Sambal adalah saus berbahan dasar cabai yang dihancurkan sampai keluarvkandungan airnya sehingga muncul rasa pedas. Setelah ditambah bumbu, rasa pedas itu akan menjadi penggugah selera makan yang nikmat.

Sambal tak bisa dilepaskan dari hidangan orang Indonesia. Bahkan nyaris setiap daerah memiliki versi sambal masing-masing dan beragam hidangan yang diolah dengan bumbu cabai.

Seperti yang dikutip dalam Historia pada 21 Juli 2021, Cabai dan pemanfaatnnya sudah ada setidaknya sejak 6.000 tahun lalu. Ini terungkap dalam “Starch Fossil and the Domestication and Dispersal of Chili Peppers (Capsicum spp.L.) within the Americas”, hasil penelitian ilmuwan yang dikepalai Linda Perry dari Smithsonian Establishment dan dimuat jurnal Science, 16 Februari 2007. Kesimpulan ini didasarkan atas temuan mikrofosil bubuk cabai dalam hidangan suku Indian Zapotec yang ditemukan di tujuh lokasi berbeda di Kepulauan Bahama hingga bagian selatan Peru.

Dilansir dari ugm.ac.id, saat ini ada 322 macam sambal. Sebanyak 257 macam diantaranya digunakan untuk masakan dan hidangan. Dari jumlah itu dikelompokkan lagi, 119 sambal mentah dan 138 sambal masak.

Menurut Fadly Rahman (staf pengajar di Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran) menyatakan, seorang penulis buku masak kenamaan awal abad ke-20, Catenius-van der Meijden, bahkan memiliki keahlian membuat aneka jenis sambal. Dari sekian banyak di antaranya adalah olahan sambal dengan nama unik, seperti sambel brandal, sambel serdadoe, sambel boedak, dan sambel badjak. Keunikan nama sambal di Indonesia ini lebih didasarkan kreasi sang pembuat sambal dalam mengolah cabai untuk menciptakan aneka jenis sambal yang memiliki sensasi pedas tersendiri.

Masih banyak aneka jenis sambal di Indonesia yang mencerminkan keharmonian cabai ketika berpadu dengan beragam bahan khas di masing-masing daerah. Sebut saja di antaranya sambal lado dari Sumatera Barat, dabu-dabu dari Manado, sambal oncom dari Jawa Barat, sambal kencur dari Purwokerto, sambal kluwak dari Jawa Timur, dan sambal matah dari Bali. Sejak mula dibawa dari Benua Amerika ke Nusantara oleh orang-orang Portugis dan Spanyol dengan menyusuri Jalur Rempah, hingga kini jejak pedas cabai masih tetap berlabuh di dapur dan meja makan kita!

Kenapa orang Indonesia suka makan sambal? Menurut William Wongso selaku pakar kuliner di Indonesia sensasi rasa pedas menjadi semacam sentuhan selera yang tidak bisa dihindarkan. Hal tersebut juga mengacu pada harapan untuk rasa pedas hadir pada santapan yang dimakan.

“Sambal dalam istilah Barat sebagai kondimen. (Menyantap sambal) sudah menjadi kebiasaan pada umumnya. Di Indonesia mindset kalau makan ada sambal,” kata William.

Sama halnya dengan keberadaan nasi sebagai makanan pokok, sambal sebagai pelengkap juga penting kehadirannya. Orang Indonesia cenderung merasa ada yang kurang jika enggak ada sambal sebagai pelengkap santapan mereka.


Put up Views: 22