecinta makanan.

  1. Es krim klasik seperti vanila, cokelat, dan stroberi tetap menjadi favorit, tetapi tren terkini menunjukkan minat yang meningkat dalam mencicipi rasa yang tak terduga. Rasa es krim seperti garam laut karamel, labu panggang, atau matcha dengan kelapa telah menjadi daya tarik baru bagi penggemar es krim yang mencari pengalaman kuliner yang unik dan mengejutkan.
  2. Es Krim Berbahan Dasar Tumbuhan: Semakin banyak orang yang mengadopsi gaya hidup berbasis tumbuhan, dan industri es krim tidak ketinggalan. Es krim berbahan dasar tumbuhan seperti almond, kacang tanah, dan kedelai telah menjadi pilihan populer bagi mereka yang ingin menikmati es krim tanpa bahan hewani.
  3. Penggunaan Bahan Organik dan Lokal: Konsumen semakin peduli dengan asal-usul makanan mereka dan dampaknya terhadap lingkungan. Oleh karena itu, tren es krim organik dan menggunakan bahan-bahan lokal semakin populer. Produsen es krim berusaha untuk menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi yang berasal dari sumber yang berkelanjutan.
  4. Es Krim Fungsional: Es krim kini juga menjadi medium untuk menghadirkan manfaat fungsional bagi kesehatan. Misalnya, es krim yang diperkaya dengan probiotik untuk mendukung kesehatan pencernaan atau es krim rendah gula untuk mereka yang mengikuti weight-reduction plan rendah karbohidrat.
  5. Warna dan Estetika yang Menarik: Es krim juga menjadi ajang ekspresi kreatif bagi para pembuatnya. Tren terkini mencakup es krim berwarna-warni dan estetika menarik dengan campuran berbagai tekstur dan dekorasi kreatif. Es krim ini tidak hanya lezat untuk disantap tetapi juga instagramable bagi generasi media sosial.:

Industri es krim terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan dan selera konsumen yang semakin beragam. Dari rasa tak terduga hingga pengalaman interaktif, tren terkini dalam dunia es krim menawarkan kejutan dan sensasi baru bagi para pecinta kuliner. Dengan penggunaan bahan organik, lokal, dan inovasi yang terus berkembang, es krim tetap menjadi ikon makanan penutup yang menciptakan kebahagiaan dan kenangan manis bagi orang di seluruh dunia.

 


Publish Views: 1

Pentingnya Dealing with Makanan yang Tepat di Dapur – Universitas Ciputra

Dapur adalah pusat aktivitas memasak dan persiapan makanan di rumah maupun di berbagai tempat komersial seperti restoran, kafe, atau katering. Salah satu hal paling penting yang harus diperhatikan dalam dapur adalah dealing with makanan yang tepat. Dealing with makanan mencakup semua langkah dari penerimaan bahan baku hingga penyajian makanan, dan memainkan peran krusial dalam menjaga keselamatan dan kualitas makanan yang dihidangkan kepada konsumen. Mari kita bahas mengapa dealing with makanan yang tepat di dapur sangat penting.

1. Mencegah Penyakit yang Ditularkan melalui Makanan (Foodborne Sicknesses)

Penyakit yang ditularkan melalui makanan atau foodborne sicknesses adalah hal yang serius dan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, mual, muntah, diare, dan bahkan bisa berakibat deadly. Bakteri, virus, dan parasit yang biasanya menyebabkan foodborne sicknesses dapat berkembang biak dengan cepat pada makanan yang tidak diolah atau ditangani dengan benar. Menerapkan prinsip-prinsip kebersihan dan higiene, seperti mencuci tangan secara rutin, memisahkan makanan mentah dan matang, serta memastikan makanan dimasak dengan baik, adalah langkah krusial dalam mencegah penyakit yang ditularkan melalui makanan.

2. Menghindari Cross-Contamination

Cross-contamination atau penularan silang terjadi ketika bakteri atau mikroorganisme dari satu makanan menyebar ke makanan lainnya. Hal ini sering kali terjadi ketika permukaan dan alat yang digunakan untuk memotong makanan mentah, terutama daging, tidak dibersihkan dengan baik sebelum digunakan untuk memotong makanan matang. Untuk menghindari cross-contamination, pastikan untuk menggunakan pisau, papan pemotongan, dan alat lain yang berbeda untuk makanan mentah dan matang. Selain itu, bersihkan dan sanitasi peralatan dengan baik setelah digunakan.

3. Keamanan Pangan pada Proses Penyimpanan

Penting untuk menyimpan makanan dalam suhu yang tepat untuk mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya. Makanan yang mudah membusuk, seperti daging dan produk susu, harus disimpan di dalam lemari es pada suhu yang tepat. Makanan beku juga harus disimpan pada suhu beku untuk menjaga kualitasnya. Pastikan untuk mengatur stok makanan menggunakan metode FIFO (First In, First Out) untuk memastikan bahan makanan yang lebih lama tersimpan di depan dan digunakan lebih dulu.

4. Pengolahan dan Pencucian Tangan yang Benar

Mencuci tangan secara benar adalah langkah dasar yang sangat penting dalam dealing with makanan. Sebelum memasak, setelah menyentuh bahan mentah, setelah menggunakan kamar mandi, atau setelah menyentuh permukaan yang mungkin terkontaminasi, selalu cuci tangan dengan air dan sabun. Pastikan untuk menggosok seluruh bagian tangan, termasuk punggung tangan, sela-sela jari, dan bawah kuku, selama setidaknya 20 detik sebelum berkutat dengan makanan.

5. Persiapan Makanan dengan Benar

Memastikan makanan diolah dengan benar adalah langkah penting lainnya dalam dealing with makanan. Pastikan makanan matang sepenuhnya sebelum disajikan, terutama untuk daging, unggas, dan telur. Jangan biarkan makanan dalam suhu kamar terlalu lama karena dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri berbahaya.

6. Membersihkan dan Menjaga Kebersihan Dapur

Dapur yang bersih dan terjaga kebersihannya adalah lingkungan yang ideally suited untuk mempersiapkan makanan. Rajin membersihkan permukaan dapur, alat masak, dan piring yang digunakan dengan air panas dan sabun dapat membantu menghilangkan bakteri yang berpotensi menyebabkan keracunan makanan.

Dealing with makanan yang tepat di dapur adalah tanggung jawab yang harus diperhatikan oleh setiap orang yang terlibat dalam persiapan makanan. Langkah-langkah kebersihan yang sederhana dapat mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui makanan dan menjaga kualitas makanan yang dihidangkan. Dengan mematuhi prinsip-prinsip dealing with makanan yang benar, kita dapat menjaga keselamatan dan kualitas makanan, serta memberikan makanan yang aman dan lezat bagi konsumen.

Rektor UNIB Sambut Baik Peluncuran Merdeka Belajar Episode Ke-26

SEHARI menjelang dilakukannya peluncuran Merdeka Belajar Episode Ke-26 bertajuk “Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi” oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pada tanggal 29 Agustus 2023, Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, telah menyatakan sambutan positif dan dukungan terhadap peluncuran tersebut.

Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc di ruang kerjanya.(foto:hms1)

Sambutan positif dan dukungan terhadap kebijakan Merdeka Belajar Episode Ke-26 diungkapkan Rektor UNIB melalui video testimoni yang dikirimkan ke Kemendikbudritek, Senin (28/8/2023). Tak hanya Rektor, dosen dan mahasiswa UNIB juga sangat antusias serta sangat mengapresiasi dilaksanakannya transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan tinggi oleh Kemendikbudristek.

“Kami menyambut baik, antusias dan bersemengat sekali atas transformasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Akreditasi Pendidikan Tinggi yang menjadi tajuk Merdeka Belajar Episode Ke-26. Bagi UNIB, transformasi ini sangat relevan untuk mewujudkan visi dan misi UNIB. Kita bisa lebih fleksibel dalam mengarahkan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi sesuai dengan kondisi potensi lokal dan kekhususan yang dimiliki yaitu hutan tropis dan pengelolaan daerah kawasan pesisir pantai,” ujar Dr. Retno Agustina.

Rektor UNIB bersemangat menyambut peluncuran Merdeka Belajar Episode Ke-26.(foto:hms1)

Lalu, dengan dilakukannya transformasi standar akreditasi perguruan tinggi dimana beban pembiayaannya ditanggung oleh Pemerintah, tentu bagi UNIB yang memiliki 82 program studi, hal ini sangat menguntungkan karena beban administrasi berkurang drastis dan dosen-dosen bisa lebih fokus pada penyiapan mutu pembelajaran dan mutu lulusan dalam rangka menyiapkan Sumber Daya Manusia Unggul masa depan.

“Sebanyak 82 program studi yang ada di UNIB tentu akan merasakan manfaatnya dalam hal efesiensi pembiayaan akreditasi, karena biaya akreditasi dalam kebijakan Merdeka Belajar Efisode Ke-26 ini menjadi beban pemerintah. Pengelola program studi dan fakultas bisa lebih leluasa dan lebih fokus dalam peningkatan mutu pembelajaran dan mutu lulusan,” papar Dr. Retno Agustina Ekaputri.

Dua Hal Elementary Dalam Merdeka Belajar Episode Ke-26

Dikutif dari Siaran Pers Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Sekretriat Jenderal Kemendikbudristek yang dilansir laman https://merdekabelajar.kemdikbud.go.id tanggal 29 Agustus 2023, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim hari ini meluncurkan Merdeka Belajar Episode Ke-26 yang bertajuk Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi.

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim meluncurkan Merdeka Belajar Ke-26.(ist.humas diktiristek)

Peluncuran ini menandakan bahwa sejak dihadirkannya berbagai kebijakan Merdeka Belajar pada tahun 2019, 10 dari 26 episode Merdeka Belajar berfokus kepada transformasi pendidikan tinggi.

“Pendidikan tinggi memiliki peran penting sebagai pendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, persiapan SDM unggul, dan sebagai tulang punggung inovasi. Selain itu, pendidikan tinggi adalah jenjang yang paling dekat dengan dunia kerja dan masyarakat; lulusan perguruan tinggi dituntut untuk dapat berkontribusi dengan baik. Itu mengapa kami meletakkan titik berat pada transformasi jenjang pendidikan tinggi, ” jelas Mendikbudristek.

Episode Merdeka Belajar kali ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

“Ada dua hal basic dari kebijakan ini yang memungkinkan transformasi pendidikan tinggi melaju lebih cepat lagi. Pertama, Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang lebih memerdekakan, di mana Standar Nasional kini berfungsi sebagai pengaturan framework dan tidak lagi bersifat preskriptif dan element, diantaranya terkait pengaturan tugas akhir mahasiswa. Kedua, sistem akreditasi pendidikan tinggi yang meringankan beban administrasi dan finansial perguruan tinggi,” terang Mendikbudristek.

Merdeka Belajar Episode Ke-26 memudahkan perguruan tinggi untuk lebih fokus dalam meningkatkan mutu Tridharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian masyarakat.

Sebelumnya, Standar Nasional Pendidikan Tinggi bersifat kaku dan rinci sehingga perguruan tinggi kurang leluasa merancang proses dan bentuk pembelajaran sesuai kebutuhan keilmuan dan perkembangan teknologi. Misalnya saja, syarat kelulusan yang tidak relevan dengan zaman dan alokasi waktu yang diatur sampai per menit per minggu dalam satu satuan kredit semester (sks).

Contoh transformasi terkait Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang lebih memerdekakan dijabarkan Menteri Nadiem pada acara peluncuran. Salah satunya terkait standar penelitian dan standar pengabdian. “Beberapa perubahan adalah penyederhanaan lingkup standar penelitian dan standar pengabdian kepada masyarakat dari delapan standar menjadi tiga standar ; penyederhanaan pada standar kompetensi lulusan; dan penyederhanaan pada standar proses pembelajaran dan penilaian,” kata Mendikbudristek.

Lebih lanjut Mendikbudristek mencontohkan transformasi terkait Sistem Akreditasi Pendidikan Tinggi. “Beberapa pokok perubahan terkait sistem akreditasi pendidikan tinggi adalah standing  akreditasi yang disederhanakan; biaya akreditasi wajib sekarang ditanggung pemerintah; dan proses akreditasi dapat dilakukan pada tingkat unit pengelola program studi,” terangnya.

Pada bagian lain Siaran Pers ini, terdapat informasi tentang penyederhanaan standar kompetensi lulusan karena tidak lagi dijabarkan secara rinci dan kaku, serta memberikan otonomi yang lebih kepada perguruan tinggi. Misalnya saja tugas akhir mahasiswa yang tidak hanya skripsi, tesis dan disertasi, tetapi dapat berbentuk prototipe, proyek, atau bentuk lainnya.

Penyederhanaan tugas akhir ini akan meningkatkan mutu lulusan. Jika program studi sarjana atau sarjana terapan sudah menerapkan kurikulum berbasis proyek atau bentuk lain yang sejenis, maka tugas akhir dapat dihapus atau tidak lagi bersifat wajib.

Sementara itu, mahasiswa program magister atau magister terapan dan doktor atau doktor terapan wajib diberikan tugas akhir (tesis dan disertasi), namun tidak perlu diterbitkan di jurnal. Berbagai opsi tersedia bagi perguruan tinggi untuk menentukan penilaian terhadap mahasiswa.[Penulis : Purna Herawan/Humas dan kutifan Siaran Pers].

Kerjasama dengan IPPI dan DSI, FH UNIB Kembali Gelar Pelatihan Mediasi

SEBAGAI implementasi perjanjian kerjasama (PKS) dengan Dewan Sengketa Indonesia (DSI) dan Institut Pengadaan Publik Indonesia (IPPI) Tanggal 26 April 2022 lalu, Fakultas Hukum Universitas Bengkulu (FH UNIB) kembali menggelar pelatihan mediasi bagi para mahasiswa semester akhir dan para alumni yang bermiat menjadi Mediator Profesional Non-Hakim.

Pelatihan mediasi kali ini merupakan pelatihan mediasi batch 73 yang diharapkan mengalami kesuksesan seperti pelatihan serupa yang dilaksanakan 22-26 Juni 2022 lalu. Jika pada batch sebelumnya kegiatan pelatihan menghasilkan 75 orang Mediator Profesional Non-Hakim yang diangkat dan dilantik, maka pada batch 73 ini diharapkan lebih banyak lagi mengingat jumlah peserta yang mengikuti pelatihan hampir mencapai 120 orang.

Para peserta merupakan mahasiswa Fakultas Hukum UNIB yang telah memasuki semester akhir baik jenjang S1 maupun S2, sehingga ketika nanti diwisuda mereka tidak hanya menerima ijzah bergelar Sarjana Hukum (S.H) atau Magister Hukum (M.H) dan Magister Kenotariatan (M.Kn), tapi juga didampingi dengan Sertifikat Keahlian yaitu sebagai Mediator Profesional Non-Hakim dengan gelar CPM (Certificates Profesional Mediator).

Pelaksanaan pelatihan mediasi batch 73 selama 5 hari atau setara dengan 40 jam pelajaran. Dimulai pada hari Jumat tanggal 25 Agustus 2023 dan berakhir tanggal 29 Agustus 2023. Kegiatan pelatihan dilakukan secara on-line through aplikasi zoom assembly dengan materi-materi yang relevan terhadap peningkatan kompetensi seorang mediator skilled, serta disampaikan oleh para narasumber yang knowledgeable di bidangnya.

Para narasumber antara lain, Dr. Mardi Chandra, S.Ag, M.H (Mahkamah Agung RI), Dr. Idawati, S.H, M.H (Mahkamah Agung RI), Dr. Afwan, S.H, M.H (Coach TOT Mahkamah Agung RI), Dr. Alfitra, S.H, M.H (Coach TOT Mahkamah Agung RI), Prof. Dr. Candra Irawan, S.H, M.Hum (Universitas Bengkulu), Sabela Gayo, S.H, M.H, Ph.D, CPL, CPCLE, ACIArb, CPM dan Dr. Wagiman, S.H, S.Fil, M.H (IPPI dan DSI).

Sertifikat Mediator Profesional yang akan diterima peserta jika dinyatakan kompeten dan lulus pelatihan mediasi ini merupakan sertifikat yang terdaftar di Dewan Sengketa Indonesia (DSI) dan diakui oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia. Sertifikat ini berlaku seumur hidup dan dapat didaftarkan di Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama untuk menangani kasus atau sengketa di luar pengadilan (non hakim).

Sertifikat keahlian ini merupakan salah satu yang diperhitungkan dalam dunia kerja, apalagi saat ini dengan pertimbangan efektivitas dan efesiensi, komunitas bisnis dan masyarakat lebih banyak memilih penyelesaian sengketa melalui upaya mediasi di luar pengadilan daripada harus bersidang di depan hakim dalam pengadilan.

Pada saat membuka pelatihan mediasi batch 73 tahun 2023 ini, Dekan Fakultas Hukum UNIB Dr. Amancik, S.H, M.Hum memberikan apresiasi kepada DSI dan IPPI yang terus menunjukkan komitmen dan konsistensi dalam mengimplementasikan program kerjasama, kolaborasi dan sinergisitas dengan Fakultas Hukum UNIB.

“Bagi FH UNIB secara institusional, kegiatan pelatihan ini tentu akan mendukung capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) khususnya terkait dengan implementasi kerjasama, praktisi mengajar, mahasiswa belajar dan mendapat pengalaman di luar kampus, serta aktivitas yang berhubungan dengan peningkatan kreativitas dan skiil mahasiswa. Bagi masyarakat umum, kegiatan ini merupakan kontribusi nyata FH UNIB dalam peningkatan pembangunan hukum serta menyediakan tenaga-tenaga skilled dalam pelayanan hukum,” ujar Dr. Amancik.

Sebelumnya, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswan Fakultas Hukum UNIB Dr. Edra Satmaidi, S.H, M.Hum menjelaskan, para alumni FH UNIB bergelar Sarjana Hukum yang memiliki Sertifikat Mediator (CPM) selain dapat didaftarkan di Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama, juga dapat membuka kantor sendiri seperti halnya advokat.

Disamping itu, sejak 2022 lalu telah ada Kantor Layanan Dewan Sengketa Provinsi Bengkulu dengan sekretariat di Laboratorium Fakultas Hukum UNIB. Para peserta yang dinyatakan lulus pelatihan dan berkompeten dapat bergabung untuk meningkatan layanan kepada masyarakat yang membutuhkan penyelesaian sengketa di luar pengadilan.

“Trendnya saat ini memang sudah banyak masyarakat yang membutuhkan penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Karena itu, dipredikasi ke depan akan semakin banyak dibutuhkan mediator handal dan skilled. Karena itu, bersama DSI pusat dan IPPI, kita akan terus mengevaluasi dan mengembangkan pelatihan mediasi dan peningkatan talent mahasiswa lainnya,” ujarnya.

Ketua Dewan Sengketa Indonesia (DSI), Sabela Gayo, S.H, M.H, Ph.D yang diwakili Wagiman, S.H, S.Fil, M.H pada saat pembukaan pelatihan mediasi batch 73 mengatakan, sejak diselenggarakannya Pelatihan Mediasi pada bulan Januari 2022 sampai saat ini IPPI dan DSI sudah memiliki 2.505 Mediator. Dari jumlah tersebut, sudah sekitar 75 persen yang diterima sebagai Mediator Non-Hakim di Pengadilan Negeri/Pengadilan Agama di seluruh Indonesia, dan sudah banyak yang berkinerja secara baik dan memperoleh penghargaan dari Ketua Pengadilan setempat karena berhasil memediasi para pihak yang bersengketa dalam mencapai perdamaian.

Keberhasilan tersebut kata Wagiman, merupakan bukti nyata bahwa kualitas Mediator lulusan IPPI-DSI memiliki keunggulan baik dari segi pengetahuan, keterampilan dan perilaku. IPPI bersama DSI juga sudah mengembangkan pelatihan Mediasi Sektoral yang meliputi berbagai sektor kehidupan masyarakat mulai dari Pelatihan Mediasi Kesehatan, Pelatihan Mediasi Desa, Pelatihan Mediasi Agraria, Pelatihan Mediasi Perbankan, Pelatihan Mediasi Asuransi, Pelatihan Mediasi Kekayaan Intelektual, Pelatihan Mediasi Properti, Pelatihan Mediasi Bisnis, Pelatihan Mediasi Restorative Justice (RJ), Pelatihan Mediasi Ekonomi dan Perbankan Syariah, dan hingga Pelatihan Mediasi Luar Negeri.

“Prospeknya sangat bagus dan IPPI-DSI terus melakukan evaluasi dan pengembangan sistem pelatihan yang disesuaikan dengan berbagai sektor masyarakat. Outpun pelatihan juga terus ditingkatkan sehingga peserta betul-betul memahmi tentang prosedur penyelesaian sengketa melalui mediasi, memahami tata cara dan tahapan penyelesaian sengketa melalu mediasi di dalam pengadilan, serta memahami penyusunan akta perdamaian mediasi di dalam pengadilan dan di luar pengadilan,” papar Wagiman.[Penulis : Purna Herawan/Humas].

Jurusan Ilmu Komunikasi UNIB Desiminasi Hasil Penelitian di Universiti Malaysia Terengganu

LIMA dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bengkulu melakukan desiminasi hasil penelitian ke Universiti Malaysia Terengganu (UMT) dalam rangkaian kolokium internasional yang dilaksanakan tanggal 23 hingga 24 Agustus 2023 lalu.

Lawatan dan kolokium internasional tidak hanya dilakukan oleh para dosen jurusan Ilmu Komunikasi, tapi juga didampingi langsung oleh Dekan dan para Wakil Dekan FISIP UNIB. Sebab selain melakukan desiminasi hasil-hasil penelitian dosen, segenap pimpinan FISIP UNIB juga melakukan pengikatan kerjasama dengan universitas-universitas mitra UNIB di Malaysia seperti Universiti Malaysia Terengganu.

Kunjungan para pimpinan FISIP UNIB disambut dengan penuh persahabatan dan keakraban oleh Wakil Dekan Bidang Akademik UMT, Prof. Madya Azza Jauhar Binti ahmad Tajuddin. Dalam sambutannya, Dia sangat mengapresiasi kegiatan kolokium yang dilakukan FISIP UNIB, terutama dengan adanya desminiasi hasil-hasil penelitian dosen UNIB.

Menanggapi kesepakatan kerjasama yang dilakukan UMT dengan FISIP UNIB, Prof. Madya Azza Jauhar Binti ahmad Tajuddin, berharap kerjasama ini dapat terus ditingkatkan sehingga memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak. Kemudian, menindaklanjuti kerjasama ini, dia juga menyampaikan keinginannya untuk suatu saat dapat melakukan lawatan balasan ke FISIP UNIB di Bengkulu.

Sebelumnya, Dekan FISIP UNIB Dr. Yunilisiah, M.Si mengungkapkan, dengan adanya kegiatan lawatan ke universitas mitra FISIP UNIB di Malaysia ini, diharapkan terjadi kolaborasi di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berskala internasional antara Dosen FISIP UNIB dengan universitas mitra kerjasama.

“Melalui kerjasama yang ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent ini kita juga dapat meningkatkan program staf dan lecture mobility, mengadakan konferensi tingkat internasional, kolaborasi penerbitan jurnal bertaraf internasional, serta dapat memotivasi agar dosen-dosen FISIP UNIB melanjutkan studi untuk meraih gelar Ph.D di PPAL UMT,” ujarnya, seraya memperkenalkan dosen-dosen yang menjadi delegasi UNIB pada lawatan tersebut.

Penandatanganan Letter of Intent antara PPAL dengan FISIP UNIB dilakukan oleh Dekan FISIP UNIB Dr. Yunilisiah, M.Si dan Dekan PPAL  Prof. Dr. Asyraf Haji Abd. Rahman. Pada kesempatan yang sama, masing-masing pimpinan institusi ini memperkenalkan keunggulan-keunggulan institusi masing-masing melalui penayangan video profil institusi. [Laporan: Mas Agus Firmansyah. Editor : Purna Herawan/Humas].

Ikut Membangun Hukum dan HAM, UNIB Diganjar Penghargaan oleh Kemenkumham

UNIVERSITAS Bengkulu (UNIB) mendapat apresiasi dan penghargaan dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkum & HAM) Provinsi Bengkulu. Penghargaan ini diberikan karena UNIB dinilai sebagai institusi yang telah ikut berpartisipasi dalam pembangunan hukum dan HAM di daerah dan Indonesia umumnya.

Wakil Rektor III UNIB Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Candra Irawan, S.H, M.Hum, ketika menerima penghargaan.(ist.kanwilkemenkumham)

Piagam penghargaan tersebut diserahkan oleh Plt. Kepala Kanwil Kemenkumham Bengkulu, Hermansyah Siregar, dan diterima oleh Rektor UNIB yang diwakili oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Candra Irawan, S.H, M.Hum.

Selain UNIB, terdapat 24 institusi baik institusi vertikal maupun institusi di daerah, serta universitas di Bengkulu lainnya yang juga menerima penghargaan dari Kanwil Kemenkumham. Penyerahan piagam penghargaan ini berlangsung pada suatu agenda tahunan Kannwil Kemenkumham Bengkulu di Grage Lodge Bengkulu, Jumat (25/8/2023).

Pada rangkaian acara tersebut, Wakil Rektor III UNIB Prof. Candra Irawan yang juga Guru Besar Bidang Hukum Kekayaan Intelektual Fakultas Hukum UNIB, juga didaulat menjadi keynote speaker, berbagi ilmu pengetahuan, ide-ide dan gagasan tentang penegakan hukum di bidang Hukum Kekayaan Intelektual, khususnya di Provinsi Bengkulu.

Pada kesempatan itu, Prof. Dr. Candra Irawan mengucapkan terimakasih kepada Kanwil Kemenkumham Bengkulu yang telah memberikan penghargaan kepada UNIB sebagai apresiasi keikutsertaan UNIB dalam pembangunan Hukum di Provinsi Bengkulu. Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan menjadi motivasi bagi semua pihak untuk senantiasa meningkatkan kolaborasi dan sinergisitas di bidang pembangunan hukum.

Prof. Candra Irawan juga sangat mengapresiasi kegiatan diskusi tentang Hukum Kekayaan Intelektual (KI) yang diselenggarakan Kanwil Kemenkumham Bengkulu. “Melalui diskusi ini diharapkan akan menghasilkan langkah konkret untuk peningkatan perlindungan KI serta efisiensi dalam melakukan pemantauan dan pengawasan,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Kanwil Kemenkumham Bengkulu mengatakan, Kekayaan Intelektual (KI) saat ini sangat berperan penting dalam kehidupan dunia trendy dimana di dalamnya terkandung aspek hukum yang berkaitan erat dengan aspek teknologi, aspek ekonomi, maupun seni dan budaya.

Pelindungan dan penegakan hukum patut diterapkan dengan baik, mengingat produk-produk KI tersebut mampu mendorong daya saing serta peningkatan ekonomi, baik ditingkat daerah, nasional maupun world.

“Perlindungan hukum kekayaan intelektual (KI) baik itu KI private maupun KI komunal merupakan suatu keharusan agar terhindar dari adanya pemanfaatan dari pihak yang kurang bertanggung jawab. Apabila KI tidak dilindungi secara hukum dapat menimbulkan potensi kerugian khususnya bagi masyarakat. Oleh karena itu, perlindungan atas Hukum KI melalui pendaftaran atau pencatatan dapat dijadikan bukti dalam hal terjadi sengketa atau untuk mencegah klaim sepihak dari pihak lain atau bahkan dari negara lain,” ujarnya.

Ditambahkannya, tahun 2023 ini telah pemerintah telah mencanangkan sebagai TAHUN MEREK.  Terkait pencanangan tersebut, Kemenkumham juga mempunyai program One Village, One Model yang bertujuan untuk mendorong setiap daerah memiliki Merek Kolektif. “Kami mohon dukungan Bapak/Ibu Kepala Dinas terkait dalam mendaftarkan merek dagang produk-produk UMKM binaan-nya agar bisa terlindungi secara hukum,” tuturnya.[Editor:Purna Herawan/Humas].

Kerjasama dengan British Council, UPT Bahasa UNIB Sukses Melaksanakan Pre-testing IELTS

UNIT Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa Universitas Bengkulu (UNIB) sukses menyelenggarakan pre-testing Worldwide English Language Testing System (IELTS) yang pertama di Provinsi Bengkulu, Kamis (24/8/2023).

Suasana pre-testing IELTS di Gedung Layanan Terpadu UNIB.(foto:uptbahasa)

Kegiatan ini berlangsung di Gedung Layanan Terpadu (GLT) UNIB dan suksesnya pre-testing ini berkat kerjasama yang baik antara UPT Bahasa UNIB dengan British Council Indonesia Basis yang berpusat di Jakarta.

“Kita telah bekerjasama dan dipercaya sebagai Registration Heart Associate British Council Indonesia Basis di Provinsi Bengkulu untuk tes the Worldwide English Language Testing System (IELTS). Salah satu program kita adalah melaksanakan pre-testing seperti dilaksanakan hari ini dan Alhamdulillah kegiatan pre-testing yang pertama di Provinsi Bengkulu ini telah berjalan sukses,” ujar Kepala UPT Bahasa UNIB Dr. Wisma Yunita, S.Pd, M.Pd.

Dijelaskan Dr. Wisma, pre-testing ini adalah bentuk simulasi dari tes IELTS yang sebenarnya dan terdiri dari tiga expertise yaitu listening, studying dan writing. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada peserta tentang proses tes IELTS.

Untuk peserta, sebelumnya UPT Bahasa UNIB mengusulkan kuota maksimum kepada British Council Indonesia Basis, yaitu 100 orang. Usulan tersebut dikabulkan dan seluruh peserta pre-testing IELT perdana di Provinsi Bengkulu ini tidak dipungut biaya alias free of charge.

Dosen, mahasiswa dan pelajar serta pegawai sangat antusias mengikuti pre-test IELTS di UNIB.(uptbahasa)

Para peserta merupakan dosen dan mahasiswa dari berbagai fakultas selingkung UNIB, serta dosen-dosen dari universitas lainnya di Provinsi Bengkulu seperti dari UIN Fatmawati Soekarno, Universitas Dehasen, Universitas Terbuka, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Poltekkes Kemenkes dan STIT Al-Quraniyah Manna. Kemudian, ada juga peserta dari kalangan siswa SMA dan dari kalangan pegawai Pemerintah Provinsi Bengkulu.

Iya, seluruh peserta tidak dipungut biaya alias free of charge. Bahkan, selain mendapatkan pengalaman bagaimana melaksanakan check IELTS yang sebenarnya, para peserta juga mendapatkan buku informasi tentang check IELTS yang lisensinya dipegang oleh British Council yang bekerjasama dengan IDP Schooling and Cambridge Evaluation English,” papar Dr. Wisma.

Lebih menggembirakan lagi, kegiatan pre-testing ini dilaksanakan bertepatan dengan selesainya kursus IELTS yang diselenggarakan UPT Bahasa UNIB peirode Juli 2023. Dengan demikian, peserta kursus yang merupakan dosen-dosen utusan dari sejumlah fakultas selingkung UNIB semakin terasah kemampuannya melalui pre-testing ini dan memudahkannya dalam mengikuti check IELTS pada tanggal 30-31 Agustus 2023 nanti.

Jadi, setelah kursus mereka langsung mengikuti pre-test, sehingga diharapkan kemampuannya semakin mumpuni dan mudah dalam menghadapi check IELTS yang sebenarnya pada tanggal 30-31 Agustus nanti. Semoga mereka ini nanti semakin mudah juga dalam mewujudkan harapannya untuk melaksanakan studi lanjut di luar negeri,” ujar Dr. Wisma.

Pelaksanaan pre-testing IELTS di UNIB dipantau langsung Tim British Council Indonesia.(uptbahasa)

Untuk memastikan bahwa kegiatan pre-testing yang perdana di Bengkulu telah berjalan sukses, pihak British Council Indonesia Basis mengutus salah satu staf manajemennya, Asep Kurniawan, untuk melakukan pemantauan. Bahkan selain memantau pelaksanaan pre-testing, Asep Kurniawan juga mengunjungi gedung UPT Bahasa UNIB dan melihat berbagai fasilitas yang ada untuk menilai apakah UPT Bahasa UNIB memiliki potensi dijadikan Testing Level Associate ke depannya.

“Dengan peninjauan yang dilakukan pihak manajemen British Council Indonesia Basis ini dan dengan dukungan penuh dari pimpinan serta seluruh sivitas akademika UNIB, harapan kita UPT Bahasa UNIB akan terus menjadi mitra kerjasama yang baik bagi British Council,” tutur Dr. Wisma.

Skor IELTS Semakin Dibutuhkan

Di bagian lain keterangannya kepada Tim Humas UNIB, Kepala UPT Bahasa UNIB Dr. Wisma menjelaskan, tren saat ini Skor IELTS semakin dibutuhkan. Karena itu, UPT Bahasa UNIB sejak 2022 lalu terus berupaya menjalin kerjasama yang baik dengan British Council Indonesia Basis.

Kepala UPT Bahasa UNIB Dr. Wisma Yunita, M.Pd.(uptbahasa)

Pentingnya Skor IELTS tes karena menjadi prasyarat mendaftar berbagai beasiswa untuk studi lanjut di berbagai negara terutama di Eropa dan Australia. Lembaga-lembaga pengelola beasiswa sebagian besar mempersyaratkan Skor IELTS, seperti skema LPDP.

Selain itu, Skor IELTS juga menjadi salah satu syarat untuk mengikuti seleksi administrasi beasiswa dalam negeri serta untuk mengikuti Expertise Scouting atau program IISMA Kemdikbudristek.

Manajemen British Council Indonesia Basis kunjungi UPT Bahasa UNIB.(uptbahasa)

“Menyikapi semakin besarnya kebutuhan Skor IELTS, kita terus menjalin kerjasama dengan British Council Indonesia Basis. Sekarang sebagai Registration Heart, ke depannya kita akan lebih tinggi lagi yaitu sebagai Testing Level Associate untuk IELTS On Laptop Take a look at atau Laptop Delivered IELTS (CDI) di Sumatera Bagian Selatan. Upaya-upaya ini sejalan dengan misi kita untuk mewujudkan UNIB Unggul,” ujar Dr. Wisma. [Laporan : UPT Bahasa. Editor : Purna Herawan/Humas].

Guru Besar IPB College Paparkan Konsep Blue Financial system untuk Pulau Enggano

GURU Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB College, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS menjadi pemateri pada Kuliah Umum bertajuk “Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Pulau Enggano Secara Terpadu dan Berkelanjutan” di Gedung Layanan Terpadu (GLT) Universitas Bengkulu, Rabu (23/8/2023).

Prof. Rokhmin ketika memberikan kuliah umum kepada mahasiswa UNIB.(foto:hms1)

Dalam paparannya di hadapan Gubernur Bengkulu Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, MMA dan para dosen serta mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian UNIB, Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan period Presiden Megawati Soekarnoputri ini juga menjelaskan tentang konsep Blue Financial system (Ekonomi Biru).

Mengutif pendapatnya sendiri, menurut Prof. Rokhmin, definisi Ekonomi Biru (Blue Financial system) adalah kegiatan ekonomi yang berlangsung di wilayah pesisir dan lautan, dan kegiatan ekonomi di darat (lahan atas) yang menggunakan SDA dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa (items and providers) yang dibutuhkan umat manusia secara berkelanjutan (Dahuri, 2015).

“Definisi itu sangat relevan untuk dikedepankan ketika kita membahas tentang bagaimana mengembangkan potensi kelautan di Provinsi Bengkulu khususnya Pulau Enggano. Sebab, sebagaimana kita ketahui bahwa Pulau Enggano memiliki banyak sekali sumber daya alam yang berpotensi untuk dikembangkan, baik sektor pertanian, perikanan dan kelautan, pariwisata dan kultur budaya yang unik.

Prof. Rokhmin sebagai Penasehat Ahli Gubernur Bengkulu bidang Kelautan dan Perikanan sangat bersemangat membahas tentang konsep pembangunan Pulau Enggano.(foto:hms1)

Namun untuk mewujudkan pembangunan Pulau Enggano secara terpadu dan berkelanjutan tentu bukan hal yang mudah dan membutuhkan peran serta, kolaborasi dan sinergisitas program dari berbagai pihak, termasuk pihak akademisi dalam hal ini seperti Universitas Bengkulu yang telah memiliki banyak sumberdaya manusia yang mumpuni.

Peran UNIB dalam peningkatan pembangunan Pulau Enggano dapat dilakukan antara lain dengan melakukan R & D yang mendalam tentang ekosistem, keanekaragaman hayati, potensi SDA, dan tantangan lingkungan yang dihadapi Pulau Enggano. Luaran dari R & D ini dapat menjadi landasan dasar bagi perencanaan pengelolaan wilayah yang berkelanjutan.

Prof. Rokhmin ketika memberikan buku karangannya kepada Gubernur dan Rektor UNIB.(foto:hms1)

Kemudian, mendirikan atau mengembangkan program studi yang fokus pada pengembangan potensi yang ada di Pulau Enggano, dalam hal ini ilmu lingkungan, ilmu kelautan dan perikanan, kehutanan, bioteknologi, penerapan industri 4.0, dan pariwisata.

Selanjutnya, dapat dilakukan dengan menyelenggarakan pelatihan dan program pendidikan kepada masyarakat lokal tentang praktik-praktik berkelanjutan dalam pertanian, perikanan, pengelolaan sampah, dan lain-lain. Serta melakukan kolaborasi penelitian dan proyek bersama  dengan pemerintah daerah dan komunitas lokal untuk menginisiasi proyek-proyek berkelanjutan yang dapat menghasilkan solusi konkret dalam pengelolaan wilayah dan SDA.

Pulau Enggano sendiri merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang berada di Samudera Hindia. Secara administrasi, Pulau Enggano adalah satu kecamatan yang merupakan bagian dari wilayah pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dengan jumlah penduduk lebih kurang 4000 jiwa. Untuk menuju ke pulau ini, bisa dilakukan dengan menggunakan perahu motor atau pesawat terbang. Dari Pelabuhan Pulau Baai akan memakan waktu perjalanan selama 12 jam, sementara pesawat terbang hanya dilayani pesawat perintis jenis Cessna dengan lama penerbangan 45 menit dari Bandar Udara Fatmawati Kota Bengkulu.

Luas Pulau Enggano lebih kurang 400,6 Km2, satu kecematan yang terdiri dari enam desa yaitu Kahyapu, Meok, Malakoni, Kaana, Apoho dan Banjarsari. Jaraknya sekitar Ibukota Provinsi Bengkulu sekitar 156 km atau 90 mil laut.

Pada 2 Maret 2017, Presiden Joko Widodo menetapakan Pulau Enggano bersama 110 pulau kecil lainnya sebagai pulau berstatus pulau-pulau kecil terluar. Standing tersebut tercantum dalam Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar.

Prof. Rokhmin menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk kemajuan Pulau Enggano.(hms1)

Dengan mencermati kondisi Pulau Enggano yang letaknya jauh dari pusat kota Provinsi Bengkulu, dengan segala hambatan-hambatannya, namun memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan, maka menurut Prof. Rokhmin sepatutnya pengembangan Pulau Enggano mengacu pada ciri ekonomi trendy.

Ciri ekonomi trendy antara lain ukuran unit usaha memenuhi economic system of scale, menerapkan ISCMS (Built-in Provide Chain Administration System), menggunakan teknologi mutakhir pada setiap mata rantai Provide Chain System, dan mengikuti prinsip-prinsip sustainable improvement.

“Untuk memajukan Pulau Enggano harus dengan mannequin pembangunan berskala besar, ramah lingkungan dan berkelanjutan. Karena itu, kolaborasi dan sinergisitas antar berbagai pihak merupakan suatu keharusan,” papar Prof. Rokhmin Dahuri.

Bagaimana langkah-langkahnya, menurut Prof. Rokhmin yang pertama penting dilakukan adalah menyusun dan menyesuaikan implementasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), harus dibuat terpadu antara darat dan laut. Minimal 30% wilayah Pulau Enggano dialokasikan untuk kawasan lindung (protected areas), selebihnya untuk berbagai kegiatan ekonomi (sektor) pembangunan.

Selanjutnya, lakukan upaya untuk mendorong terlaksananya kegiatan ekonomi utama yang dapat dibagi dalam delapan sektor, yaitu perikanan budidaya (laut, payau, dan perairan tawar); perikanan tangkap; pariwisata; pertanian (tanaman pangan, hortikultur, perkebunan, dan peternakan); Hutan Tanaman Industri dan non-timber merchandise (madu, damar, dll); industri pengolahan berbasis SDA terbarukan; industri bioteknologi; dan pusat logistik maritim IORA (Indian Ocean Rim Affiliation).

Semua kegiatan ekonomi (pembangunan) diatas harus ditempatkan sesuai dengan land and water suitability-nya, dan intensitas pembangunannya tidak melampaui daya dukung lingkungan (Environmental Carrying Capability). Kemudian, whole ukuran dan perputaran ekonomi semua sektor pembangunan diatas khususnya perikanan tangkap, harus besar (big-push improvement mannequin) supaya dapat mengatasi excessive price economic system akibat remoteness, rendahnya akesibilitas dan konektivitas, dengan tetap tidak melebihi daya dukung lingkungan.

Selanjutnya kata Prof. Rokhmin, semua kegiatan ekonomi harus useful resource effcient, zero-waste dan zero-GHG emission, dan laju pemanfaatan SDA tidak melampui renewable capability-nya. Secara bertahap, tapi cepat, melakukan transisi energi, dari energi fosil (batubara dan minyak) ke energi terbarukan dan bersih (matahari, angin, hidro, ocean, dan lainnya). Terutama photo voltaic power.

Prioritaskan masyarakat lokal yang melakukan kegiatan pembangunan, investasi, dan bisnis.

Lalu, undang investor stage Propinsi Bengkulu, Nasional, dan International untuk bekerjasama dengan investor (masyarakat) lokal di dalam menjalankan investasi dan bisnis di sektor-sektor ekonomi prioritas (perikanan tangkap). Lakukan revitalisasi dan pembangunan infrastruktur baru (pembangkit listrik berbasis EBT, jalan, listrik, telkom, web, jaringan irigasi, pelabuhan, bandara, dll) sesuai kebutuhan untuk mendukung kegiatan ekonomi diatas.

Lakukan juga peningkatan kapasitas (information, abilities, experience, etos kerja, dan akhlak) masyarakat lokal melalui program Diklatuh. Dan langkah terpenting adalah para pemangku kebijakan harus memastikan bahwa kebijakan politik dan ekonomi (moneter, fiskal, iklim investasi, dan Ease of Doing Enterprise) tetap dalam kondisi yang kondusif.

“Saya pikir Enggano akan menjadi pulau yang maju dan mampu berkontribusi secara signifikan bagi perekonomian Bengkulu jika semua langkah dan tahapan tersebut mampu dilaksanakan secara baik. Saya sendiri akan berusaha meyakinkan pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan agar membantu kemajuan Pulau Enggano dan berupaya mencarikan investor yang tepat untuk menggerakkan potensi ekonomi di pulau terluar tersebut,” ujar Prof. Rokhmin.

Rektor UNIB menyambut baik kuliah umum ini dan menyarankan agar pembangunan Pulau Enggano ke depan dapat dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan.(foto:hms1)

Sementara itu, Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc dalam sambutnya memberikan apresiasi kepada Fakultas Pertanian yang telah menyelenggarakan kuliah umum dengan tema yang sangat relevan ini. Rektor juga mengucapkan terimakasih kepada Prof. Rokhmin Dahuri yang telah menyempatkan waktu berbagi ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa UNIB.

Terkait dengan Pulau Enggano kata Rektor, adalah permata alam yang memiliki keindahan luar biasa, ekosistem yang kaya, dan budaya yang beragam. “Saya bersama para Wakil Rektor seminggu yang lalu baru saja berkunjung ke Pulau Enggano. Kami mengunjungi 6 (enam) desa di sana dan melihat berbagai potensi yang ada. Indah dan eksotis sekali pulau ini,” ungkap Dr. Retno Agustina Ekaputri.

Pulau ini tambah Rektor, mencerminkan potensi besar yang harus kita pelihara dan kelola dengan bijaksana. Pulau Enggano juga merupakan perwakilan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang dihadapkan pada tantangan kompleks dan memiliki peluang luar biasa. Oleh karena itu, kita harus memahami bahwa cara untuk menghadapi tantangan ini adalah melalui pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan.

“Pendekatan terpadu dan berkelanjutan dengan penetapan zona-zona dan kawasan konservasi sebagai lapisan perlindungan ekosistem pesisir yang rapuh menurut saya merupakan suatu strategi yang ampuh,” ujar Dr. Retno Agustina Ekaputri, seraya menjelaskan bahwa pendekatan ini dapat mencakup pemantauan dan pengelolaan berkelanjutan, teknologi pertanian yang cerdas, perlindungan hutan mangrove, serta pengembangan sektor kelautan dan perikanan yang terpadu dan berkelanjutan.

Pemberian cindera mata dan sertifikat kepada Prof. Rokhmin sebagai ungkapkan terimakasih.(foto:hms1)

Pantauan Tim Humas UNIB, kuliah umum yang dipandu Dosen Kelautan Fakultas Pertanian UNIB Dr. Yarjohan, SPi, M.Si ini disambut antusias oleh para mahasiswa. Pada sesi diskusi, sejumlah mahasiswa angkat tangan untuk mengajukan pertanyaan dan tanggapan, namun karena keterbatasan waktu maka hanya dua penanya yang diberikan kesempatan.

Tak hanya mahasiswa dan dosen, Gubernur Bengkulu Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, MMA juga mengikuti kuliah umum ini hingga selesai. Juga hadir Wakil Rektor IV UNIB Bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Dr. Irfan Gustian, S.Si, M.Si, Dekan Fakultas Pertanian UNIB Prof. Dr. Ir. Dwi Wahyuni Ganefianti, MS, Ketua Prodi Kelautan FP UNIB Dr. Deddy Bakhtiar, serta undangan lainnya.

Acara ini dikahiri dengan pemberian cindera mata berupa plakat Fakultas Pertanian UNIB dari Dekan kepada Prof. Rokhmin Dahuri dan pemberian sertifikat dari Ketua Prodi Kelautan FP UNIB sebagai ungkapkan terimakasih kepada Prof. Rokhimin yang telah menyempatkan diri menjadi pamateri pada kuliah umum ini.[Penulis : Purna Herawan/Humas].

Penasehat Menteri Kelautan Kuliah Umum di UNIB, Bahas Pulau Enggano

MANTAN Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia yang kini menjadi Penasehat Menteri, Prof. Dr. Ir. Rokhimin Dahuri, MS, memberikan kuliah umum tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Pulau Enggano Secara Terpadu dan Berkelanjutan, di Gedung Layanan Terpadu (GLT) Universitas Bengkulu (UNIB), Rabu (23/8/2023).

Rektor dan para Wakil Rektor bersama Gubernur dan Prof. Rokhimin menuju GLT UNIB.(foto:hms1)

Kuliah umum ini diselenggarakan Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian UNIB yang diikuti ratusan mahasiswa dan dosen. Tujuannya, selain untuk menambah wawasan dan pengkayaan ilmu pengetahuan, juga untuk membuka cakrawala berpikir kaum intelektual tentang bagaimana mengimplementasikan ilmu pengetahuan terhadap pengembangan suatu daerah atau kawasan sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya di Pulau Enggano.

Pulau Enggano sendiri merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang berada di Samudera Hindia. Secara administrasi, Pulau Enggano adalah satu kecamatan yang merupakan bagian dari wilayah pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dengan jumlah penduduk lebih kurang 4000 jiwa. Untuk menuju ke pulau ini, bisa dilakukan dengan menggunakan perahu motor atau pesawat terbang. Dari Pelabuhan Pulau Baai akan memakan waktu perjalanan selama 12 jam, sementara pesawat terbang hanya dilayani pesawat perintis jenis Cessna milik Maskapai Susi Air dengan lama penerbangan 45 menit dari Bandar Udara Fatmawati Soekarno.

Para dosen dan ratusan mahasiswa Prodi Kelautan FP UNIB antusias mengikuti kuliah umum.(foto:hms1)

Pada 2 Maret 2017, Presiden Joko Widodo menetapakan Pulau Enggano bersama 110 pulau kecil lainnya sebagai pulau berstatus pulau-pulau kecil terluar. Standing tersebut tercantum dalam Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar. Luas Pulau Enggano lebih kurang 400,6 Km2, satu kecematan yang terdiri dari enam desa yaitu Kahyapu, Meok, Malakoni, Kaana, Apoho dan Banjarsari. Jaraknya sekitar Ibukota Provinsi Bengkulu sekitar 156 km atau 90 mil laut.

Menariknya materi kuliah umum ini membuat mahasiswa dan para dosen sangat antusias mengikutinya dari awal sampai akhir. Bahkan, tidak hanya mahasiswa, Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA juga tampak serius mengikuti kegiatan bernuansa akademis ini hingga akhir acara.

Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah memberikan arahan dan mengikuti kuliah umum.(foto:hms1)

Dalam jadwal panitia, gubernur memang dimita untuk memberikan sambutan dan pengarahan. Namun karena materi kuliah umum ini menyangkut Pulau Enggano yang menjadi salah satu locus pembangunan dalam program strategis Pemerintah Provinsi Bengkulu, maka gubernur rela mengkesampingkan agenda lainnya demi untuk menyerap informasi dan pengetahuan yang dipaparkan Prof. Rokhimin Dahuri.

“Ini bukan saja karena materi kuliah umumnya yang menarik, tapi juga karena pematerinya, Prof. Rokhimin Dahuri, merupakan orang yang betul-betul ahli, skilled di bidang ini. Karena itu, Saya membersamai adik-adik mahasiswa pada kuliah umum ini untuk sama-sama menyerap informasi dan pengetahuan dari Prof. Rokhimin. Berbagai informasi dan pengetahuan ini akan kita jadikan bahan analisis ketika akan menentukan kebijakan dalam upaya pembangunan Pulau Enggano secara terpadu dan berkelanjutan baik yang sedang dilakukan saat ini maupun di masa akan datang,” ujar Gubernur Dr. Rohidin Mersyah.

Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Prof. Rokhimin Dahuri ketika beraudiensi dengan Rektor UNIB dan saat memberikan kuliah umum di GLT UNIIB.(foto:hms1)

Prof. Rokhimin Dahuri sendiri adalah mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia period Kabinet Gotong Royong tahun 2004 di masa Presiden Megawati Soekarnoputri. Dia merupakan Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB College dan saat ini dipercaya sebagai Penasehat Menteri Perikanan RI dan juga Penasehat Ahli Gubernur Bengkulu Bidang Kelautan dan Perikanan.

Sebelum memberikan kuliah umum kepada mahasiswa di GLT UNIB, Prof. Rokhimin disambut baik dan melakukan audiensi dengan Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri di ruang kerja rektor. Pada diskusi ini, kedua pihak melakukan pembahasan tentang rencana kolaborasi dan sinergisitas pengembangan pembangunan Pulau Enggano. Sebab, selama ini sudah banyak penelitian dan kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dosen dan mahasiswa UNIB di Pulau Enggano.

“Tadi kita sudah berdiskusi dengan Prof. Rokhimin tentang bagaimana meningkatkan sinergisitas dan kolaborasi antar berbagai pihak dalam mengembangkan pembangunan Pulau Enggano secara terpadu dan berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan alam dan kultur budaya setempat. Pembahasan-pembahasan lanjutkan akan terus kita laksanakan dan saling berbagi informasi serta gagasan melalui kuliah umum ini merupakan langkah yang sangat positif dalam berkontribusi bagi pembangunan daerah,” ujar Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri.

Rektor UNIB sampaikan sambutan dan usulan pola pendekatan pembangunan Pulau Enggano.(foto:hms1)

Rektor menambahkan, mengingat banyaknya potensi kelautan yang belum terungkap dan belum dikelola secara maksimal, ditambah dengan keunikan-keunikan dan posisi strategis Pulau Enggano, maka sudah selayaknya Provinsi Bengkulu menjadikan Pulau Enggano sebagai Stasiun Lapang Kelautan untuk pengembangan riset kelautan dengan kekhasan pada ekosistem pesisir dan laut dalam (deep sea). Stasiun Lapang Kelautan yang diinisiasi Universitas Bengkulu ini nanti akan menjadi pusat unggulan riset (Heart of Excellence) di Wilayah Samudera Hindia bagian Barat Sumatera.

“Minggu lalu Saya bersama para Wakil Rektor telah berkunjung ke Pulau Enggano dalam rangka KKN Kolaborasi UNIB dan UGM di 6 (enam) desa yang ada di Enggano. Saya melihat Enggano adalah pulau yang sangat eksotis, menyimpan banyak kekayaan alam, flora dan fauna serta kultur budaya. Dalam pembangunan Enggano menurut Saya penting menggunakan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan sehingga berdampak positif bagi sosial ekonomi masyarakat dan juga pelestarian alam dan lingkungan,” papar Dr. Retno Agustina Ekaputri.

Prof. Rokhimin membagikan bukunya “Indonesia Poros Maritim Dunia” kepada gubernur dan rektor.(hms1)

Sebelumnya Dekan Fakultas Pertanian UNIB, Prof. Dr. Ir. Dwi Wahyuni Ganefianti, MS mengucapkan terimakasih kepada Prof. Rokhimin Dahuri yang telah meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu, pengalaman dan wawasan kepada para mahasiswa dan dosen UNIB tentang bagaimana strategi pengembangan pembangunan Pulau Enggano yang terpadu dan berkelanjutan.

“Juga kepada Bapak Gubernur dan Ibu Rektor UNIB, kami mengucapkan terimakasih karena telah membersamai kami dalam kegiatan kuliah umum ini. Menurut Saya kuliah umum hari ini sangat istimewa dan semoga memberikan banyak manfaat bagi kita semua,” ujarnya.

Pemberian buku kepada Dekan FP UNIB dan pemberian Sertifikat dari Prodi Kelautan UNIB kepada Prof. Rokhimin Dahuri sebagai ucapan terimakasih.(foto:hms1)

Jalannya kuliah umum dipandu Dosen Kelautan Fakultas Pertanian UNIB Dr. Yarjohan, SPi, M.Si. Di sela-sela acara, Prof. Rokhimin membagikan buku karangannya kepada Gubernur, Rektor, Dekan FP UNIB dan Ketua Program Studi Kelautan. Di akhir acara, Prof. Rokhimin memberikan semangat dan motivasi kepada para mahasiswa UNIB untuk terus belajar sehingga nanti dapat menjadi pemimpin yang berkualitas. [Penulis : Purna Herawan/Humas].

Gubernur berdiskusi dengan mahasiswa dan melakukan sesi foto bersama.(foto:hms1)
Prof. Rokhimin Dahuri tampak semangat berbagi ilmu pengetahuan, ide-ide dan gagasan serta konsep strategi untuk pengembangan pembangunan Pulau Enggano yang terpadu dan berkelanjutan.(foto:hms1)