Tag: ACQUIN

ITERA Benchmarking ke UNIB Tentang Akreditasi Internasional ACQUIN

SETELAH Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Salatiga Semarang yang melakukan studi banding ke Universitas Bengkulu (UNIB), kini menyusul Institut Teknologi Sumtera (ITERA) Lampung yang melakukan benchmarking untuk menggali informasi tentang akreditasi internasional oleh lembaga ACQUIN ke UNIB.

Suasana diskusi antara UNIB dan ITERA tentang akreditasi internasional lembaga ACQUIN.(ist)

Delegasi ITERA disambut baik oleh Wakil Rektor I UNIB Bidang Akademik, Prof. Dr. Mochamad Lutfi Firdaus, S.Si, M.Sc dan Wakil Rektor IV UNIB Bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Irfan Gustian, S.Si, M.Si, serta Ketua Lembaga Penjamin Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) UNIB, Dr. Yulian Fauzi, S.Si, M.Si beserta Process Power ACQUIN UNIB. Diskusi berlangsung penuh rasa kekeluargaan dan persahabatan di ruang rapat tiga gedung rektorat UNIB, Selasa (19/12/2023).

Pada diskusi itu, Prof. Mochamad Lutfi Firdaus menceritakan tentang langkah strategis yang cukup berani dilakukan UNIB dengan melakukan akreditasi internasional oleh lembaga The Accreditation, Certification and High quality Assurance Institute (ACQUIN).

ACQUIN sendiri merupakan lembaga yang berkantor pusat di Bayreuth, Jerman, dan terdaftar pada EQAR (European High quality Assurance Register for Greater Schooling) yang merupakan konsorsium yang menaungi berbagai lembaga akreditasi, sertifikasi, dan penjaminan mutu bertaraf internasional yang diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.

Foto bersama dengan delegasi ITERA usai diskusi tentang akreditasi internasional.(ist)

“Tujuannya adalah agar terjadi percepatan capaian IKU, mengimplementasikan visi dan misi institusi yaitu mewujudkan UNIB Unggul dan menjadikan UNIB sebagai universitas bertaraf internasional. Maka langkah berani ini kami lakukan dan hasilnya sangat menggembirakan,” ujar Prof. Mochamad Lutfi Firdaus, seraya menjelaskan UNIB di awal Desember lalu telah menerima 69 Sertifikat Akreditasi Internasinoal dari ACQUIN untuk program studi – program studi dan juga sertifikat akreditasi internasional untuk institusi.

Selain hal-hal bersifat teknis yang harus dipersiapkan secara matang, mengingat Lembaga ACQUIN melibatkan para Knowledgeable dari berbagai negara sebagai assesor, namun yang terpenting adalah komitmen dan penyamaan persepsi dari seluruh pimpinan dan segenap sivitas akademika.

“Kita dengan senang hati siap berbagi pengalaman dan informasi, hal-hal teknis sekalipun akan kita uraikan secara komprehensif, agar ke depan ITERA dan universitas-universitas lainnya dapat sukses melaksanakan akreditasi internasional khususnya akreditasi oleh lembaga ACQUIN,” papar Prof. Mochamad Lutfi Firdaus.[Penulis : Purna Herawan/Humas].

Pembagian 69 Sertifikat Akreditasi ACQUIN, UNIB Gelar Syukuran dan Konferensi Pers

SEGENAP pimpinan Universitas Bengkulu (UNIB), pimpinan fakultas, pimpinan unit kerja serta para pengelola program studi selingkung UNIB, menggelar syukuran merayakan keberhasilan UNIB mendapat 69 sertifikat akreditasi internasional dari lembaga ACQUIN sebagai “kado akhir tahun”. Acara yang dihadiri kurang lebih 1000 orang ini berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) UNIB, Senin siang (11/12/2023).

Suasana makan siang bersama mengawali acara syukuran keluarga besar UNIB.(foto : hms1)

Acara diawali jamuan makan siang bersama dan do’a bersama yang dipandu Guru Besar dari Fakultas Pertanian UNIB, Prof. Ir. Wiryono, M.Sc, Ph.D. Setelah itu, Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc menjelaskan tentang makna dan tujuan, serta proses dan tahapan yang telah dilakukan sejak tahun 2021 sehingga lembaga ACQUIN memberikan 69 sertifikat akreditasi internasional kepada program studi – program studi di UNIB termasuk sertifikat akreditasi internasional kepada UNIB sebagai institusi perguruan tinggi.

Doa bersama dalam acara syukuran keluarga besar UNIB sebelum pembagian sertifikat ACQUIN.(hms1)

Rektor pada kesempatan berbahagia itu juga menjelaskan langkah strategis yang akan dilakukan agar ke depan UNIB menjadi universitas Unggul, serta mengajak segenap sivitas akademika UNIB untuk kian semangat, bersama menyatukan gerak langkah dalam mempertahankan prestasi dan lebih mengoptimalkan upaya-upaya untuk mewujudkan kemajuan yang lebih banyak lagi di berbagai bidang yang relvan dengan tridharma perguruan tinggi.

Setelah menjelaskan tentang 69 sertifikat akreditasi internasional dari ACQUIN dan langkah strategis UNIB ke depan, Rektor didampingi para Wakil Rektor dan Ketua Senat Universitas, melakukan pembagian sertifikat akreditasi internasional tersebut kepada program studi selingkung UNIB yang telah terakreditasi.

Rektor ketika menjelaskan tentang akreditasi internasional ACQUIN.(foto:hms1)

Pembagian sertifikat akreditasi internasional, secara berurutan sebagai berikut : Pertama, kepada 8 (delapan) program studi (Prodi) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB); Kedua, 3 (tiga) program studi di Fakultas Hukum; Ketiga, 9 (sembilan) program studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP); Keempat, 9 (sembilan) program studi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA); Kelima, 1 (satu) program studi di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK);

Selanjutnya Keenam, pembagian sertifikat kepada 6 (enam) program studi di Fakultas Teknik (FT); Ketujuh, 20 (dua puluh) program studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP); dan Kedelapan, 12 (dua belas) program studi di Fakultas Pertanian (FP), serta diakhiri dengan penyerahan sertifikat akreditasi institusi. Daftar nama program studi dapat dilihat pada foto tabel di bawah ini.

Rektor menjelaskan tentang sudah dimulainya pembangunan Masjid UNIB.(foto:hms1)

Suasana gembira dan ceria tampak dari seluruh raut muka para dekan dan wakil dekan, serta seluruh pengelola program studi selingkung UNIB yang menerima sertifikat akreditasi internasional ACQUIN dari Rektor. Apalagi Rektor mengumumkan bahwa sertifikat akreditasi ini seluruhnya akan berlaku hingga maksimal 6 (enam) tahun.

Kegembiraan seluruh keluarga besar UNIB yang hadir pada acara syukuran ini kian bertambah, gemuruh tepuk tangan seluruh undangan membahana di gedung serba guna. Hal ini lantaran di sela-sela pembagian sertifikat akreditasi internasional ini, Rektor juga mengumumkan bahwa saat ini telah dimulai pembangunan fisik Masjid UNIB yang akan menjadi salah satu pusat beribadah terbesar di Kota Bengkulu.

“Berkat dukungan dan kerjasama yang baik dari kita semua, saat ini sudah dimulai pembangunan Masjid UNIB, lokasinya di sebelah gedung fakultas teknik. Insyaallah tahun depan (2024), masjid terbesar dan trendy akan berdiri di kampus UNIB dan mulai bisa digunakan sebagai tempat ibadah yang refresentatif,” ujar Rektor.

Foto bersama Rektor dan para Wakil Rektor dengan para dekan dan program studi di UNIB.(foto:hms1)

Di akhir acara syukuran ini, Rektor didampingi para Wakil Rektor menggelar konferensi pers yang dihadiri 20-an insan pers dari media massa lokal dan nasional, baik media cetak dan media elektronik maupun media on-line. Konferensi pers di ruang VIP GSG UNIB ini berlangsung santai dan penuh rasa persahabatan antara rektor sebagai pucuk pimpinan UNIB dengan insan pers.

Sebelum memaparkan siaran pers terkait 69 sertifikat akreditasi internasonal dari ACQUIN yang diterima UNIB, terlebih dahulu Rektor mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada rekan-rekan wartawan yang selalu bekerjasama dan bersinergi dengan UNIB dalam penyebarluasan informasi positif tentang UNIB kepada masyarakat.

Rektor dan para Wakil Rektor ketika menggelar konferensi pers.(foto:hms1)

“Berkat rekan-rekan wartawan, saat ini masyarakat tahu bahwa UNIB sudah banyak mengalami kemajuan. Karena itu, kami ucapkan terimakasih dan ke depan kami akan semakin bersemangat untuk meraih prestasi yang lebih banyak lagi,” tutur Dr. Retno Agustia Ekaputri.

Terkait 69 sertifikat akreditasi yang diberikan ACQUIN kepada program studi termasuk juga institusi UNIB kata Rektor, rekan-rekan wartawan dapat menggali dan melansir informasi dalam Press Launch yang telah disediakan Tim PPID dan Humas UNIB.

“Intinya, kita keluarga besar UNIB sangat gembira dan bersyukur saat ini karena telah menerima ‘kado akhir tahun’ terindah dan membanggakan dari ACQUIN. Lembaga akreditasi yang terdaftar pada EQAR ini telah menerbitkan 69 sertifikat akreditasi internasional bagi program studi – program studi di Universitas Bengkulu, termasuk akreditasi bagi institusi UNIB,” ujar Dr. Retno.

Rektor dan para Wakil Rektor foto bersama dengan volunteer dan taks pressure ACQUIN.(foto:hms1)

Rektor berterimakasih kepada semua pihak, para Dekan, para Ketua Program Studi, Job Drive (Tim Gugus Tugas) Akreditasi ACQUIN di semua unit kerja, para volunteer dari UNIB English Membership (UEC), Ketua Lembaga dan Kepala Unit Kerja selingkung UNIB, para dosen, karyawan, mahasiswa dan alumni, serta pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

“Congratulations ! Alhamdulillah, selamat untuk kita semua. Tentunya kita harus bangga karena UNIB menjadi satu-satunya institusi perguruan tinggi di Indonesia yang telah terakreditasi internasional ACQUIN, disamping sebagai perguruan tinggi paling banyak program studinya terakreditasi internasional. Oleh karena itu, UNIB adalah perguruan tinggi pelopor dalam hal akreditasi internasional ACQUIN di Indonesia. Keberhasilan ini patut kita syukuri dan dijadikan sebagai tonggak sejarah baru mengawali perjuangan mewujudkan UNIB Unggul dan lebih baik lagi ke depannya,” demikian Dr. Retno.[Penulis : Purna Herawan/Humas].

Daftar program studi selingkung UNIB yang mendapat sertifikat akreditasi ACQUIN.(ist)
Foto bersama dengan Program Studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.(hms1)
Foto bersama dengan program studi di Fakultas Hukum.(foto:hms1)
Foto bersama dengan program studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).(foto:hms1)
Foto bersama dengan program studi di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK).(foto:hms1)
Foto bersama dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).(foto:hms1)
Foto bersama dengan program studi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.(foto:hms1)
Foto bersama dengan program studi di Fakultas Pertanian.(foto:hms1)
Foto bersama dengan program studi di Fakultas Teknik.(foto:hms1)

UNIB Jadi Universitas Pertama di Indonesia Yang Terakreditasi Internasional ACQUIN

SETELAH melalui perjuangan sejak 2022, akhirnya Universitas Bengkulu (UNIB) mengantongi Sertifikat Akreditasi Internasioal ACQUIN. Bahkan yang lebih membanggakan lagi, UNIB ternyata menjadi institusi perguruan tinggi pertama dan satu-satunya di Indonesia yang telah terakreditasi internasional dari lembaga akreditasi yang berkedudukan di Jerman tersebut.

Rektor dan para dekan serta ketua-ketua unit kerja selingkung UNIB ketika menggelar rapat.(foto:hms1)

“Jadi, akreditasi ACQUIN yang kita lakukan sejak 2022 itu ada dua macam ya, pertama akreditasi terhadap program studi strata satu (S1) dan program studi pascasarjana (S2 dan S3), dan kedua akreditasi terhadap institusi perguruan tinggi, UNIB. Dari proses panjang itu, saat ini kita telah menerima 69 Sertifikat Akreditasi ACQUIN,” ujar Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, ketika menggelar rapat pimpinan di ruang rapat tiga gedung rektorat UNIB, Rabu (6/12/2023).

Dijelaskan Dr. Retno, dengan telah terbitnya 69 Sertifikat Akreditasi ACQUIN ini, maka secara institusional UNIB bisa dibilang sebagai pelopor akreditasi ACQUIN di Indonesia karena UNIB menjadi universitas pertama dan satu-satunya di Indonesia saat ini yang memiliki Sertifikat ACQUIN, di samping menjadi universitas yang paling banyak program studinya telah terakreditasi ACQUIN.

Suasana rapat pimpinan yang berlangsung di ruang rapat tiga gedung rektorat UNIB.(foto:hms1)

“Ini keberhasilan kita semua dan ini (sertifikat, crimson) akan kita bagikan kepada seluruh program studi pada hari Senin. Tolong nanti Pak Dekan dan Bu Dekan undang seluruh program studi beserta process power akreditasi ACQUIN di masing-masing unit kerja untuk berkumpul di Gedung Serba Guna (GSG) UNIB dan ikut menyaksikan serta merasakan kebahagiaan bersama atas keberhasilan kita ini,” ucap Dr. Retno.

Pernyataan Rektor dan para Wakil Rektor yang baru pulang dari kunjungan kerja ke kantor Pusat ACQUIN di Jerman tersebut disambut gembira oleh seluruh dekan, para wakil dekan dan ketua-ketua unit kerja yang mengikuti rapat pimpinan.

“Alhamdulillah, terimakasih banyak Bu Rektor dan para Wakil Rektor atas pemberitahuan penting ini. Kami sangat bangga dan gembira mendengar informasi ini,” ujar Dekan FKIP UNIB, Dr. Alexon, M.Pd.

Rektor dan para Wakil Rektor serta para Dekan berfose dengan Sertifikat ACQUIN.(foto : hms1)

Senada disampaikan Dekan Fakultas Pertanian UNIB Prof. Dr. Dwi Wahyuni Ganefianti, MS, Dekan FMIPA Dr. Jarulis, S.Si, M.Si, Wakil Dekan Fakultas Teknik Helmizar, ST, MT, Ph.D dan pimpinan unit kerja selingkung UNIB lainnya.

“Syukur Alhamdulillah, kabar baik yang telah lama kita tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Alhamdulillah kita berhasil Bu Rektor dan keberhasilan ini menjadikan kita semakin percaya diri untuk mewujudkan UNIB Unggul ke depan,” ujar Prof. Dwi Ganefianti.

Diberitakan sebelumnya, selain untuk meningkatkan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) universitas dan IKU unit-unit kerja selingkung UNIB, program akreditasi internasioal ACQUIN (The Accreditation, Certification and High quality Assurance Institute) dilaksanakan seluruh jajaran di UNIB sebagai upaya mewujudkan internasionalisasi perguruan tinggi.

ACQUIN sediri adalah asosiasi terdaftar pada EQAR (European High quality Assurance Register for Larger Schooling). Lembaga ini berkantor pusat di Bayreuth – Jerman. EQAR merupakan lembaga akreditasi, sertifikasi, dan penjaminan mutu bertaraf internasional yang diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 83/P/2020 Tanggal 24 Januari 2020.

Foto bersama keceriaan para pimpinan UNIB setelah mendapat Sertifikat Akreditasi ACQUIN.(hms1)

ACQUIN bertujuan untuk mengakreditasi program sarjana dan magister di semua disiplin ilmu dan di semua jenis universitas untuk memastikan program gelar berkualitas tinggi, menciptakan transparansi pasar, meningkatkan daya tarik universitas bagi mahasiswa asing dan mempromosikan perbandingan gelar akademik. Keanggotaan ACQUIN sudah lebih dari 150 universitas di Jerman, Swiss, Austria, Amerika Serikat, Liechtenstein, Mesir, Mongolia, dan Lebanon.

“Alhamdulillah, terimakasih dan selamat untuk kita semua. Tentunya kita harus bangga karena UNIB menjadi satu-satunya institusi perguruan tinggi di Indonesia yang telah terakreditasi internasional ACQUIN. Ke depan, terus semangat dan mari kita wujudkan keberhasilan serta kesuksesan lainnya dalam mendorong UNIB Unggul,” tukas Dr. Retno Agustina Ekaputri.[Penulis : Purna Herawan/Humas].

Rektor Bawa Pulang 69 Sertifikat ACQUIN

HARU dan bahagia menyelimuti ruang rapat tiga gedung rektorat UNIB, Rabu pagi (6/12/2023). Pasalnya, Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc yang baru pulang dari kunjungan kerja ke Jerman mengumumkan hasil akreditasi internasional oleh lembaga ACQUIN terhadap 69 program studi selingkung Universitas Bengkulu.

Rektor dan para Wakil Rektor menjelaskan hasil kunjungannya ke kantor ACQUIN di Jerman.(foto:hms1)

“Kita tahu, sejak November 2022 lalu kita selalu menunggu-nunggu apa dan bagaimana hasil akreditasi internasional ACQUIN terhadap 69 program studi di UNIB. Karena itu, Saya beserta para Wakil Rektor melakukan kunjungan kerja ke Jerman minggu lalu dan hasilnya, saat ini kami telah membawa pulang 69 Sertifikat Akreditasi Internasional ACQUIN untuk UNIB,” ujar Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, seraya menunjukkan tumpukan sertifikat di hadapannya.

Mendengar pernyataan Rektor itu, seketika suasana tepuk tangan bergemuruh disertai ucapan syukur salaing bersahut-sahutan dari para dekan dan para ketua-ketua lembaga selingkung UNIB yang diundang pada rapat pimpinan tersebut. “Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah, UNIB mantap, UNIB Unggul !,” ujar para peserta rapat.

Rektor mengumumkan 68 sertifikat program studi ditambah 1 sertifikat institusi telah diterima.(hms1)

Melanjutkan penjelasannya, Rektor mengungkapkan, dalam kunjungannya ke kantor manajemen AQCUIN di Jerman, dirinya tidak sendiri tapi didampingi oleh para Wakil Rektor, yakni Wakil Rektor I Prof. Dr. Mochamad Lutfi Firdaus, S.Si, M.Sc, Wakil Rektor II Yefriza, S.E, MPPM, Ph.D dan Wakil Rektor III Prof. Dr. Candra Irawan, S.H, M.Hum.

“Setelah kami berkoordinasi dengan pihak ACQUIN, akhirnya kita diperkenankan membawa pulang 69 Sertifikat ACQUIN. Ke 69 sertifikat ini, yaitu untuk akreditasi internasional program studi sebanyak 68 sertifikat dan 1 sertifikat akreditasi internasional untuk institusi. Sertifikat ini akan berlaku hingga 6 tahun ke depan,” ujar Dr. Retno.  

Rektor menjelaskan bahwa sertifikat akreditasi internasional ACQUIN ini berlaku 6 tahun.(foto:hms1)

Jadi, tambah Rektor, dengan mendapatkan 69 Sertifikat ACQUIN ini, maka saat ini UNIB satu-satunya institusi perguruan tinggi di Indonesia yang telah terakreditasi internasional ACQUIN, disamping memecahkan rekor sebagai perguruan tinggi yang terbanyak program studinya terakreditasi ACQUIN.

“Alhamdulillah kita berhasil. Ini adalah keberhasilan kita semuanya. Karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semuanya dan hari Senin nanti kita minta seluruh dekan untuk mengundang seluruh program studi beserta seluruh job pressure akreditasi ACQUIN untuk berkumpul di Gedung Serba Guna (GSG) UNIB dalam acara penyerahan sertifikat ini kepada masing-masing program studi,” papar Dr. Retno Agustina Ekaputri.

Para dekan dan ketua-ketua lembaga selingkung UNIB sangat senang dan bersyukur atas keberhasilan akreditasi internasional ACQUIN.(foto:hms1)

Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, ACQUIN (The Accreditation, Certification and High quality Assurance Institute) adalah asosiasi terdaftar pada EQAR (European High quality Assurance Register for Larger Schooling). Lembaga ini berkantor pusat di Bayreuth – Jerman.

EQAR merupakan lembaga akreditasi, sertifikasi, dan penjaminan mutu bertaraf internasional yang diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 83/P/2020 Tanggal 24 Januari 2020.

ACQUIN bertujuan untuk mengakreditasi program sarjana dan magister di semua disiplin ilmu dan di semua jenis universitas untuk memastikan program gelar berkualitas tinggi, menciptakan transparansi pasar, meningkatkan daya tarik universitas bagi mahasiswa asing dan mempromosikan perbandingan gelar akademik. Keanggotaan ACQUIN sudah lebih dari 150 universitas di Jerman, Swiss, Austria, Amerika Serikat, Liechtenstein, Mesir, Mongolia, dan Lebanon.

Untuk medorong terwujudnya visi sebagai universitas bertaraf internasional dan meningkatkan capaian IKU (Indikator Kinerja Utama), pada tahun 2022 lalu UNIB melakukan akreditasi internasional ini terhadap seluruh program studi strata satu (S1) dan program pascasarjana (S2 dan S3), serta akreditasi institusi, sehingga totalnya 70 akreditasi. Namun karena satu program pascasarjana (S3) di Fakultas Pertanian gagal, maka sebanyak 69 Sertifikat Akreditasi Internasional ACQUIN yang didapatkan.

Dengan penuh kegembiraan para pimpinan UNIB foto bersama menunjukan sertifikat ACQUIN.(hms1)

Puncak dari proses akreditasi internasional ini terjadi di bulan November 2022, dimana Tim Manajemen ACQUIN melakukan kunjungan langsung ke kampus UNIB untuk meninjau sarana dan prasarana serta berbagai fasilitas yang relevan. Tim ACQUIN juga memfasilitasi evaluation oleh Kelompok Ahli (Knowledgeable) yang terkoneksi melalui digital zoom assembly dan aplikasi daring lainnya.

Dalam catatan Tim Humas UNIB, para knowledgeable yang melakukan penilaian tersebut merupakan para akademisi dari berbagai universitas di luar negeri. Kelompok knowledgeable yang menilai program studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), misalnya terdapat nama Prof. Dr. Tibor Gyalog (College of Utilized Sciences & Arts Northwestern Switzerland); Prof. Dr. Carl Winsløw (College of Copenhagen); Prof. Dr. Dirk Krüger (Freie Universitat Berlin); Prof. Dr. Andreas Borowski (College of Potsdam); Prof. Dr. Timm Wilke (Friedrich-Schiller-Universitat Jena); Prof. Dr. Sebastian Habig (Friedrich-Alexander-Universitat Erlangen-Nurnberg); dan Professor Linda Evans (College of Manchester).

Kemudian kelompok knowledgeable yang menilai Fakultas Teknik, antara lain Professor Hans Edin (KTH Royal Institute of Expertise); Prof.magazine.arch. Wolfgang Grillitsch (College of Utilized Sciences Karnten); Professor Kari T. Koskinen (Tampere College); Prof. Dr. Ulrike Lechner (College of the German Federal Armed Forces in Munich); Professor Thomas Asmus Pedersen (College of Southern Denmark); dan Professor Dr. Thomas Richter (Rhine-Waal College of Utilized Sciences).

Untuk kelompok knowledgeable yang menilai Fakultas Hukum dilakukan Prof. Dr. Mathias Schmoeckel (College of Bonn); dan Prof. Dr. Thomas Schomerus (College of Lueneburg). Lalu untuk menilai Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ada nama Prof. Dr. Mike Geppert (Friedrich-Schiller-Universitat Jena); Prof. Dr. Surender Munjal (College of Leeds); Prof. Almas Heshmati (Jőnkőping College); dan Prof Dr. Ulrike Stefani (College of Konstanz). Dan masih banyak knowledgeable lainnya, sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing.[Penulis : Purna Herawan/Humas].

UIN Salatiga Ingin Belajar ACQUIN ke UNIB

SETELAH berhasil melaksanakan akreditasi internasional ACQUIN terhadap institusi dan menjadi universitas di Indonesia yang terbanyak program studinya terakreditasi ACQUIN, saat ini Universitas Bengkulu menjadi perguruan tinggi tujuan benchmarking dan studi banding bagi universitas-universitas yang akan melaksanakan akreditasi serupa.

Kunjungan UIN Salatiga disambut Ketua LPMPP UNIB dan Wakil Rektor IV UNIB.(foto:hms1)

Bulan lalu Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Jejen Jaenudin, Ph.D, beserta puluhan ketua program studi di universitas tersebut melakukan studi banding ke UNIB. Kali ini, Rabu (6/12/2023), hadir juga Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga – Semarang, Prof. Dr. Muh. Saerozi, M.Ag, beserta rombongan.

Dalam kegiatan benchmarking ke UNIB ini, Prof. Muh. Saerozi didampingi Ketua Lembaga Penjamin Mutu UIN Salatiga Prof. Dr Budiyono Saputro, M.Pd, Sekretaris LPM Dr. Fetria Eka Yudiana, M.Si, Kepala Pusat Pengembangan Standar Mutu Dr. Erna Risfaula Kusumawati, M.Si, Kepala Pusat Audit dan Pengendalian Mutu Dr. Waryunah Irmawati, M.Hum, dan sejumlah staf.

Tampak hadir juga dalam kunjungan ini yaitu Ketua dan Sekretaris Lembaga Penjamin Mutu Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukrano Bengkulu, Prof. Dr. Asnaini, M.A dan Robeet  Thadi, S.Sos, M.Si.

Suasana diskusi penyambutan UIN Salatiga di ruang rapat pimpinan gedung rektorat UNIB.(foto:hms1)

Rombongan diterima dengan penuh rasa kekeluargaan oleh Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc yang diwakili oleh Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Dr. Irfan Gustian, S.Si, M.Si, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Candra Irawan, S.H, M.Hum, serta Ketua dan Sekretaris Lembaga Penjamin Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) UNIB Dr. Yulian Fauzi, S.Si, M.Si dan Hendy Santoso, ST, MT, Ph.D.

Pada acara diskusi yang berlangsung di ruang rapat pimpinan UNIB, Prof. Muh. Saerozi mengucapkan selamat kepada UNIB yang telah berhasil melaksanakan akreditasi internasional ACQUIN terhadap institusi maupun puluhan program studi secara serentak.

“Ini kabar yang sangat menggembirakan, bahwa UNIB telah berhasil melakukan akreditasi internasional ACQUIN terhadap 68 program studi sekaligus, juga akreditasi terhadap institusi. UNIB baru satu-satunya universits di Indonesia yang melakukan akreditasi internasional sekaligus sebanyak ini. Tentu kami ingin belajar banyak dari UNIB tentang hal ini,” ujarnya.

Pemberian cindera mata berupa plakat UNIB kepada UIN Salatiga. (foto:hms1)

Selain tentang bagaimana melaksanakan akreditasi ACQUIN, UIN Salatiga kata Prof. Muh. Saerozi juga ingin belajar ke UNIB tentang aplikasi SISTER (Sistem Informasi Sumberdaya Terintegrasi) serta penerapan system manajamen BLU (Badan Layanan Umum).

“Semoga apa yang kami dapatkan dari kegiatan benchmarking di UNIB ini dapat bermanfaat bagi kemajuan UIN Salatiga ke depan dan semoga kolaborasi, serta kerjasama yang baik ini dapat berkesinambungan dan memberikan kemanfaatan bagi masing-masing pihak,” ujarnya.

Wakil Rektor IV UNIB, Prof. Irfan Gustian menyambut baik kunjungan UIN Salatiga karena melalui kegiatan ini selain bertujuan meningkatkan capaian IKU (Indikator Kinerja Utama) bagi masing-masing institusi, juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas pengelolaan sumberdaya dan pada akhirnya ikut meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Swafoto bersama rombongan dari UIN Salatiga dengan Wakil Rektor dan LPMPP UNIB.(foto:hms1)

“Selamat datang di UNIB dan kami menyambut baik kunjungan UIN Salatiga ini. Selain wadah silahturahmi, tentu kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan kualitas pengelolaan perguruan tinggi. Khususnya tentang akreditasi internasional ACQUIN, tentu dengan senang hati kami akan berbagi pengalaman,” ujar Prof. Irfan Gustian.

Untuk memberikan gambaran tentang akreditasi ACQUIN dan pelaksanaan aplikasi SISTER, Prof. Irfan Gustian meminta Ketua LPMPP UNIB Dr. Yulian Fauzi dan Ketua Activity Power Akreditasi ACQUIN di UNIB Hendy Santoso, Ph.D untuk memaparkannya.

Dijelaskan, The Accreditation, Certification and High quality Assurance Institute yang disingkat dengan ACQUIN adalah asosiasi terdaftar pada EQAR (European High quality Assurance Register for Larger Schooling) yang berkantor pusat di Bayreuth – Jerman.

EQAR merupakan lembaga akreditasi, sertifikasi, dan penjaminan mutu bertaraf internasional yang diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 83/P/2020 Tanggal 24 Januari 2020. [Penulis : Purna Herawan/Humas].

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Studi Banding ke UNIB untuk Akreditasi ACQUIN

UNIB saat ini satu-satunya universitas di Indonesia yang terbanyak program studinya telah melaksanakan akreditasi internasional oleh lembaga ACQUIN (The Accreditation, Certification and High quality Assurance Institute) dari Jerman. Karena itu, saat ini UNIB menjadi tujuan studi banding bagi universitas-universitas yang saat ini sedang mempersiapkan akreditasi ACQUIN.

Rombongan peserta studi banding UIN Syarif Hidayatullah disambut baik di GLT UNIB.(foto:hms1)

“Dalam menentukan universitas mana yang akan kita tuju sebagai tempat tsudi banding, sebetulnya ada 4 pilihan, yaitu UNHAS, UNAIR, UGM dan UNIB. Akhirnya, hampir seluruh peserta memilih UNIB, karena UNIB sudah berpengalaman, satu-satunya universitas di Indonesia yang program studinya terbanyak telah terakreditasi ACQUIN,” ujar Ketua Lembaga Audit dan Penjaminan Mutu Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Jejen Jaenudin, Ph.D, ketika menyampaikan maksud dan tujuannya berkunjung ke UNIB, Selasa (14/11/2023).

Dijelaskan Jejen, pada kegiatan studi banding perisapan visitasi akreditasi ACQUIN ini pihaknya membawa rombongan besar, mencapai 70-an orang yang merupakan perwakilan lembaga, unit kerja dan program studi serta ketua-ketua klaster yang tergabung dalam Tim Akreditasi ACQUIN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ketua LPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjelaskan maksud dan tujuan kunjungannya.(foto:hms1)

“Jadi kami ini sudah seperti mau bermigrasi ke UNIB, rombongan besar bahkan mungkin ini kegiatan studi banding dengan peserta terbanyak sepanjang sejarah. Daya tarik UNIB luar biasa, sehingga sebagian besar kami sangat antusias untuk berkunjung ke UNIB ini,” ucap Jejen, seraya mengucapkan terimakasih atas sambutan hangat dan penuh persahabatan dari pihak UNIB.

Substansi dari kegiatan ini tambah Jejen Jaenudin adalah untuk belajar, melihat secara dekat dan detil apa-apa saja yang dipersiapan UNIB ketika tahun 2022 lalu menerima visitasi Tim Professional ACQUIN dalam pelaksanaan akreditasi internasional tersebut.

“Sehingga sepulang dari UNIB ini kami bisa mempersiapkan diri untuk melaksanakan proses visitasi tim ACQUIN dan mampu mencapai keberhasilan seperti apa yang telah diterima UNIB selama ini,” paparnya, seraya menjelaskan jika tidak ada kendala proses visitasi tim ACQUIN ke UIN Syarif Hidayatullah akan dilaksanakan tahun 2024 dengan jumlah program studi yang akan diakreditasi sebanyak 49 Prodi.

Kunjungan silahturahmi dan studi banding Tim Akreditasi ACQUIN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta disambut baik oleh Rektor UNIB Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc diwakili oleh Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Dr. Irfan Gustian, S.Si, M.Si.

Wakil Rektor IV UNIB Prof. Irfan Gustian ketika menyambut kunjungan UIN Syarif Hidayatullah.(hms1)

Acara silahturahmi dan diskusi berlangsung di ruang rapat utama Gedung Leyanan Terpadu (GLT) UNIB yang dihadiri pula oleh Ketua LPMPP UNIB Dr. Yulian Fauzi beserta Sekretaris LPMPP Dr. Hendy yang sekaligus menjadi narasumber pada pemaparan dan diskusi. Selain itu, tampak hadir juga para Dekan dan Wakil Dekan dari 8 fakultas selingkung UNIB, Kepala Biro, dan ketua-ketua unit kerja lainnya.

“Kami menyambut baik kegiatan silahturahmi dan kunjungan Tim Akreditasi ACQUIN dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini. Kami pun dengan senang hati akan berbagi pengalaman tentang bagaimana proses akreditasi internasional oleh lembaga ACQUIN terhadap 69 program studi di UNIB pada tahun 2022 lalu dan saat ini sudah ada hasilnya dengan terbitnya 6 sertifikat ACQUIN untuk 6 Prodi di Fakultas Teknik dan akan segera menyusul sertifikat bagi program studi lainnya,” papar Prof. Irfan Gustian.

Pemberian cindera mata berupa plakat UNIB kepada rombongan UIN Syarif Hidayatullah.(foto:hms1)

Prof. Irpan Gustian berharap kegiatan ini mendatangkan banyak manfaat dan semoga ke depan proses akreditasi internasional oleh lembaga ACQUIN bagi prodi-prodi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat berjalan lancar dan menghasilkan kemajuan bagi institusi.

“Kita sepakat bahwa selain untuk meningkatkan capaian kinerja institusi yang diukur dengan IKU (Indikator Kinerja Utama), kegiatan akreditasi internasional ini adalah untuk meningkatkan kualitas institusi yang bermuara pada peningkatan kualitas sumber daya manusia para lulusan,” ujar Prof. Irfan.

Untuk mendapatkan gambaran detil tentang bagaimana proses visitasi lembaga akreditasi ACQUIN, para peserta studi banding mendapatkan penjelasan dari Ketua Tim Akreditasi ACQUIN UNIB yang juga menjabat sebagai Sekretaris Bidang Penjaminan Mutu LPMPP UNIB Hendy Santosa, ST, MT, Ph.D. Pemaparan dan diskusi dipandu moderator, Dr. Yarjohan, yang merupakan dosen pada Fakultas Pertanian UNIB yang juga sebagai Wakil Ketua PPID UNIB.

Foto bersama rombongan UIN Syarif Hidayatullah dengan pimpinan UNIB.(foto:hms1)

Selain mendapat informasi dan penjelasan yang cukup detil dari Ketua Tim Akreditasi ACQUIN UNIB, para peserta dalam sesi diskusi juga mendapatkan penjelasan dari sejumlah dekan dan ketua-ketua unit kerja selingkung UNIB tetang bagaimana kiat-kiat dalam menghadapi visitasi ACQUIN. Tampak peserta sangat antusias dan bersemangat dan optimis UIN Syarif Hidayatullah meraih kesuksesan seperti yang telah diraih UNIB. [Penulis : Purna Herawan/Humas].